Mungkin Anda belum familier dengan istilah tambal gigi sementara dan permanen meski telah beberapa kali pergi ke klinik dokter gigi untuk pemeriksaan rutin.
Padahal mengetahui perbedaan di antara keduanya cukup penting untuk dapat memilih secara tepat prosedur tambal gigi mana yang harus dilakukan.
Jika suatu saat terjadi masalah pada yang membutuhkan servis penambalan gigi, Anda pun sudah bisa dengan mudah menentukan prosedur yang tepat bersama dengan dokter yang menangani.
Perbedaan Tambal Gigi Sementara dan Permanen
Seperti namanya, tambal gigi sementara hanya berguna untuk waktu yang sebentar saja. Sementara itu, tambal gigi permanen bertujuan sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah gigi berlubang atau rusak.
Perawatan tambal gigi sementara seringkali hanya bertahan beberapa minggu atau bulan saja, mengingat bahan yang digunakan lebih lunak dan mudah lepas.
Sedangkan tambal gigi permanen biasanya dapat bertahan sampai bertahun-tahun meski sama-sama memiliki risiko terlepas jika tidak dirawat dengan baik.
Selengkapnya Anda bisa menemukan perbedaan tambal gigi sementara dan permanen di bawah ini.
Tujuan Penambalan
Berbeda dengan tambal gigi permanen, prosedur tambal gigi sementara umum dilakukan untuk membantu perawatan saluran akar gigi, sehingga gigi Anda tidak perlu dicabut.
Selain itu, penambalan sementara juga seringkali dilakukan untuk merawat gigi yang rusak sebelum ditambal secara permanen.
Hasil Penambalan
Tambalan gigi sementara umumnya sangat mudah larut oleh cairan mulut sehingga sangat mudah rontok, retak, atau bahkan hilang saat aktivitas mengunyah.
Sedangkan hasil tambalan gigi permanen pada dasarnya sudah cukup bagus untuk merawat gigi dalam waktu yang lama.
Akan tetapi, bukan berarti Anda tidak perlu lagi menjaga kesehatan gigi karena tambalan ini pun punya risiko terlepas jika Anda tidak merawatnya.
Biaya Penambalan
Biaya tambal gigi sementara dan permanen tentu tidak sama . Tambal gigi permanen membutuhkan biasa mulai dari ratusan hingga jutaan rupiah di klinik gigi namun biaya tambal gigi di puskesmas cukup terjangkau.
Sementara itu, biaya tambal gigi sementara umumnya lebih murah. Meskipun begitu, Anda mungkin perlu melakukan perawatan ini lebih dari satu kali dalam kasus yang parah.
Jika gigi sudah berlubang parah, Anda mungkin tidak bisa langsung melakukan tambal permanen dan perlu menggunakan tambal sementara terlebih dahulu untuk mengurangi rasa nyeri.
Baca juga: Biaya Tambal Gigi di Klinik Gigi Axel Dental
Jenis Bahan yang Digunakan untuk Tambal Gigi Sementara dan Permanen
Baik tambal gigi sementara maupun permanen biasanya memanfaatkan jenis bahan yang berbeda dalam prosedur perawatan gigi berlubang.
Cavit, Seng Oksida Eugenol (ZOE), dan Glass Ionomer Cement adalah beberapa jenis bahan yang sering digunakan untuk tambal gigi sementara.
Selain itu dapat juga digunakan bahan semen gigi berbasis seng fosfat atau bahan restorasi intermediate untuk melakukan penambalan gigi sementara.
Sementara itu, jika Anda menjalani prosedur tambal gigi permanen, berikut jenis bahan yang umumnya digunakan.
Komposit Resin
Terbuat dari campuran partikel kaca halus dan plastik, bahan ini menghasilkan tambalan dengan warna yang menyatu dengan warna gigi alami Anda.
Untuk mengeraskan partikel kaca pada gigi, digunakan sinar biru terang dalam prosedur penambalan gigi dengan komposit resin.
Biasanya dokter akan membuat isi cetakan gigi yang rusak atau berlubang terlebih dahulu dengan mengirimkan hasil kerangka gigi Anda ke laboratorium.
Oleh karena itu, dibutuhkan waktu yang cukup lama hingga gigi berlubang Anda dapat ditambal dengan komposit resin ini.
Selain membutuhkan waktu yang lama, kekurangan dari komposit resin adalah harganya yang lebih mahal dibanding pilihan bahan lainnya.
Akan tetapi, Anda bisa berharap bahan komposit resin ini dapat bertahan hingga kurang lebih lima tahun karena materialnya terbilang cukup kuat.
Baca juga: Tambal Gigi Komposit: Jenis, Prosedur dan Efeknya
Amalgam
Dapat bertahan di gigi hingga 10 tahun, bahan tambal gigi permanen ini terbuat dari bermacam-macam logam.
Meskipun materialnya sangat kuat, bahan ini tidak dianjurkan untuk tambal gigi sementara dan permanen karena mengandung merkuri sebanyak 50%. Adanya kandungan merkuri ini lah yang membuat amalgam dianggap membahayakan tubuh.
Selain merkuri, komponen lain yang ada pada amalgam adalah perak sebesar 35%, timah sebanyak 15%, dan campuran jenis logam lainnya.
Saat dicampurkan dengan jenis-jenis logam tersebut, disebutkan bahwa amalgam tidak lagi beracun dan berbahaya bagi tubuh. Sayangnya, belum ada studi lebih lanjut yang meyakinkan pengertian tersebut.
Sementara itu, amalgam juga menghasilkan tambalan gigi berwarna perak yang dapat mengganggu penampilan Anda.
Porselen dan Logam
Mulai dari veneer gigi hingga implan gigi, porselen dan logam menjadi bahan yang cukup fleksibel karena digunakan untuk merawat berbagai kerusakan pada gigi.
Kedua bahan ini aman digunakan di dalam tubuh dan dapat bertahan di gigi selama kurang lebih tujuh tahun.
Terkait harga pemasangannya, tambal gigi dengan bahan porselen biasanya jauh lebih mahal dibanding tambal gigi dengan bahan logam.
Baca juga: Tambal Gigi Permanen: Jenis, Prosedur dan Efeknya
Terakhir, jika Anda mengalami masalah gigi berlubang atau rusak, jangan sungkan untuk berdiskusi lebih lanjut dengan dokter gigi terkait hal tersebut. Anda pun bisa meminta saran mengenai pilihan dan perbedaan tambal gigi sementara dan permanen, serta jenis bahan yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.
Baca juga: Ingin Tambal Gigi? Kenali Jenis, Proses, dan Pantangannya