Article

Jangan Telat Ditangani! Ini Penanganan Gigi Bertumpuk pada Anak

  • Home
  • -
  • Keluhan Gigi
  • -
  • Jangan Telat Ditangani! Ini Penanganan Gigi Bertumpuk pada Anak
Jangan Telat Ditangani! Ini Penanganan Gigi Bertumpuk pada Anak

Kasus gigi bertumpuk pada anak sangat sering ditemukan. Kondisi ini terjadi ketika deretan gigi anak tidak tumbuh dengan rapi, tetapi saling tumpang tindih dan terlihat bengkok. Pemicunya, karena gigi-gigi yang tumbuh tersebut berukuran lebih besar dari ukuran ruang yang tersedia pada rahang. Sempitnya ruang pada rahang membuat gigi tidak leluasa untuk tumbuh rapi, tetapi saling tumpang tindih satu dengan yang lain.

Lantas, apa saja penyebab spesifik sehingga gigi pada anak tumbuh bertumpuk, akibat yang ditimbulkan, serta tips mengatasinya? Simak ulasannya berikut ini.

Penyebab Gigi Bertumpuk Pada Anak

Gigi Bertumpuk pada Anak

Secara garis besar, ada tiga penyebab utama gigi pada anak tumbuh saling bertumpuk, yaitu:

Gigi Permanen Tumbuh Sebelum Gigi Susu Tanggal

Idealnya, gigi permanen pada anak akan mulai tumbuh pada saat gigi susu sudah tanggal. Sayangnya, pada kasus gigi bertumpuk, yang terjadi adalah gigi permanen sudah bertumbuh sebelum gigi susu benar-benar tanggal.

Normalnya, proses tanggalnya semua gigi susu pada anak akan terjadi sejak ia menginjak usia 4 tahun hingga memasuki usia 6 tahun. Selama kurun waktu dua tahun tersebut, proses penanggalan gigi susu ini seharusnya berjalan dengan baik, kemudian diganti posisinya dengan gigi permanen. Pada kenyataannya, proses ini tidak berjalan mulus untuk semua anak.

Salah satu kasus yang kerap terjadi, gigi permanen sudah mulai keluar di saat gigi susu belum sepenuhnya tanggal. Biasanya, posisi tumbuh gigi permanen ini berada di belakang gigi susu, kemudian secara perlahan membuang akar gigi susunya, sehingga gigi susu perlahan goyang hingga tanggal dan digantikan posisinya oleh gigi permanen.

Masalah yang muncul, ternyata tidak semua gigi susu tanggal sesuai proses seharusnya. Gigi akhirnya tumbuh bersama gigi susu yang tak kunjung lepas. Kondisi ini kemudian memicu gigi membentuk dua baris sehingga terlihat saling tumpang tindih.

Baca juga: Mudah, Lho! Begini Cara Membedakan Gigi Susu dan Permanen

Genetik

Penyebab kedua gigi bertumpuk pada anak, yaitu faktor genetik atau faktor keturunan. Orangtua yang memiliki masalah gigi tumpang tindih kemungkinan besar akan mewariskan masalah yang sama pada keturunannya.

Orangtua, entahkah ibu atau ayah yang memiliki rahang sempit dan ukuran gigi besar, akan memicu giginya bertumbuh bertumpuk. Bentuk rahang dan ukuran gigi seperti ini sangat besar kemungkinan diwariskan ke putra-putrinya. Anak yang bertumbuh dengan bentuk rahang dan ukuran gigi kurang ideal yang diwarisi dari gen orang tuanya akan menghasilkan deretan gigi tidak rapi dan saling bertumpuk juga.

Faktor genetika ini sebenarnya tidak sepenuhnya buruk. Orangtua yang memiliki masalah pada gigi sudah bisa memprediksikan kemungkinan anaknya mengalami masalah gigi anak yang sama, sehingga bisa melakukan penanganan dengan cara yang tepat.

Perbedaan Ukuran yang Signifikan

Perbedaan yang signifikan antara ukuran gigi permanen dan gigi susu juga menjadi faktor penyebab gigi bertumpuk pada anak. Apalagi diperparah dengan ukuran rahang yang kecil makin membuat gigi kesulitan menemukan ruang yang lega untuk bertumbuh, sehingga memicu gigi tumbuh saling berhimpitan.

