Bergelar Sp.Perio, dokter gigi spesialis periodonsia merupakan salah satu dokter gigi spesialis yang tidak banyak dikenal cakupan kerjanya oleh masyarakat luas. Maka dari itu, kali ini Axel Dental akan membantu Anda mengenali spesialisasi dokter gigi yang satu ini.
Pada artikel ini, Anda akan mendapatkan beberapa informasi mengenai cakupan pekerjaan, latar belakang pendidikan, serta perbedaan layanan yang diberikan oleh dokter gigi spesialis periodonsia jika dibandingkan dengan layanan dokter gigi umum. Yuk, simak penjelasannya!
Apa Itu Periodonsia?
Periodonsia adalah salah satu spesialisasi di bidang kedokteran gigi. Bidang kedokteran gigi ini mempelajari struktur dari jaringan pendukung di sekitar gigi. Contoh dari jaringan pendukung gigi ini adalah gusi (gingiva), semen, ligamen, dan tulang alveolar.
Dokter gigi umum yang menempuh pendidikan spesialisasi periodonsia nantinya akan menjadi dokter gigi spesialis periodonsia. Dokter gigi bergelar Sp.Perio ini akan memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut, terutama untuk kasus-kasus yang berkaitan dengan jaringan pendukung gigi (jaringan periodontal).
Dokter spesialis periodonsia memiliki wewenang untuk membuat diagnosis serta memberikan penatalaksanaan atas kelainan dan/atau penyakit yang berkaitan dengan jaringan-jaringan pendukung gigi.
Beda Dokter Gigi Spesialis Periodonsia dengan Dokter Gigi Umum
Ada dua aspek utama yang membedakan dokter gigi umum dengan dokter gigi spesialis periodonsia. Dua aspek tersebut adalah latar belakang pendidikan serta cakupan kerja yang dimiliki kedua profesi kedokteran gigi ini.
Latar Belakang Pendidikan
Sebagaimana umumnya seorang spesialis, dokter gigi spesialis wajib menempuh program pendidikan dokter gigi spesialis (PPDGS) terlebih dahulu. Lama waktu pendidikan dokter spesialis periodonsia adalah kurang lebih lima semester.
Tahapan pendidikan spesialis ini bisa ditempuh setelah dokter gigi lulus pendidikan pendidikan dokter gigi, termasuk di dalamnya praktik kerja selama dua tahun dan bekerja sebagai dokter gigi selama satu tahun.
Di sisi lain, dokter gigi umum belum menempuh pendidikan dokter spesialis periodonsia. Dokter gigi umum adalah lulusan pendidikan dokter gigi (strata-1), lalu melanjutkan pendidikan klinisnya di rumah sakit selama kurang lebih 2 tahun.
Dari latar belakang pendidikan tersebut, dapat Anda ketahui bahwa secara keilmuan dokter spesialis periodonsia sudah terdidik dan terlatih untuk mengatasi permasalahan kesehatan gigi dan mulut—terutama pada jaringan-jaringan periodontal seperti gingiva, tulang alveolar, dll.
Meski demikian, bukan berarti dokter gigi spesialis periodonsia tidak bisa membantu Anda mengatasi permasalahan kesehatan gigi dan mulut dasar. Karena pada awalnya dokter spesialis ini merupakan dokter gigi umum, tentunya mereka sudah dibekali dengan ilmu teori dan praktik kedokteran gigi dasar.
Cakupan Kerja
Baik dokter spesialis periodonsia maupun dokter gigi umum sama-sama mampu memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dasar, seperti pencabutan gigi, penambalan gigi berlubang, dan pembersihan karang gigi (scaling).
Akan tetapi, dokter gigi spesialis periodonsia memiliki kewenangan lebih banyak dibandingkan dokter gigi umum—terutama untuk memberikan perawatan/pengobatan pada jaringan pendukung gigi (periodontal).
Dokter Gigi Spesialis Periodonsia: Layanan yang Diberikan
Karena bidang keilmuan yang dikuasainya, seringkali dokter spesialis periodonsia dijuluki sebagai ahli penyakit gusi (gum disease experts). Julukan ini memang sesuai dengan layanan yang diberikan oleh dokter gigi periodonsia yang lebih berfokus pada jaringan pendukung gigi (gusi adalah salah satunya).
Beberapa macam layanan yang diberikan oleh dokter gigi periodonsia antara lain:
Penatalaksanaan Gingivitis
Gingivitis merupakan salah satu penyakit dapat diatasi oleh periodontis. Singkatnya, gingivitis ini merupakan bentuk peradangan pada gusi. Penyebab utamanya adalah kebersihan mulut yang kurang baik. Ada beberapa macam gejala yang mungkin timbul. Misalnya adalah gusi bengkak, gusi mudah berdarah, gusi sakit, hingga bau napas yang tidak sedap.
Mungkin penyakit radang gusi ini terdengar biasa saja di telinga Anda. Meski begitu, ternyata gingivitis merupakan penyakit gusi yang cukup berbahaya, lho! Jika gingivitis tidak dirawat, hal ini dapat mengarah pada penyakit periodontal (periodontal disease).
Penatalaksanaan Periodontal Disease
Periodontal disease merupakan penyakit tingkat lanjutan dari gingivitis. Periodontal disease ini memiliki gejala menyerupai gingivitis, namun disertai dengan adanya gejala lain seperti sakit gigi, gigi longgar, atau bau mulut yang parah. Periodontis berperan untuk mendiagnosis dan memberikan tata laksana untuk mengobati periodontal disease agar gejala penyakit tersebut tidak menjadi lebih serius.
Implan Gigi
Meski implan gigi erat kaitannya dengan dokter spesialis prostodonsia, ada kondisi-kondisi tertentu pada pasien yang membuat spesialis periodonsia dapat ‘turun tangan’ dalam melakukan pemasangan implan gigi. Hal ini biasanya dikarenakan pasien mengalami penyakit periodontal sebelumnya dan harus kehilangan gigi karena penyakit tersebut.
Baca juga: Apa Kelebihan dan Kekurangan Implan Gigi, Yuk Cari Tahu!
Tak hanya tiga layanan di atas saja yang menjadi cakupan layanan dokter spesialis periodonsia. Bedah periodontal, misalnya. Jenis bedah ini merupakan cakupan kerja dari seorang periodontis. Misalnya, pada kasus kerusakan tulang alveolar, periodontis akan melakukan penatalaksanaan bedah regeneratif periodontal bone graft.
Axel Dental, Satu Klinik untuk Semua Masalah Gigi dan Mulut
Anda punya masalah gusi bengkak, bau napas tak sedap, dan gigi longgar? Segera periksakan kondisi Anda pada dokter spesialis periodonsia. Anda bisa berkunjung ke Axel Dental untuk mendapatkan pelayanan terkait kondisi Anda.
Periodonsia merupakan salah satu spesialisasi yang tersedia di klinik kami. Dengan tenaga dokter gigi spesialis periodonsia yang berpengalaman di bidangnya dan kualitas alat berstandar internasional, Anda tak perlu ragu lagi untuk mempercayakan perawatan gigi Anda di Axel Dental.
