Article

Spektakuler! Inilah Perbedaan Dokter Gigi dan Konservasi Gigi

  • Home
  • -
  • Lainnya
  • -
  • Spektakuler! Inilah Perbedaan Dokter Gigi dan Konservasi Gigi
Spektakuler! Inilah Perbedaan Dokter Gigi dan Konservasi Gigi

Berbicara mengenai konservasi gigi, spesialisasi kedokteran gigi ini erat kaitannya dengan penanganan kerusakan gigi. Artinya, dokter gigi spesialis konservasi gigi memiliki fokus memperbaiki kondisi gigi yang rusak agar tetap bisa berfungsi dengan baik

Nah, kali ini kita akan membahas tentang spesialisasi kedokteran gigi ini—mulai dari cakupan kerja, layanan yang diberikan, serta perbedaan dokter gigi dan konservasi gigi. 

Mengenal Dokter Gigi Spesialisasi Konservasi Gigi

Ilustrasi gambar seorang dokter gigi spesialis konservasi gigi sedang melakukan pengecekan gigi

Konservasi gigi, atau sering juga disebut sebagai endodonti, merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran gigi. Cabang ilmu ini juga menjadi salah satu spesialisasi dalam profesi kedokteran gigi. 

Sebutan bagi pelaku profesi dokter gigi spesialis konservasi gigi adalah endodontis. Di Indonesia, dokter spesialis konservasi gigi memiliki gelar Sp.KG.

Sesuai dengan nama spesialisasi yang diambil, dokter gigi spesialis ini memiliki tugas untuk melakukan berbagai tindakan yang bertujuan untuk memperbaiki gigi yang rusak agar bisa berfungsi kembali dengan baik.

Tidak hanya itu, tindakan yang dilakukan juga perlu mempertimbangkan sisi estetika. Jadi, sembari memperbaiki kualitas gigi, endodontis membuat gigi agar terlihat lebih baik.

Baca juga: Yuk, Kenali Cosmetic Dentistry: Spesialisnya ‘Mendandani’ Gigi

Layanan yang Diberikan Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi

Perbedaan dokter gigi dan konservasi gigi terletak pada tugasnya. Dokter gigi spesialis konservasi gigi bertugas untuk memperbaiki kualitas gigi, baik secara fungsi maupun secara estetika. Oleh karena itu, dokter spesialis konservasi gigi biasanya memberikan pelayanan untuk mengatasi kondisi-kondisi berikut:

Gigi Berlubang atau Karies Gigi

Kondisi ini merupakan masalah kesehatan gigi yang paling umum terjadi. Riskesdas 2018 menyebutkan bahwa gigi rusak/berlubang menduduki peringkat pertama masalah gigi di Indonesia (45,3%)!

Sebenarnya, karies merupakan salah satu masalah yang dapat ditangani oleh dokter gigi umum. Meski demikian, terdapat batasan-batasan yang menyebabkan endodontis perlu turun tangan juga untuk menangani masalah ini.

Baca juga: Karies Gigi: Mulai dari Penyebab hingga Cara Mengatasinya

Abses Gigi

Jika karies menjadi masalah gigi nomor wahid, abses gigi disertai gusi bengkak menduduki peringkat satu untuk masalah kesehatan mulut. Abses gigi dan gusi bengkak merupakan kondisi yang membutuhkan penanganan dari spesialis konservasi gigi. 

Sama dengan kasus lain, endodontis berperan dalam melakukan diagnosis serta memberikan penatalaksanaan yang sesuai dengan kondisi pasien. 

Gigi Retak atau Patah

Ada kalanya karena suatu sebab, gigi Anda jadi patah atau retak. Anda bisa mengunjungi endodontis untuk melakukan perbaikan pada gigi yang patah/retak tersebut. Dengan demikian, fungsi gigi Anda masih bisa tetap dipertahankan.

Tiga kondisi di atas hanyalah beberapa contoh dari kasus-kasus yang bisa dilayani oleh dokter gigi spesialis konservasi gigi. Lalu, prosedur-prosedur apa saja yang dapat dilakukan oleh dokter spesialis konservasi gigi? 

  1. Perawatan gigi berlubang, patah, atau retak. Kondisi gigi berlubang bisa disebabkan karena beberapa faktor, demikian pula dengan gigi yang patah maupun retak. Endodontis dapat membantu Anda untuk memperbaiki struktur gigi yang rusak tersebut.
  2. Perawatan saluran akar gigi. Prosedur ini dilakukan untuk mengangkat pulpa gigi yang rusak dari salurannya dan membersihkan saluran akar gigi secara menyeluruh. Hal ini dilakukan untuk mencegah infeksi dan kerusakan gigi lebih lanjut. 
  3. Implan gigi. Dokter spesialis konservasi gigi juga bisa memberikan penatalaksanaan berupa prosedur implan gigi. Implan biasanya diberikan apabila prosedur perawatan saluran akar maupun bedah endodontik tidak dapat mengatasi masalah yang terjadi pada gigi asli Anda. 
  4. Bedah endodontik. Prosedur ini biasanya dilakukan apabila perawatan saluran akar gigi tidak berhasil dalam menyelesaikan masalah Anda—terutama jika masalahnya berada pada akar gigi dan jaringan periapikalnya. 
  5. Pemutihan gigi. Selain melakukan konservasi dengan merawat jaringan gigi bagian dalam, dokter gigi bertitel Sp.KG ini pun bisa memberikan pelayanan veneer maupun bleaching yang bertujuan untuk memutihkan gigi.

Perbedaan Dokter Gigi dan Konservasi Gigi

Latar belakang pendidikan dan cakupan kerja merupakan dua aspek utama yang menjadi perbedaan dokter gigi dan konservasi gigi. Detail lebih lanjut mengenai perbedaan ini dijelaskan sebagai berikut:

Latar Belakang Pendidikan

Sebagaimana dokter gigi spesialis pada umumnya, dokter gigi spesialis konservasi gigi perlu menempuh pendidikan spesialis di bidang konservasi gigi. Program pendidikan ini biasanya memakan waktu selama lima semester. Tentunya, sebelum menjadi spesialis, peserta program pendidikan dokter gigi spesialis (PPDGS) harus dinyatakan lulus terlebih dahulu sebagai dokter gigi umum. Di sisi lain, dokter gigi umum tidak menempuh pendidikan spesialis di bidang tersebut. 

Cakupan Kerja

Meskipun sama-sama memiliki latar belakang di ilmu kedokteran gigi, kapasitas ilmu dokter gigi spesialis konservasi gigi di bidang endodontik lebih mumpuni dibandingkan dengan dokter gigi umum. Tak heran, wewenang seorang dokter spesialis konservasi gigi jauh lebih banyak untuk menangani masalah-masalah di bidang endodontik.

Dapatkan Pelayanan Dental Care Terbaik di Axel Dental

Dokter gigi spesialis konservasi gigi di Axel Dental siap untuk membantu Anda menyelesaikan masalah-masalah gigi Anda, terutama untuk masalah di bidang endodontik. Dengan pelayanan yang prima, peralatan yang berstandar internasional, serta personel yang berpengalaman di bidangnya, Axel Dental dipercaya masyarakat sebagai salah satu klinik gigi terbaik di kawasan Jabodetabek.

Baca juga: Jangan Sampai Salah! Tips Memilih Klinik Gigi yang Tepat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *