
Merasa risih dan jadi kurang percaya diri karena punya warna kuning pada gigi? Tenang, kini kegelisahan itu bisa segera teratasi. Bukan dengan jalan cuek dan tidak peduli, tetapi lewat penanganan medis estetis demi mengembalikan warna alami gigi Anda. Nih, simak penyebab gigi kuning cara mengatasi gigi kuning dibawah ini!
Kebiasaan yang Sering Menyebabkan Warna Kuning pada Gigi
Aslinya, warna gigi adalah putih gading. Namun, seiring berjalannya waktu, warna bawaan tersebut berangsur-angsur pudar, menjadi kuning, coklat, abu-abu, bahkan ada pula yang hitam. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan warna putih alami gigi Anda menguning. Sudah pasti yang pertama adalah proses penuaan yang mustahil dihindari.
Berikutnya, penyebab internal yang berasal dari organ tubuh atau jaringan dalam gigi Anda sendiri. Sedang yang terakhir bersumber dari sesuatu dari luar yang melakukan kontak dengan gigi Anda. Penyebab yang terakhir ini berhubungan erat dengan kebiasaan dan pola hidup masing-masing individu. Itu termasuk pola konsumsi, disiplin kebersihan, gaya hidup, dan yang lainnya.
Berikut ini beberapa contoh kebiasaan yang bisa membuat gigi kuning sebelum lanjut usia.
1. Konsumsi Makanan dan Minuman Tertentu
Minuman kopi atau teh dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi, terutama jika terlalu banyak dan sering. Minuman lain, seperti soda, anggur merah dan putih, jus anggur dan cranberi pun demikian.
Bahkan buah-buahan segar pun bisa menghasilkan efek yang sama pada gigi. Sebut saja apel, blueberry, dan buah bit. Tidak ketinggalan bahan makanan olahan, seperti permen, kecap dan saus tomat. Cukup banyak, bukan?
Intinya, jika ada makanan dan minuman yang warnanya membekas saat menyentuh baju atau kulit Anda, kemungkinan besar itu bisa pula terjadi pada gigi Anda. Oleh karenanya, bersihkan mulut Anda setiap kali mengonsumsi jenis makanan minuman semacam itu.
2. Jarang Membersihkan Rongga Mulut dan Gigi
Ahli kesehatan gigi selalu menganjurkan agar selalu menyikat gigi setiap setelah makan dan sebelum tidur. Hal itu dimaksudkan untuk menjaga kebersihan gigi dari sisa-sisa makanan yang tertinggal di dalam mulut.
Sisa-sisa makanan merupakan penyebab utama kerusakan gigi, serta salah satu sumber munculnya plak. Sementara plak akan melekat pada gigi dan gusi, menebal hingga membuat warna gigi pun berubah menguning.
Baca juga: Penyakit Mengintai! Ini Dampak Malas Menggosok Gigi
3. Kebiasaan Merokok
Rokok mengandung nikotin dan tar yang mudah melekat. Saat diisap, otomatis zat tersebut akan menyentuh dan melekat pada gigi. Perokok berat bakal terus mempertebal lapisan-lapisan nikotin dan tar yang menempel pada giginya. Maka tidak heran jika banyak ditemukan perokok yang memiliki gigi kuning, bahkan hitam.
Baca juga: Ngeri! Bukan Cuma Paru-paru, Ini 5 Bahaya Rokok untuk Gigi!
Pemicu yang Menyebabkan Gigi Kuning Muncul

Selain penyebab yang berasal dari kebiasaan setiap individu, ada beberapa kondisi pula yang bisa memicu perubahan warna gigi. Penyebab-penyebab gigi kuning berikut ini berhubungan dengan masalah kesehatan, di antaranya:
1. Penyakit Tertentu
Beberapa jenis penyakit dapat menghambat perkembangan enamel dan dentin gigi. Sebut saja diabetes, kanker mulut, anemia, dan gangguan pola makan, seperti anoreksia dan bulimia.
2. Pengobatan
Pengobatan untuk penyakit-penyakit tertentu turut memengaruhi perubahan warna gigi. Di antaranya radiasi kepala dan leher, serta kemoterapi.
Jenis obat-obatan antihistamin, antipsikosis, dan antihipertensi pun memiliki efek samping serupa. Pada anak-anak, antibiotik, seperti tetrasilin dan doksisilin juga memengaruhi pertumbuhan enamel gigi mereka.
3. Obat Kumur
Kandungan obat kumur yang mengandung asam klorida mampu membersihkan mulut dari kuman. Namun, produk ini juga sekaligus berdampak pada perubahan warna gigi jika digunakan secara berlebihan.
Sama halnya dengan fluoride pada pasta gigi. Zat yang satu ini bermanfaat untuk merawat kesehatan pada gigi, tetapi justru membuatnya menguning apabila dosisnya terlalu banyak.
Baca juga: Sikat Gigi Saja Ga Cukup! Simak, 5 Manfaat Listerine untuk Gigi
Risiko dan Efek Jika Warna Kuning pada Gigi Anda Dibiarkan!
Gejala perubahan warna gigi kuning bisa terjadi pada salah satu saja. Namun, tidak jarang beberapa gigi sekaligus, bahkan seluruh barisan gigi yang ada. Pertanyaannya, apakah ada dampak jangka panjang yang mungkin timbul apabila gigi kuning dibiarkan?
Pada dasarnya warna gigi yang kuning bukanlah dikategorikan sebagai masalah medis yang serius. Hanya saja, pudarnya warna alami gigi dapat menandakan adanya masalah pada kesehatan gigi dan rongga mulut.
Seperti diketahui, warna gigi akan berubah seiring bertambahnya usia. Apabila saat ini gigi Anda berwarna kekuningan, masalah yang paling jelas adalah berkurangnya estetika penampilan Anda. Senyum lebar Anda sedikit ternoda akibat warna gigi yang tidak lagi terlihat bersih.
Namun, Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter gigi guna mengetahui bagaimana kondisi kesehatan gigi Anda yang sebenarnya. Terutama jika mulai merasakan nyeri, sensitif, gigi berdarah, bau mulut tak sedap, atau gigi copot tanpa sebab.
Tips Memilih Pasta Gigi yang Tepat untuk Gigi Kuning

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa kebanyakan pasta gigi mengandung fluoride yang membantu menjaga kebersihan sekaligus memberikan perlindungan. Meski demikian, paparan fluoride berlebihan dan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan gigi menguning.
Baca juga: Jangan Sampai Salah Beli Odol! Nih, 6 Cara Memilih Pasta Gigi!
Lalu apakah ada alternatif solusi untuk menyiasati hal ini?
Pasta gigi adalah salah satu cara mengatasi warna kuning pada gigi yang paling mudah. Namun, disarankan pula untuk melengkapinya dengan pasta gigi dengan pemutih pada waktu-waktu tertentu. Minimal sekali atau dua kali dalam seminggu. Selebihnya Anda bisa tetap menyikat gigi dengan pasta ber-fluoride yang biasanya.
Dalam memilih pasta gigi pemutih, pastikan membaca dengan seksama komposisinya. Berikut hal-hal yang wajib diperhatikan:
- Pastikan tidak ada kandungan detergen
- Memiliki kandungan silica dan pyrophosphates
- Pasta gigi pemutih umumnya mengandung hidrogen peroksida dan perlite, pastikan dosisnya amat kecil.
Hal lain yang lebih penting diperhatikan selain pasta gigi adalah metode dan frekuensi menyikat gigi. Anda sebaiknya menyikat gigi secara rutin dan disiplin dua kali sehari, setiap setelah makan dan sebelum tidur.
Gunakan sikat gigi dengan bulu-bulu yang halus dan lembut. Lakukan dengan perlahan tetapi pasti dan bisa menjangkau seluruh sudut. Guna memastikannya makin bersih, lakukan flossing dengan benang secara benar untuk menjangkau sela-sela gigi. Lalu sempurnakan dengan berkumur memakai cairan cuci mulut atau air bersih.
Baca juga: Biar Makin PD, Ini Dia Langkah Penggunaan Mouthwash yang Benar!
Cara Mengatasi Warna Kuning pada Gigi Secara Alami yang Membandel!

Pasta gigi pemutih dapat berhasil buat sebagian orang, tetapi bisa juga tidak. Untuk itu, ada beberapa penyebab gigi kuning dan cara mengatasinya yang bisa dilakukan guna mengembalikan warna alami gigi.
Anda bisa memanfaatkan bahan-bahan pemutih alami, seperti baking soda, air, dan larutan jus lemon untuk menggantikan pasta gigi sesekali.
Campuran garam dan baking soda juga banyak direkomendasikan sebagai pemutih gigi. Gunakan bahan-bahan tersebut setidaknya satu atau dua kali setiap minggu. Berubahnya warna gigi berkaitan erat dengan kebiasaan dan pola konsumsi. Jadi, Anda pun harus rela mengubah gaya hidup.
Jika selama ini gemar menyeruput teh atau kopi setiap hari, sepertinya rutinitas itu harus berkurang drastis. Begitu pula dengan jenis makanan dan minuman lain yang berisiko menyebabkan gigi kuning, sebaiknya dihindari. Apalagi kalau Anda seorang perokok. Segera lakukan kiat-kiat atau terapi khusus untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Pasalnya bukan cuma gigi yang menguning, warna paru-paru perokok pun bisa makin pekat dan berisiko mengidap penyakit pernapasan berat.
Kalau semua kiat di atas sudah dilakukan dan tetap gagal memutihkan gigi, berarti sudah saatnya Anda menghubungi ahlinya. Dokter gigi bakal menjalankan prosedur pemutihan gigi kuning. Di antaranya dengan menerapkan cairan pemutih hidrogen peroksida khusus, atau melakukan bonding gigi, crowning pada gigi, atau pemasangan veneer bila perlu.