Akibat Gigi Bertumpuk Pada Anak 

Kasus gigi bertumpuk pada anak harus segera mendapatkan penanganan dengan cara yang tepat. Jika dibiarkan, kondisi ini dipastikan akan menjadi permanen dan memicu sejumlah permasalahan baru, antara lain:

  • Anak menjadi tidak percaya diri, terlebih saat tersenyum. Kondisi gigi yang tidak rapi ini sangat mempengaruhi penampilan anak saat berinteraksi dengan teman-temannya.
  • Bentuk gigi yang saling bertumpuk dan tidak rapi berakibat pada aktivitas anak mengunyah makanan. Bentuk gigi yang tidak sejajar karena bertumpukan membuat anak menjadi tidak nyaman saat menikmati makanannya.
  • Gigi saling tumpang tindih juga bisa mengakibatkan gigi menjadi aus dan tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik untuk menghancurkan makanan di dalam mulut. Bagian-bagian gigi yang sudah aus ini akan kesulitan untuk terus bertumbuh serta menjadi bergerigi.
  • Bentuk rahang yang kecil dan tidak ideal menjadi pemicu gigi anak saling bertumpukan. Kondisi ini bisa memaksa gigi permanen kesulitan bertumbuh dan tertahan di bagian bawah gusi. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa memicu terjadinya nyeri pada rahang. 
  • Gigi anak yang saling tumpang tindih sangat sulit untuk dibersihkan dengan optimal. Pasalnya, ada bagian-bagian gigi yang sulit terjangkau sikat gigi dan alat pembersih gigi lainnya. Akibatnya, mulut menjadi tidak bersih dan menimbulkan bau yang tidak sedap.
  • Gigi bertumpuk juga menjadi tempat paling disukai bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak. Kondisi ini memicu munculnya berbagai penyakit serta infeksi pada gigi dan gusi.

Penanganan Gigi Bertumpuk pada Anak

Anak dengan masalah gigi bertumpuk harus segera mendapatkan penanganan sedini mungkin. Lantas, apa saja cara penanganan yang bisa orangtua pilih? Berikut penjelasannya:

Space Maintainer

Space Maintainer

Khusus untuk anak yang memiliki masalah gigi susu tanggal lebih cepat, orangtua bisa manfaatkan alat yang disebut sebagai space maintainer. Alat ini memiliki fungsi untuk mencegah gigi tumbuh saling bertumpuk dengan membatasi ruang gerak gigi belakang mengarah ke depan. Perlu diperhatikan, alat ini harus digunakan sebelum gigi tetap bertumbuh.

Palatal Expander

Palatal Expander

Palatal expander sangat disarankan penggunaannya untuk anak yang memiliki masalah gigi bertumpuk yang parah. Alat ini memiliki fungsi mengatasi ukuran rahang yang kecil dengan membuatnya lebih lebar. Penggunaannya diperlukan sebelum dilakukan pemasangan kawat gigi pada anak.

Pengecilan ukuran gigi

Ukuran Gigi Kecil

Metode terapi yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah gigi bertumpuk pada anak, yaitu metode pengecilan ukuran gigi, atau sering disebut teeth contouring. Biasanya dokter akan melakukan pengikisan pada bagian luar gigi sehingga dihasilkan ukuran gigi yang lebih ideal. Pengecilan ukuran  dengan metode ini memungkinkan terciptanya ruang yang lega bagi gigi untuk tumbuh rata dan rapi.

Cabut Gigi

Metode lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah gigi bertumpuk pada anak, yaitu dengan melakukan pencabutan gigi. Dokter gigi biasanya akan melakukan cara ini untuk menghasilkan ukuran ruang yang ideal di dalam rahang sehingga memungkinkan gigi lain bisa bertumbuh dengan rapi dan rata. Cara ini terbilang sangat efektif dibandingkan metode perluasan lengkungan untuk menangani masalah gigi saling tumpang tindih pada anak. Setelah dilakukan pencabutan gigi, tahap selanjutnya bisa dilanjutkan dengan memasang kawat gigi selama dua tahun untuk merapikan bentuk gigi pada anak.

Baca juga: Kisaran Biaya Cabut Gigi di Klinik Gigi

Anda yang memiliki anak bermasalah dengan gigi bertumpuk, sebaiknya segera ditangani sedini mungkin untuk mencegah munculnya berbagai dampak negatif seperti yang sudah dijabarkan di atas. Jika Anda masih bingung memilih tempat yang tepat untuk merawat gigi Anak Anda, Axel Dental bisa menjadi pilihan terbaik. Axel Dental menjamin perawatan yang dilakukan akan membuat gigi permanen anak Anda tumbuh dan berkembang dengan baik hingga dewasa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *