Gigi berlapis pada anak merupakan masalah gigi yang sering terjadi pada anak-anak. Susunan gigi anak akan tampak bengkok atau berjejal. Kondisi ini umumnya mulai dapat diketahui saat anak mulai memasuki masa pergantian gigi susu. Selain itu dapat terjadi pula karena ruang yang tersedia pada rahang tidak cukup untuk pertumbuhan gigi baru.
Penyebab Gigi Berlapis pada Anak
Kondisi gigi bertumpuk pada anak-anak sering kali dianggap normal pada tumbuh kembang mereka. Padahal kondisi ini berpotensi menyebabkan sejumlah masalah, seperti kehilangan kepercayaan diri. Ada beberapa faktor penyebab gigi anak saling tumpang tindih, antara lain sebagai berikut:
Faktor Genetik
Salah satu penyebab terjadinya gigi berlapis pada anak-anak adalah faktor genetik. Kondisi ini dapat ditandai dengan mengecilnya ukuran rahang namun tidak diikuti dengan mengecilnya ukuran gigi. Tak hanya itu, cacat selama perkembangan embrio dan sindrom genetik juga berpotensi menyebabkan terjadinya gigi bertumpuk.
Ketidakseimbangan Tulang Rahang
Jenis kondisi gigi bertumpuk dikategorikan menjadi dua, yakni kompleks dan simpel. Gigi bertumpuk yang tidak terlalu kompleks disebabkan oleh ketidakseimbangan ukuran gigi dan ruang tumbuh gigi pada lengkung rahang.
Sedangkan kondisi yang lebih kompleks umumnya terjadi karena ketidakseimbangan antara tulang rahang, lidah, dan juga fungsi bibir. Kondisi klinis ini juga dapat ditandai saat ukuran gigi jauh lebih besar dari ruang tumbuh yang tersedia.
Ketidakseimbangan Pertumbuhan Gigi
Faktor penyebab gigi anak berlapis selanjutnya adalah karena tumbuhnya gigi permanen saat gigi susu belum tanggal (persistensi gigi). Hal ini tentu dapat meningkatkan risiko gigi tumbuh berjejal. Akibatnya, gigi menjadi lebih rentan terhadap berbagai masalah, seperti karies, penyakit pada jaringan gigi, atau bahkan trauma.
Selain faktor di atas, kondisi gigi bertumbuk juga dapat disebabkan oleh perkembangan gigi dan tulang rahang yang tidak terjadi dalam waktu yang sama. Meski masalah gigi anak ini dianggap normal, bukan berarti orang tua boleh mengabaikannya begitu saja.
Akibat Jika Gigi Bertumpuk Tidak Ditangani
Gigi bertumpuk pada anak-anak dapat menjadi permanen apabila tidak segera dilakukan penanganan. Kondisi klinis ini pada akhirnya dapat mengakibatkan sejumlah masalah, antara lain sebagai berikut.
- Memengaruhi Kepercayaan Diri – Struktur gigi yang tidak rata jelas dapat memengaruhi penampilan. Bahkan tak jarang membuat kepercayaan diri anak menurun karena malu dengan kondisi giginya yang tidak rapi.
- Memengaruhi Gigitan dan Kunyahan – Gigi bertumpuk juga dapat memengaruhi cara menggigit makanan pada anak-anak karena gigi yang tidak sejajar. Akibatnya, cara mereka mengunyah makanan pun juga menjadi terganggu.
- Nyeri Rahang – Kondisi ini terjadi akibat ketiadaan ruang tumbuh pada rahang. Akibatnya, gigi tertahan di bawah gusi dan menyebabkan nyeri pada rahang.
- Gigi Bergerigi – Gigi bertumpuk menyebabkan cara mengunyah anak tidak seimbang yang berujung pada gigi mengalami aus secara tidak merata. Bagian gigi tersebut tidak akan tumbuh lagi sehingga gigi menjadi bergerigi.
Gigi yang bertumpuk juga meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan gigi dan mulut lainnya. Ini karena gigi yang berjejal membuat proses menjaga kebersihan rongga mulut menjadi lebih sulit.
Penanganan Gigi Berlapis pada Anak
Penanganan gigi bertumpuk membutuhkan serangkaian pemeriksaan intensif yang dilakukan oleh dokter di klinik gigi. Apabila pertumbuhan rahang pada anak tidak mampu memberikan ruang bagi gigi untuk tumbuh, maka diperlakukan perawatan dokter gigi spesialis orthodonti.
Berikut beberapa jenis perawatan untuk mengatasi masalah gigi bertumpuk pada anak.
Pemasangan Space Maintainer
Space maintainer diperlukan apabila anak memiliki gigi susu yang tanggal lebih dulu dari gigi susu lainnya. Pemasangan alat ini berfungsi untuk menahan gigi di bagian belakang agar tidak ke depan. Dengan begitu, risiko gigi bertumpuk pun dapat dihindari. Metode perawatan ini harus dimulai bahkan sebelum gigi tetap mulai tumbuh.
Palatal Expander
Kasus gigi anak berlapis dapat diatasi dengan menggunakan palatal expander. Alat ini berfungsi untuk menambah lebar senyum dan ukuran rahang atas. Untuk kondisi gigi bertumpuk yang kompleks, perawatan palatal expander saja tidak cukup. Namun harus dibarengi dengan pemasangan kawat gigi secara penuh selama kurang lebih 26 bulan.
Cabut Gigi
Susunan gigi anak yang saling tumpang tindih dapat ditangani dengan melakukan pencabutan gigi. Penanganan ini dapat memberikan ruang pada rahang bagi gigi lain untuk tumbuh secara rata. Untuk kondisi gigi yang kompleks, pencabutan gigi juga harus diikuti dengan pemasangan kawat gigi selama kurang lebih 24 bulan.
Pengecilan Ukuran Gigi Tetap
Gigi anak berlapis dapat diatasi dengan melakukan pengecilan ukuran gigi tetap. Proses ini dilakukan oleh dokter spesialis dengan mengikis bagian luar gigi yang ingin dikecilkan. Dengan begitu, gigi baru dapat memiliki ruang untuk tumbuh secara rata.
Operasi
Operasi menjadi solusi paling tepat untuk memperbaiki masalah gigi bertumpuk yang terlalu parah. Sekrup atau pelat akan dipasangkan guna menyangga bagian gigi yang bermasalah atau menstabilkan bentuk tulang rahang. Proses ini tentunya membutuhkan serangkaian pemeriksaan yang panjang.
Masalah gigi berlapis pada anak sangat beragam dan memang tidak semua membutuhkan perawatan intensif. Namun sebaiknya tetap segera ditangani dengan memeriksakannya ke dokter gigi profesional. Dengan begitu, kondisi klinis gigi anak pun dapat lebih mudah diperbaiki.