Tak cuma tulang yang terdapat di badan, gigi juga dapat mengalami pengeroposan. Gigi keropos adalah kondisi terkikisnya enamel (lapisan paling luar gigi) yang disebabkan oleh zat asam.
Pengeroposan juga sangat mungkin menyebabkan lubang pada gigi. Namun, lubang akibat gigi yang keropos berbeda dengan lubang yang disebabkan oleh karies gigi. Gigi yang keropos pun dari luar dapat terlihat baik-baik saja, sedangkan karies dapat dilihat dengan mata telanjang.
Dalam kata lain, adanya pengeroposan membuat gigi terlihat baik-baik saja di luar, tetapi justru koping di dalam. Keropos pada gigi biasanya baru dapat dilihat melalui bantuan sinar X (akan tampak lubang-lubang kecil di bagian tengah gigi).
Penyebab Gigi Keropos
Ada berbagai penyebab gigi menjadi keropos. Umumnya, penyebab gigi yang keropos pun disebabkan oleh kebiasaan tidak sehat seperti berikut yang berlangsung dalam jangka panjang.
Kurang Asupan Kalsium
Gigi juga memerlukan asupan kalsium yang cukup seperti tulang untuk mempertahankan kekuatannya. Maka dari itu, di samping nutrisi makro, pastikan kebutuhan vitamin dan mineral tercukupi.
Hal ini terutama perlu lebih diperhatikan untuk orang dengan berbagai kondisi khusus seperti ibu hamil atau orang yang mengonsumsi kafein terlalu banyak. Pemenuhan vitamin D harian pun semestinya cukup mudah dilakukan mengingat kini semakin banyak bentuk makanan maupun suplemen untuk mendukung kebutuhan vitamin D.
Malnutrisi
Vitamin, mineral, dan enzim di dalam aliran darah akan terus menghasilkan dentin dan enamel. Kondisi sehat ini pun membuat gigi meremajakan dan meregenerasi dirinya sendiri secara alami dan kontinyu tanpa perawatan tambahan luar.
Sayangnya, berbagai faktor kebiasaan seperti diet yang buruk, stres, akumulasi racun dari luar, dan lain-lain membuat tubuh tidak dapat berfungsi secara optimal dan seimbang. Akibatnya, proses regenerasi lapisan gigi pun tidak sempurna. Sebuah studi pun menunjukkan bahwa sebesar 25% ketidakseimbangan bahan kimia dalam tubuh cukup untuk membuat gigi busuk.
Dehidrasi
Dehidrasi menyebabkan mulut kering. Selain membuat tak nyaman, produksi air liur yang berperan memecah sisa makanan dan membunuh bakteri yang menempel pada gigi pun jadi ikut terganggu saat dehidrasi.
Itu artinya, makin sedikit air liur yang diproduksi, maka makin banyak bakteri dan sisa-sisa makanan yang tersisa di dalam mulut dan membentuk karang gigi. Karang gigi akan merusak enamel dan membuat gigi mengalami pengeroposan.
Di samping tiga hal di atas, keroposnya gigi juga bisa terjadi karena:
- Terlalu banyak dan sering mengonsumsi makanan atau minuman tinggi gula
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu
- Mengonsumsi minuman berkarbonasi atau bersoda
- Minimnya konsumsi fluoride
- Tidak menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut
Ciri-Ciri Gigi Keropos di Usia Muda
Walau memerlukan pengamatan dan pemeriksaan lebih detail, gigi keropos juga menimbulkan beberapa gejala yang dapat diamati seperti berikut.
Bintik Putih pada Gigi
Ini merupakan tahap pertama dan pengeroposan berada di lapisan enamel.
Bintik Kecokelatan
Bercak putih mulai berubah menjadi kecokelatan, masih di bagian enamel.
Gigi menjadi Sensitif
Pengeroposan telah mencapai dentin sehingga gigi sensitif khususnya terhadap makanan atau minuman yang panas atau dingin.
Baca juga: Ini Penyebab Gigi Sensitif dan Pengobatannya Menurut Para Ahli
Gigi Nyeri atau Bgilu
Pengeroposan telah mencapai pulpa, yakni bagian gigi yang dipenuhi oleh pembuluh darah dan saraf. Pulpa yang terdampak menjadi bengkak dan jaringan di sekitarnya tidak dapat menahan inflamasi sehingga menimbulkan ketidaknyamanan dan rasa sakit.
Demam dan Gusi Membengkak
Infeksi yang makin parah dapat menyebabkan abses. Situasi ini menimbulkan beberapa gejala seperti demam dan nyeri yang lebih hebat, bengkak pada rahang, wajah, dan/atau gusi, hingga kelenjar getah bening di sekitar leher.
