Article

5 Tren Jenis Behel Gigi Zaman Now, Ternyata Unik-unik!

  • Home
  • -
  • Perawatan Gigi
  • -
  • 5 Tren Jenis Behel Gigi Zaman Now, Ternyata Unik-unik!
5 Tren Jenis Behel Gigi Zaman Now, Ternyata Unik-unik!

Behel atau kawat gigi populer sebagai salah satu metode untuk merapikan gigi dan rahang. Saking populernya, jenis behel gigi senantiasa mengalami perkembangan. Kini bahkan tersedia jenis behel tersembunyi yang sekilas tidak terlihat dari luar.

Baca juga: 8++ Tanda Butuh Memasang Behel, Bikin Senyum Makin Cantik

Pemasangan kawat gigi ditujukan untuk keperluan estetika medis. Dokter biasanya menyarankan prosedur ini pada kondisi-kondisi, seperti makrodontia, susunan gigi yang terlalu renggang, atau posisi rahang yang tidak simetris. 

Prosedur pasang behel pada dasarnya cocok untuk anak-anak dan orang dewasa. Namun, usia minimal yang disarankan mulai dari 12 – 13 tahun ketika masih dalam tahap pertumbuhan tulang

Pemasangan behel pada orang dewasa pun bakal berlangsung lebih lama, yakni mencapai dua tahun. Itu pun dengan hasil yang belum tentu sesuai harapan karena masa pertumbuhan gigi telah berhenti. 

Jenis Behel Gigi yang Sedang Tren

Saat ini, behel gigi hadir dalam beragam jenis. Variasi jenis behel yang bermacam-macam itu bukan cuma karena alasan estetik. Setiap jenis behel memiliki fungsi spesifiknya masing-masing. Guna mengetahui lebih jauh, berikut beberapa jenis behel yang banyak digunakan. 

Behel Konvensional

model behel konvensional

Braket berbahan logam dan karet; masing-masing dikaitkan menggunakan kawat baja. Secara fisik, jenis behel satu ini tersedia dalam berbagai pilihan warna sehingga tampilannya sedap dipandang. 

Behel konvensional adalah yang paling umum digunakan dalam rangka merapikan susunan gigi karena dinilai cukup efektif. Tak heran, banyak kalangan muda-mudi memilih jenis dan kawat gigi ini sebagai salah satu cara untuk memperbaiki penampilan. 

Durasi penggunaan behel konvensional berkisar antara 1 – 3 tahun, menyesuaikan kondisi gigi. Biaya yang diperlukan untuk menjalankan prosedur ini mencapai puluhan juta, meliputi tarif pemasangan awal, serta konsultasi dan perawatan rutin. 

Usai melepas kawat gigi, pasien harus menjalani perawatan lanjutan, yakni pemasangan retainer. Alat ini berfungsi untuk menjaga posisi gigi baru agar menjadi rapi maksimal. 

Hanya saja, penggunaan behel konvensional cukup menyakitkan. Pada tahap-tahap awal setelah pemasangan, biasanya akan muncul rasa nyeri karena pergerakan posisi gigi akibat tarikan kawat braket.

Behel Transparan (Invisalign)

model behel transparan

Alternatif berikutnya adalah jenis behel transparan atau invisalign yang juga fashionable. Belakanganl,metode satu ini mulai populer digunakan karena lebih nyaman dan tidak terlalu menonjol seperti behel konvensional.

Efektivitas pemasangan invisalign tidak jauh beda dengan jenis konvensional. Dokter jarang menyarankan penggunaan metode ini pada permasalahan susunan gigi yang terlalu kompleks. 

Behel transparan umumnya terbuat dari material termoplastik khusus untuk keperluan medis yang bebas BPA (bisphenol-A). Namun, kualitas bahan akan berbeda-beda, tergantung masing-masing produsen.

Harga behel transparan paling murah berkisar di angka Rp7,5 juta. Sementara itu, yang termahal bisa mencapai sepuluh kali lipatnya. Jika Anda ingin memakai behel transparan, pastikan memilih produk berkualitas terbaik. 

Biaya yang tinggi dikarenakan behel transparan perlu berganti-ganti seiring waktu. Pada kali pertama, pasien akan memperoleh cetakan invisalign sesuai kondisi giginya. Saat susunan gigi mulai berubah, dokter akan memberikan cetakan baru untuk dipakai. Begitu seterusnya hingga mendapatkan tingkat kerapian yang diinginkan. 

Meski begitu, metode perbaikan gigi dengan jenis behel satu ini membutuhkan waktu relatif singkat. Umumnya antara 3 – 9 bulan saja, kecuali pada beberapa kasus tertentu yang bisa memakan waktu lebih dari dua tahun. 

Pasien hanya diminta untuk berdisiplin selama memakainya. Behel transparan harus dilepas saat makan minum, sering-sering dibersihkan, dan pasien pun harus rutin memeriksakan kondisi ke dokter gigi.

Behel Keramik

Model behel bahan keramik

Behel keramik hampir sama dengan behel konvensional, hanya berbeda material pembuatannya saja. Braketnya terbuat dari keramik, tetapi kawatnya tetap menggunakan logam.

Durasi pemakaian behel keramik pun tidak jauh berbeda dengan jenis konvensional, yakni antara 1 – 3 tahun. Biaya pemasangan dan perawatannya mencapai puluhan juta, tetapi behel keramik masih jauh lebih mahal.

Kelebihan dari jenis behel gigi yang satu ini terletak pada tampilannya. Pasalnya, braket bisa dibuat dengan warna serupa gigi. Namun di sisi lain, bahan keramik lebih rapuh daripada logam yang dipakai pada behel konvensional. Oleh karenanya, perawatan harus dilakukan lebih intensif.  

Behel Lingual

Model behel lingual

jenis kawat gigi yang satu ini juga tengah popular. Tampilannya tersamarkan, dipasang di sisi belakang gigi sehingga tidak terlihat dari depan. Hal itu berimbas pada prosedur pemasangannya yang makin rumit sehingga biaya yang dikeluarkan pun relatif lebih tinggi. 

Pada dasarnya, behel lingual cocok buat siapa saja. Namun, jika gigi-gigi Anda berukuran kecil, metode ini tidak disarankan. Pasalnya, behel yang terpasang di bagian belakang gigi akan mengganggu pergerakan lidah Anda. 

Membutuhkan waktu antara 1 – 3 tahun untuk merapikan gigi memakai behel lingual. Setelah dokter gigi mengakhiri masa pakai operasi pencopotan, pasien akan diwajibkan melanjutkan prosedur dengan penggunaan retainer selama beberapa waktu. Durasinya tergantung keputusan dokter gigi setelah melihat kondisi gigi Anda.   

Behel Self-Ligating

Model behel self ligating

Behel self-ligating adalah jenis kawat gigi dari logam dengan braket yang juga berbahan sama. Braket di sini tidak menggunakan karet elastis, melainkan klip khusus yang berfungsi menjaga posisi kawat tetap stabil.  

Jenis behel self-ligating memiliki sejumlah kelebihan. Salah satu di antaranya rasa nyeri pada masa-masa awal pemakaian yang tidak sehebat behel konvensional, apalagi jika pasien rajin menjaga kebersihan gigi dan rongga mulutnya. 

Kawat gigi satu ini juga lebih ringan dan nyaman, mudah dibersihkan, serta mempersingkat kunjungan ke dokter gigi. Pada umumnya, dokter tidak membutuhkan waktu lama untuk melakukan penyesuaian dengan susunan gigi.  

Berbagai kelebihan itu tentu saja membuat pasien harus rela mengeluarkan biaya lebih tinggi. Untuk durasi penggunaan yang sama dengan jenis konvensional, biayanya berkisar antara Rp10 – 30 juta. 

Baca juga: Semua Orang Pakai! Inilah Warna Karet Behel yang Bagus di Gigi

Manfaat dan Risiko Menggunakan Behel Gigi

Apa pun jenis behel gigi yang digunakan, semuanya ditujukan untuk merapikan susunan gigi. Namun, lebih dari itu, kawat gigi juga memberikan sejumlah manfaat lain. Anda akan memperoleh sejumlah manfaat tambahan saat mengikuti prosedur ini. Apa saja manfaat tersebut? 

  • Memasang behel membutuhkan kedisiplinan Anda dalam menjaga kondisi gigi. Anda akan diwajibkan menjaga kebersihan gigi secara teratur. Dengan demikian, kesehatan gigi Anda secara umum juga akan meningkat. 
  • Susunan gigi yang tidak rata biasanya akan memengaruhi kenyamanan mengunyah yang bisa berdampak pada munculnya gangguan pola makan. Jadi, pemasangan kawat gigi dapat menghindarkan risiko ini. 
  • Gigi yang rapi akan memengaruhi penampilan. Anda pun bisa terlihat lebih cantik atau tampan, memiliki senyuman yang lebih baik, serta kepercayaan diri meningkat. 

Hanya saja, perlu diingat pula bahwa ada risiko dan efek samping yang menyertai prosedur pemasangan behel. Selain munculnya rasa tidak nyaman selama masa adaptasi dengan struktur kawat gigi baru, berikut sejumlah risiko dan efek samping yang bisa saja terjadi. 

  • Pemasangan behel dapat menimbulkan masalah resorpsi akar gigi. Ini merupakan masalah akar gigi yang berubah menjadi lebih pendek dari normalnya. Jika pasien rajin menjaga kesehatan mulutnya, resorpsi tidak akan berdampak buruk.  
  • Benturan dan sejenisnya bisa merusak kawat gigi, hingga memicu luka gores pada organ-organ di dalam rongga mulut.  
  • Gagal meraih hasil yang diinginkan, gigi kembali ke susunan awal yang berantakan. Ini bisa terjadi jika pasien kurang disiplin atau tidak mengindahkan anjuran dokter selama masa pakai behel dan sesudahnya. 
  • Tidak cocok untuk orang dewasa apalagi lansia. Pasalnya, masa pertumbuhan gigi telah terhenti sehingga perubahan akan membutuhkan waktu lebih lama. Risiko munculnya masalah mulut pun lebih besar. 
  • Perawatan tidak lantas berhenti setelah behel dilepas. Pasien perlu memakai retainer dalam jangka waktu tertentu. Kadang kala gigi menguning sehingga perlu prosedur pemutihan kembali. Otomatis biaya yang dikeluarkan pun makin tinggi. 

Baca juga: Biar Nggak Kaget, Ini Loh Efek Pertama Kali Pakai Behel!

Maka dari itu, Anda yang ingin memasang kawat gigi hendaknya selalu mengikuti anjuran dokter dan disiplin menjalankannya. Sesuaikan juga jenis behel gigi dengan kebutuhan agar Anda dapat lebih cepat memperoleh hasil yang diinginkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *