Gigi permanen yang kita miliki didesain untuk bisa bertahan seumur hidup. Namun, dengan begitu banyak beban dan tekanan seumur hidup, gigi juga bisa mengalami kerusakan. Salah satu jenis kerusakan yang umum terjadi adalah gigi retak.
Lalu, apa yang dimaksud dengan gigi retak? Gigi retak merupakan bentuk patah tulang tidak lengkap yang terjadi di area kunyah di permukaan gigi dan meluas secara vertikal ke bagian akar gigi. Jika enamel yang retak itu mencapai area pulpa, maka pulpa bisa mengalami iritasi dan menyebabkan nyeri.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang jenis-jenis keretakan gigi dan cara penanganannya. Simak selengkapnya sampai tuntas.
Jenis-Jenis Gigi Retak Berdasarkan Penyebabnya
Setelah mengetahui bahwa gigi retak menyebabkan nyeri, kita akan membahas tentang jenis-jenis gigi retak berdasarkan penyebabnya. Gigi retak ada yang bisa dilihat secara visual dan ada pula yang tidak bisa dilihat oleh mata (harus diperiksa oleh dokter gigi dengan menggunakan lampu khusus).
Menurut American Association of Endodontists, jenis-jenis keretakan gigi berdasarkan penyebabnya adalah sebagai berikut:
Craze Lines
Dikenal sebagai craze lines, ini adalah retakan yang sangat kecil pada gigi. Meskipun kecil, retakan ini bisa menyebabkan sensasi ngilu saat mengonsumsi minuman panas atau dingin. Namun, biasanya tidak memerlukan perawatan khusus. Retakan ini umumnya muncul pada enamel atau lapisan luar gigi yang cukup kuat.
Fractured Cusp
Keretakan gigi ini umumnya terjadi di area gigi yang pernah ditambal sebelumnya. Namun, tidak perlu khawatir karena keretakan ini tidak memengaruhi pulpa gigi. Pulpa sendiri merupakan pusat lunak gigi yang mengandung saraf, jaringan ikat, dan pembuluh darah. Untungnya, jenis keretakan gigi ini juga tidak menimbulkan rasa sakit.
Keretakan Sampai ke Garis Gusi
Gigi juga bisa mengalami keretakan dengan bentuk garis vertikal yang memanjang. Keretakan ini bisa mencapai garis gusi. Biasanya, dokter gigi akan melakukan rontgen gigi pada pasien untuk memastikan apakah keretakan tersebut mencapai akar gigi atau tidak. Karena itu, penting untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Gigi Terbelah
Penyebab dari jenis gigi retak ini adalah ketika retakan menyebar dari bawah garis gusi. Jika retakan ini meluas dengan sangat besar, maka gigi tersebut mungkin tidak bisa diselamatkan.
Fraktur Akar Vertikal
Tidak seperti jenis keretakan gigi sebelumnya, retakan pada gigi ini dimulai dari bawah garis gusi dan berkembang ke atas. Perlu berhati-hati karena bisa menyebabkan infeksi gigi, yang mungkin memerlukan tindakan ekstraksi atau pencabutan gigi.
Gejala Gigi Retak
Tidak semua kasus gigi retak menimbulkan gejala. Banyak orang yang mengalami gigi retak tanpa menyadarinya. Beberapa jenis retakan gigi tidak berbahaya dan tidak membutuhkan pengobatan. Namun, jika kamu memiliki gejala-gejala tertentu, kamu mungkin membutuhkan penanganan medis lebih lanjut.
Dilansir dari Medical News Today, beberapa gejala gigi retak yang perlu mendapatkan perhatian antara lain adalah:
- Nyeri ketika makan, terutama saat mengunyah atau menggigit makanan
- Gusi mengalami pembengkakan di sekitar gigi yang retak
- Gigi mendadak menjadi sensitif terhadap rasa manis
- Gigi mendadak menjadi sensitif terhadap makanan dan minuman yang panas atau dingin
- Nyeri yang cenderung hilang dan datang lagi
- Rasa tidak nyaman di sekitar gigi dan gusi yang sulit dideskripsikan.
Bagaimana Cara Mengatasi Gigi Retak?
Kamu mungkin bertanya-tanya, gigi retak bisa bertahan berapa lama untuk sembuh? Apakah bisa sembuh dengan sendirinya? Sayangnya, gigi yang retak tidak bisa hilang atau sembuh sendiri. Perawatan gigi oleh dokter gigi tidak hanya akan membantu gigi untuk pulih tapi juga meminimalisasi risiko infeksi.