Cara Mengatasi Gigi Keropos
Gigi yang keropos dapat diatasi menggunakan beberapa cara berikut.
Menyikat Gigi dengan Pasta Gigi yang Tepat
Kandungan active remin complex dalam pasta gigi dapat membantu mengembalikan mineral alami gigi. Cara ini cocok untuk mengatasi pengeroposan gigi di tahap awal.
Baca juga: Jangan Sampai Salah Beli Odol! Nih, 6 Cara Memilih Pasta Gigi!
Hidrasi Tubuh dengan Baik
Air liur sebenarnya mengandung kalsium, fosfat, dan fluoride yang membantu menjaga keseimbangan pH dalam mulut. Guna memastikan produksi air liur cukup sehingga dapat membantu menetralkan pH air liur, minum air sesuai kebutuhan tubuh.
Perbaiki Pola dan Nutrisi Makan
Proses demineralisasi atau pengeroposan juga bisa dilakukan dengan merangsang kelenjar parotis untuk memproduksi air liur ber-pH seimbang. Cara untuk merangsang kelenjar ini adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi seperti telur, tahu, sayur dan makanan berserat, daging ayam maupun unggas lainnya, seafood, keju, dan produk dairy lainnya.
Pengobatan Gigi Keropos
Beberapa kasus pengeroposan gigi yang parah tak bisa hanya dengan mengandalkan tiga cara di atas. Jika sampai terjadi abses misalnya, dokter gigi akan memberi antibiotik untuk menghentikan infeksi. Dokter gigi juga mungkin melakukan tindakan lain yang dibutuhkan sesuai kondisi gigi yang keropos. Dokter gigi akan membersihkan karang gigi, melakukan penambalan pada gigi, melakukan perawatan saluran akar gigi, hingga operasi berdasarkan keadaan.
Cara Mencegah Gigi Keropos di Usia Muda
Siapa saja bisa mengalami pengeroposan gigi, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Pengeroposan ini pun akan makin fatal sesuai bertambahnya usia saat gigi telah bersifat permanen. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pencegahan sedini mungkin. Berikut adalah beberapa tindakan preventifnya.
Membatasi Konsumsi Gula
Anak-anak maupun orang dewasa menyukai makanan manis dengan kandungan gula tinggi. Sayangnya, gula justru menjadi ancaman tersendiri untuk gigi apalagi jika tidak dibarengi dengan perawatan kesehatan gigi yang maksimum.
Kandungan gula yang ada pada roti, permen, maupun jajanan lainnya alam diubah oleh mikroorganisme di dalam mulut menjadi asam. Kadar asam yang tinggi inilah yang kemudian merusak lapisan mineral gigi.
Mencukupi Kebutuhan Gizi
Asupan gizi yang tepat baik kualitas maupun kuantitasnya adalah kunci dasar tubuh yang sehat—termasuk gigi. Tubuh dapat bekerja dengan baik sehingga tiap organ dan bagian tubuh dapat menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya.
Terutama untuk menjaga kesehatan dan kekuatan gigi, perhatikan asupan kalsium. Pilihlah bahan-bahan dengan kandungan tinggi kalsium (tanpa harus melebihi jumlah yang dibutuhkan setiap harinya) yang rendah lemak.
Kurangi Kebiasaan Menyusu atau Menghisap Dot Sebelum Tidur
Keropos pada gigi anak-anak kerap terjadi karena kebiasaan ini. Sisa susu yang ada di mulut akan diolah oleh bakteri menjadi asam sehingga mineral pada lapisan luar gigi pun akan terkikis. Orang tua sebaiknya sedari awal mengajarkan kepada anak untuk tidak bergantung pada dot saat akan tidur. Beberapa ahli menyarankan anak dapat lepas dari dot sebelum mencapai usia delapan belas bulan.
Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut
Gosok gigi minimal dua kali sehari dengan sikat dan pasta gigi yang tepat. Jangan biarkan sisa makanan dan minuman menempel terlalu lama dan membiarkan mikroorganisme memicu asam berlebihan. Lakukan dental floss dan berkumur dengan cairan antiseptik apabila diperlukan. Tak lupa, jadikan pemeriksaan berkala ke klinik dokter gigi (minimal enam bulan sekali) menjadi kebiasaan.
Itulah berbagai penyebab dan cara untuk mengatasi serta mencegah gigi keropos. Jangan biarkan kebiasaan-kebiasaan “kecil” menjadi biang rusaknya gigi dan memengaruhi kualitas hidup Anda.
Semoga membantu!