Article

Periodontitis: Infeksi pada Gusi yang Bikin Bulu Kuduk Berdiri!

  • Home
  • -
  • Keluhan Gigi
  • -
  • Periodontitis: Infeksi pada Gusi yang Bikin Bulu Kuduk Berdiri!
Periodontitis: Infeksi pada Gusi yang Bikin Bulu Kuduk Berdiri!

Periodontitis merupakan salah satu penyakit infeksi pada gusi yang menyerang jaringan periodontal gigi (jaringan pendukung gigi). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, tingkat kejadian penyakit ini pada masyarakat Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas adalah sebanyak 67,8%. 

Dari data tersebut, Anda bisa mengetahui bahwa ada banyak penderita penyakit ini di Indonesia. Maka dari itu, penting untuk mengetahui penyebab, gejala, hingga cara mengobati penyakit ini. Dengan demikian, Anda bisa memeriksakan diri ke dokter segera apabila mengalami gejala-gejala penyakit ini. 

Apa Itu Periodontitis?

Ilustrasi gambar seseorang yang mengalami kondisi medis periodontitis di giginya

Penyakit ini didefinisikan sebagai infeksi pada gusi, tulang penyangga gigi, dan jaringan lunak yang berada di sekitar gigi. Kondisi ini merupakan komplikasi dari radang gingiva (gusi) atau yang lebih populer disebut sebagai gingivitis

Pada kondisi yang parah, apalagi jika berlangsung dalam kurun waktu yang lama, jaringan periodontal yang berada di sekitar gigi dapat menjadi rusak. Akibatnya, Anda bisa mendapati adanya abses, gigi longgar atau bahkan gigi tanggal.

Penyebab Periodontitis

Dengan komplikasi yang mungkin terdengar menyeramkan, Anda tentu jadi penasaran apa sebenarnya penyebab dari penyakit yang menyerang jaringan periodontal ini. 

Penyebab dari penyakit ini adalah kurangnya kebersihan daerah gigi, gusi, dan mulut secara keseluruhan. Buruknya oral hygiene, misalnya karena kurangnya kedisiplinan dalam menyikat gigi, dapat mengakibatkan bakteri penumpukan plak sisa makanan di gigi. Hal ini juga dapat menyebabkan kondisi lingkungan dalam mulut mendukung tumbuhnya bakteri penyebab infeksi pada gusi. 

Baca juga: Terungkap, Bakteri Penyebab Plak Gigi Yang Wajib Diwaspadai

Gusi yang terinfeksi dapat mengakibatkan terbentuknya celah-celah kecil pada gusi. Dampak jangka panjang dari kondisi ini adalah pemisahan jaringan gigi dari gusi. Akibatnya, gigi terasa longgar bahkan dapat tanggal dengan sendirinya. Adanya infeksi ini juga bisa menyebabkan penurunan kekebalan tubuh Anda secara sistemik/keseluruhan.

Klasifikasi Periodontitis

Ilustrasi gambar seseorang yang mengalami kondisi medis periodontitis di giginya

Penyakit gusi ini memiliki beberapa jenis, yaitu penyakit gusi kronis, nekrotik, dan agresif. Penjalasan mengenai masing-masing jenis penyakit gusi ini adalah sebagai berikut.

Penyakit Gusi Kronis

Penyakit gusi kronis ini merupakan penyakit gusi yang paling banyak dijumpai di masyarakat. Tak hanya itu, jenis penyakit gusi ini juga umum dijumpai pada orang dewasa. Walaupun begitu, anak-anak dan remaja pun juga memiliki kemungkinan mengalami penyakit ini, terutama jika mereka tidak rajin merawat kebersihan gigi dan mulutnya.

Penyakit ini disebabkan oleh plak pada permukaan gigi dan gusi yang menumpuk dalam waktu lama. Plak ini kemudian membentuk karang gigi yang dapat merusak jaringan gusi dan tulang penyokong pada gigi. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat mengakibatkan gigi tanggal.

Penyakit Gusi Agresif

Jika dibandingkan dengan penyakit gusi kronis, penyakit gusi ini jarang dijumpai pada orang dewasa. Kondisi ini disebabkan karena adanya peranan faktor genetik yang menyebabkan terjadinya penyakit gusi jenis ini. Sesuai dengan namanya, periodontitis jenis ini biasanya menyerang secara cepat serta mengakibatkan kerusakan tulang penyokong gigi secara tiba-tiba. 

Penyakit Gusi Nekrotik

Gejala utama yang dapat dijumpai pada periodontitis jenis ini adalah kematian pada jaringan pendukung gigi, seperti gusi, tulang-tulang penyokong gigi, serta ligamen gigi. Faktor utama dari kematian jaringan (nekrosis) ini adalah kurangnya pasokan darah menuju jaringan-jaringan tersebut. 

Pada umumnya, penyakit ini diperparah oleh adanya kondisi sistem kekebalan tubuh yang lemah. Kondisi seperti ini biasanya dapat dijumpai pada pasien-pasien kemoterapi, orang-orang yang mengalami malnutrisi, maupun orang-orang yang menderita HIV/AIDS.

Apakah Periodontitis Bisa Disembuhkan?