Lalu, langkah apa yang perlu dilakukan jika mengalami gigi retak? Ketika kamu menyadari ada keretakan pada gigimu, terutama yang menimbulkan rasa sakit, segeralah kunjungi dokter. Sebelum sampai ke klinik, beberapa langkah berikut ini bisa membantu meredakan nyeri:
- Kompres bagian luar mulut dengan air dingin untuk mencegah pembengkakan
- Berkumurlah dengan air garam untuk membersihkan gigi
- Minum obat antiinflamasi nonsteroid untuk mengurangi pembengkakan dan rasa sakit.
Selanjutnya, dokter mungkin akan merekomendasikan sejumlah langkah penanganan. Langkah yang dilakukan ditentukan oleh seberapa parah masalah keretakan gigi yang kamu alami. Simak opsinya menurut Cleveland Clinic berikut ini!
Bonding Gigi
Bonding gigi adalah proses mengisi celah yang retak dengan menggunakan resin yang sewarna dengan gigi. Pemasangan resin ini diharapkan akan menyamarkan tampilan retak dan memperbaiki tampilan gigi.
Cosmetic Contouring
Prosedur ini dilakukan dengan cara memoles tepi yang kasar untuk menghaluskan gigi yang mengalami keretakan atau patah.
Pemasangan Mahkota
Jika keretakan cukup parah dan mengganggu fungsi, dokter mungkin akan menyarankan pemasangan mahkota atau crown gigi. Pemasangan mahkota gigi juga bisa direkomendasikan jika veneer gigi tidak bisa menutupi bagian yang retak.
Baca juga: Biaya Pasang Crown Gigi di Klinik & Puskesmas
Ekstraksi
Dalam kasus keretakan yang parah, terutama yang sudah mencapai akar dan saraf gigi, dokter biasanya akan melakukan ekstraksi atau pencabutan gigi secara menyeluruh.
Baca juga: Biaya Cabut Gigi di Klinik Gigi Axel Dental
Perawatan Saluran Akar
Pengangkatan pulpa yang rusak perlu dilakukan untuk mencegah gigi menjadi lebih lemah. Langkah ini digunakan ketika fraktur atau retakannya sudah meluas sampai ke pulpa.
Baca juga: Biaya Perawatan Saluran Akar Gigi di Klinik Gigi Axel Dental
Veneer Gigi
Pemasangan veneer gigi juga bisa menjadi solusi untuk mengatasi gigi retak. Terutama jika keretakan masih menyisakan banyak gigi dan berada di bagian depan gigi. Veneer dibuat dengan memasang lapisan tipis porselen atau plastik untuk menutupi bagian gigi yang retak.
Baca juga: Harga Veneer Gigi di Klinik Gigi Axel Dental
Apakah Gigi Retak Bahaya Jika Dibiarkan?
Gigi yang retak bisa menyebabkan sejumlah komplikasi. Terutama jika tidak ditangani dengan benar. Salah satu masalah yang mungkin kamu alami jika membiarkan gigi retak tanpa penanganan adalah infeksi. Gejala infeksi tersebut antara lain adalah:
- Rasa sakit yang semakin parah
- Gusi membengkak
- Meningkatnya sensitivitas gigi terhadap suhu panas dan dingin
- Napas berbau tidak sedap
- Nyeri pada kelenjar di leher.
Dalam kasus yang parah, infeksi akan menyebabkan munculnya kantung nanah yang perlu dibersihkan. Setelahnya, pasien juga harus mengonsumsi antibiotik untuk mencegah agar infeksi tidak semakin parah.
Gigi retak adalah masalah umum dalam kesehatan gigi yang bisa menimbulkan rasa sakit dan komplikasi jika tidak ditangani dengan baik. Penting untuk mengenali jenis retakan gigi yang kamu alami dan berkonsultasi dengan dokter gigi untuk perawatan yang sesuai.
Dengan penanganan yang tepat, kamu dapat memulihkan kesehatan gigi kamu dan menghindari komplikasi yang lebih serius. Jadi, jangan biarkan masalah gigi retak begitu saja, segera lakukan kunjungan ke klinik untuk mendapatkan penanganan.
Klinik Gigi Axel Dental dengan pengalaman bertahun-tahun, adalah tempat terbaik yang akan memberikan solusi untuk semua masalah gigi dan mulutmu, termasuk gigi retak. Buat janji temu sekarang dan konsultasikan masalahmu lebih lanjut pada tenaga dokter berpengalaman yang kami miliki!