
Apakah kamu takut ke dokter gigi? Kamu tidak sendirian. Odontophobia, rasa takut dan kecemasan terkait pergi ke dokter gigi (atau menjalani prosedur pada gigi) adalah sesuatu yang banyak dialami. Sayangnya, rasa takut ini bisa membuatmu mengabaikan kondisi gigi. Jadi, bagaimana mengatasinya?
Kenapa Bisa Takut ke Dokter Gigi?

Odontophobia bukan kondisi yang bisa dianggap remeh, lho. Studi mengenai rasa takut ke dokter gigi (dental fear) telah dilakukan terhadap orang dari berbagai rentang usia. Rasa takut ini bisa hadir dalam berbagai wujud, mulai dari kecemasan berlebih saat harus memeriksakan gigi, rasa takut terhadap risiko yang mungkin terjadi (nyeri, infeksi, pendarahan), takut kehilangan kontrol, hingga kecemasan irasional terhadap dokter dan ruang praktek gigi.
Karena ada kata “fobia”, odontophobia sering dianggap sebagai ketakutan berlebihan yang tidak berdasar. Akan tetapi, hal ini bisa terkait dengan peristiwa khusus seperti kenangan buruk masa kecil saat ke dokter gigi (misalnya harus cabut gigi), kecemasan karena takut gigi dan gusi terluka, hingga rasa takut saat hendak masuk ke klinik gigi atau ruang praktik.
Dampak Utama Memiliki Rasa Takut ke Dokter Gigi
Rasa takut ke dokter gigi bukan hanya soal ketakutan yang tidak beralasan. Kamu benar-benar bisa mengalami masalah kesehatan serius!
Odontophobia bisa berdampak pada pengabaian masalah gigi. Banyak orang menolak melakukan pemeriksaan gigi rutin setiap enam bulan atau datang ke dokter saat sakit gigi (padahal perawatan gigi yang ditanggung BPJS). Akibatnya, masalah pada gigi semakin parah dan memaksamu untuk datang ke dokter demi prosedur darurat. Hal ini bisa membuat rasa takut ke dokter gigi menjadi semakin parah, dan prosedur berikutnya akan semakin sulit atau menyakitkan karenanya. Hasilnya adalah lingkaran setan yang membuat kondisi gigimu semakin parah.
Tanda-Tanda Fobia ke Dokter Gigi

Sedikit cemas atau takut ke dokter gigi itu biasa, tetapi bagaimana jika kamu sungguh-sungguh memiliki fobia terhadap dokter gigi? Apakah ada tanda-tandanya?
Biasanya, ada empat macam respons yang terdeteksi jika kamu mengidap kondisi serupa odontophobia:
1. Respon Emosional
Respon ini biasanya yang paling sering muncul. Emosi yang hadir bisa berupa ketakutan atau cemas berkepanjangan, panik, dan khawatir.
2. Respon Kognitif
Respon ini berwujud pikiran yang hadir di otak dan diwujudkan dalam ekspresi verbal. Bisa juga terlihat dari pikiran yang cenderung overthinking dan membayangkan beragam skenario negatif saat ke dokter gigi, misalnya munculnya infeksi pada bagian gusi, kesalahan melakukan bor, dan sebagainya.
3. Respon Fisiologis
Respon ini berwujud reaksi fisik tubuh yang hadir karena ketakutan. Contohnya berkeringat dingin, gemetaran, detak jantung meningkat, dan mual.
4. Respon Perilaku
Setiap orang berbeda dalam merespon rasa takut akibat ke dokter gigi, tetapi yang paling umum adalah menunda atau bahkan tidak pernah memeriksakan gigi. Mereka mungkin juga menolak ke dokter gigi walau merasakan sakit, dan baru datang kalau sudah parah.
Cara Mengatasi Rasa Takut ke Dokter Gigi

Takut mengunjungi dokter gigi itu wajar, terutama jika kamu cenderung sensitif terhadap gigi dan mulut atau pernah mengalami prosedur menyakitkan di masa lalu. Akan tetapi, mengatasi rasa takut itu juga penting agar kamu tidak mengabaikan kondisi gigi.
Ini beberapa tips untuk mengurangi atau mengatasi rasa takut tersebut:
1. Menemukan Dokter yang Simpatik
Dokter gigi yang simpatik adalah tipe yang memahami rasa takut pasien terhadap prosedur gigi dan mampu menjelaskannya dengan cara yang simpatik. Kamu bisa menemukan dokter seperti ini dengan meminta rekomendasi dari orang lain. Jangan ragu juga untuk menjelaskan rasa takutmu dan bertanya panjang lebar ke dokter tersebut. Sebagai pasien, kamu berhak tahu tentang prosedur yang akan kamu jalani!
Kamu juga bisa meminta dokter untuk bersedia memberi jeda di tengah prosedur. Misalnya, kamu bisa memberi tanda dengan mengangkat telapak tanganmu. Hal ini bisa memberimu sedikit kontrol dan mengurangi kecemasan.
2. Mengajak Teman atau Pendamping Lain
Ajak seseorang untuk menemanimu ke dokter gigi, bisa teman atau anggota keluarga. Jangan ragu jelaskan bahwa kamu takut menjalani prosedur gigi dan membutuhkan dukungan. Kehadiran orang yang bisa kamu percaya bisa mengurangi kecemasan tersebut.
3. Mengalihkan Perhatian di Ruang Tunggu
Ruang tunggu yang nyaman bisa mengurangi kecemasan terhadap prosedur gigi. Kamu juga sebaiknya membawa sesuatu yang menyenangkan, misalnya novel kesukaan, daftar lagu favorit, film, atau game (jangan lupa gunakan earphone agar tidak mengganggu pasien lain). Jika perlu, kamu bisa berdiri dan jalan berkeliling atau tidak duduk di ruang tunggu untuk mengurangi kecemasan.
4. Latihan untuk Relaksasi
Latihan pernapasan bisa membantumu relaksasi saat menunggu di tempat praktik dokter. latihan pernapasan bisa kamu lakukan dengan cara duduk santai, ambil napas dalam lewat hidung hingga perut mengembang, lalu keluarkan perlahan lewat mulut. Lakukan beberapa kali.
Takut ke dokter gigi adalah sesuatu yang wajar, tetapi jangan sampai hal itu membuatmu mengabaikan kesehatan gigimu! Lakukan hal-hal di atas untuk menghilangkan kecemasan dan jangan lupa berdiskusi dengan dokter untuk membantumu.
Baca juga: Bukan Tanpa Sebab! Ini Alasan Kenapa Biaya Klinik Gigi Mahal!