
Berbicara soal kebersihan mulut, sangat penting untuk melakukan flossing setidaknya sekali sehari guna mengurangi risiko gigi berlubang dan penyakit gusi. Adapun beberapa manfaat utama flossing (benang gigi), antara lain membantu menghilangkan sisa makanan dan plak yang berada di antara gigi dan sepanjang garis gusi yang tidak bisa dijangkau oleh sikat gigi, lebih ampuh dalam menghilangkan bakteri penyebab bau mulut daripada hanya menyikat gigi saja, serta menghilangkan plak di bawah garis gusi yang bisa mengikis enamel gigi dan menyebabkan terbentuknya karang gigi.
Karena ada begitu banyak manfaat yang bisa diperoleh dari penggunaan benang gigi, tentunya sangat penting untuk mengetahui cara flossing gigi yang benar. Untuk lebih jelasnya, mari simak ulasan berikut.
Kapan Waktu yang Tepat Melakukan Flossing Gigi?

Setelah mengetahui manfaat flossing, banyak yang kemudian menanyakan kapan waktu yang tepat untuk melakukannya. Jawaban untuk pertanyaan ini adalah waktu di saat Anda bisa melakukannya dengan benar dan teliti. Seperti diketahui, flossing hanya perlu dilakukan satu kali sehari sehingga ketika Anda melakukannya, pastikan bahwa itu dilakukan secara tepat dan teliti. Jadi, sebaiknya pilih waktu paling nyaman atau setidaknya paling senggang dalam sehari, yang membuat Anda bisa melakukan flossing secara cermat atau tidak terburu-buru.
Pun, ada beberapa penelitian yang menyebut jika flossing sebaiknya dilakukan terlebih dahulu, barulah kemudian diikuti dengan menyikat gigi. Cara tersebut terbukti lebih efektif dalam menghilangkan bakteri plak di gigi dibandingkan melakukan flossing setelah menyikat gigi. Karena setelah melakukan flossing, sisa makanan, plak, dan bakteri yang menempel di gigi jadi lebih mudah ditarik keluar saat Anda menyikat gigi.
Begini, Cara Flossing Gigi yang Benar

Agar hasilnya lebih maksimal, berikut ini cara flossing gigi yang benar.
- Siapkan dental floss atau benang gigi dengan panjang sekitar 45 cm hingga 60 cm.
- Kemudian lilitkan sebagian besar benang pada kedua jari tengah Anda.
- Setelah itu, sisakan hanya sekitar 3 cm – 5 cm untuk nantinya dimasukkan di sela-sela gigi.
- Berikutnya, kencangkan benang dengan ibu jari dan jari telunjuk Anda.
- Lalu posisikan benang di antara sela-sela gigi dan mulai gerakkan benang secara perlahan ke atas dan ke bawah. Pastikan setiap sisi gigi dijangkau oleh benang.
- Saat menggerakkan benang, pastikan juga bahwa itu tidak menggores gusi. Jadi, ketika benang akhirnya mencapai gusi, coba tekuk sedikit posisinya agar dapat memasuki ruang antara gusi dan gigi Anda.
Ulangi langkah-langkah tersebut saat Anda membersihkan sela-sela gigi yang lain. Namun, yang perlu diperhatikan adalah Anda wajib menggunakan benang yang baru dan bersih saat membersihkan setiap sela gigi.
Sementara itu, bagi Anda yang menggunakan behel, proses flossing akan sedikit lebih rumit serta membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan yang tidak memakai kawat gigi. Untuk menghindari benang tersangkut dan putus karena kawat gigi, sebaiknya pilih benang jenis waxed floss.
- Siapkan benang gigi dengan panjang sekitar 45 cm – 60 cm.
- Mulailah dengan memasukkan benang di antara sela gigi dan kawat utama. Lalu putar ujung benang yang agak longgar di sekitar jari telunjuk sehingga nantinya Anda pun bisa menggerakkan benang dengan mudah.
- Kemudian tekan benang secara perlahan di antara kedua gigi. Selanjutnya, gerakkan benang ke atas dan ke bawah di sepanjang sisi kedua gigi.
- Saat melakukan flossing pada gigi atas, cobalah untuk membentuk huruf U terbalik dengan benang. Untuk melakukannya, tempatkan benang ke atas salah satu sisi gigi, sampai Anda mencapai garis gusi. Kemudian, gerakkan benang ke sisi gigi lainnya.
- Jika sudah, tarik benang secara perlahan agar bisa keluar dari sela gigi.
- Lanjutkan ke sela gigi berikutnya dan gunakan teknik yang sama seperti dijelaskan sebelumnya.
Orang yang baru pertama kali melakukan flossing kemungkinan besar bisa mengalami nyeri setelah atau selama melakukan perawatan ini. Di sisi lain, penerapan metode dan alat yang tidak tepat juga dapat berkontribusi terhadap munculnya rasa nyeri atau tidak nyaman saat melakukan flossing. Maka dari itu, selalu praktikkan cara flossing yang benar untuk menghindari keluhan tersebut.
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan setelah Flossing Gigi

Setelah tahu cara flossing gigi yang benar, perhatikan pula apa yang sebaiknya dihindari setelah memakai benang gigi. Jadi, setelah Anda selesai flossing dan kemudian menyikat gigi, cukup buang busa pasta gigi yang tersisa di mulut atau tidak perlu berkumur. Jika Anda langsung berkumur setelah menyikat gigi, itu bisa membilas atau menghilangkan konsentrasi fluoride—mineral yang terkandung dalam pasta gigi yang berfungsi membantu memperkuat gigi. Alhasil, hal itu nantinya akan mengurangi efek pasta gigi atau membuat produk tersebut tidak lagi optimal dalam mencegah kerusakan gigi.
Demikian cara flossing gigi yang benar dan bisa memberikan hasil yang lebih maksimal untuk kesehatan gigi Anda. Cek juga artikel lainnya untuk menambah wawasan seputar kesehatan gigi dan cara tepat untuk merawatnya.