Pada dasarnya, penyakit ini bisa disembuhkan. Hanya saja, keberhasilan penyembuhan penyakit ini tergantung pada tingkat keparahan penyakit itu sendiri. Apabila penyakit gusi ini sudah lama Anda alami tanpa ada pengobatan tertentu, maka periodontis (dokter gigi spesialis periodonsia) mungkin akan kesulitan untuk memberikan tata laksana untuk memperbaiki kondisi gigi Anda.

Penyakit ini akan makin susah disembuhkan apabila infeksi yang terjadi sudah menyerang bagian tulang penyokong gigi. Pada kasus seperti ini, kerusakan yang timbul cenderung bersifat permanen. Bahkan apabila prosedur bedah periodontal dilakukan, misalnya seperti operasi cangkok tulang/bone graft, butuh waktu lama untuk mengembalikan kondisi tulang gigi Anda seperti semula.

Gejala Periodontitis

Ilustrasi gambar seseorang yang mengalami kondisi medis periodontitis di giginya

Ada banyak gejala yang timbul karena penyakit ini. Namun uniknya, pada kondisi penyakit gusi kronis, periodontitis justru jarang menimbulkan rasa sakit. Maka dari itulah, banyak orang yang tidak sadar bahwa mereka mengalami penyakit gusi ini.

Gejala-gejala yang biasanya dirasakan oleh mereka yang menderita penyakit gusi ini adalah sebagai berikut:

  • Gusi berwarna merah terang atau bahkan keunguan. Pada kondisi normal, gusi biasanya berwarna merah muda pucat.
  • Gusi mengalami pembengkakan
  • Gusi berdarah dan lunak, terutama ketika Anda makan makanan yang keras dan/atau sedang menyikat gigi.
  • Gusi tampak menyusut, mengakibatkan gigi Anda terlihat lebih panjang daripada biasanya.
  • Timbulnya celah pada gigi, padahal sebelumnya gigi Anda tidak demikian. Kondisi ini biasanya diikuti dengan gejala-gejala lain yang diseburkan
  • Bau mulut yang terus-menerus (persisten)
  • Adanya rasa sakit saat menggigit atau mengunyah makanan
  • Ada nanah yang keluar dari celah-celah gigi atau dari gusi.

Apabila Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segeralah berkonsultasi ke dokter gigi spesialis periodonsia (Sp.Perio). Jika sulit untuk menemukan dokter gigi spesialis periodonsia, Anda bisa berkunjung ke dokter gigi umum terlebih dahulu.

Perlu Anda ketahui bahwa semakin cepat penyakit Anda diobati, maka semakin baik juga prognosisnya. Hal ini berarti kesempatan untuk sembuh juga semakin besar.

Cara Mengobati Periodontitis

Bagaimana cara untuk mengobati penyakit gusi ini? Ada beberapa cara yang bisa Anda gunakan untuk mengobati periodontitis ini, yaitu dengan prosedur scaling gigi, pemberian terapi medikamentosa (pengobatan dengan menggunakan obat-obatan), hingga melakukan prosedur bedah. Ketiga metode yang digunakan sangat tergantung pada kondisi yang dialami oleh pasien.

Prosedur Dental Scaling

Prosedur layanan dental scaling merupakan salah satu cara mengobati penyakit gusi ini apabila gejala yang timbul masih belum parah. Pada prosedur ini, dokter akan membersihkan karang gigi dan plak-plak menggunakan alat ultrasonic scaler

Baca juga: Fakta Mengenai Scaling Gigi Sebelum Anda Melakukannya!

Terapi Medikamentosa

Opsi kedua untuk mengobati penyakit ini adalah dengan menggunakan obat-obatan. Biasanya, terapi ini diberikan setelah dokter gigi memberikan tindakan tertentu untuk mengatasi penyakit gusi Anda.

Obat-obatan yang dilibatkan berupa anti nyeri dan antibiotik untuk mencegah infeksi. Antinyeri diresepkan untuk meredakan rasa nyeri yang timbul karena peradangan gusi. Jika dokter Anda memberikan antibiotik, pastikan Anda meminumnya sesuai anjuran. 

Baca juga: 11 Pilihan Antibiotik untuk Sakit Gigi yang Perlu Anda Ketahui

Sebagai contoh, jika dokter memberikan 1 strip antibiotik X untuk diminum tiga kali sehari, maka pastikan obat tersebut habis meskipun gejalanya mereda. Jika tidak, sangat mungkin Anda akan mengalami kondisi yang disebut sebagai resistensi antibiotik. Hal ini dapat berdampak pada sulitnya penanganan infeksi menggunakan antibiotik tersebut di masa yang akan datang.

Terapi Bedah

Terapi bedah biasanya akan dilakukan hanya jika kondisi infeksi sudah sangat parah. Prosedur bedah yang dilakukan untuk kasus ini dilakukan untuk memperbaiki struktur anatomi pada gigi serta fungsi jaringan-jaringan penyokong gigi.

Setelah membaca penjelasan mengenai periodontitis atau infeksi pada gusi, coba cek kondisi gigi dan gusi Anda. Apakah Anda memiliki karang gigi yang sudah lama menempel? Atau mungkin Anda cukup sering mengalami gusi berdarah setelah makan/menyikat gigi? Jika ya, akan lebih baik jika Anda segera memeriksakan diri ke klinik dokter gigi terdekat untuk mendapatkan penanganan segera.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *