Bridge gigi merupakan solusi yang bisa Anda gunakan untuk mengganti gigi yang sudah ompong dengan gigi palsu. Selain memiliki daya tahan yang lebih lama, penggunaan bridge pada gigi ternyata bisa membantu dalam mencegah komplikasi kesehatan yang mungkin timbul karena gigi ompong.
Apa Itu Bridge Gigi?
Bridge gigi (dental bridge atau gigi jembatan) dapat dideskripsikan sebagai ‘set’ gigi tiruan yang terdiri atas crown (mahkota) dan pontik (gigi tiruan). Keduanya dirangkai sebagai satu kesatuan dan dipasang pada ruang gigi yang kosong.
Bridge biasanya menggunakan satu atau lebih crown yang dipasangkan pada gigi asli. Nah, gigi tiruan (pontik) akan direkatkan langsung dengan crown. Dengan begitu, pemasangan crown dan pontik dapat dilakukan secara bersamaan.
Apa perbedaan crown dan bridge? Sebagaimana dijelaskan pada definisi di atas, bridge gigi adalah paduan crown dan pontik. Keduanya lantas dipasangkan secara bersamaan, dimana crown dipasang pada gigi asli, sedangkan pontik ditempatkan pada ruang gigi yang kosong.
Di sisi lain, crown gigi adalah selubung yang didesain untuk menyelubungi satu gigi yang kondisinya sudah rusak. Tidak ada pemasangan gigi palsu (pontik), dan crown dipasang sendiri-sendiri untuk tiap gigi.
Berapa Lama sih, Umumnya Bridge Gigi Bisa Bertahan?
Bridge pada gigi bisa bertahan dalam waktu yang lama—yaitu sekitar lima hingga lima belas tahun. Bahkan jika Anda melakukan perawatan dengan baik, bridge gigi Anda bisa lebih awet. Ada pula gigi jembatan (bridge) yang didesain sedemikian agar bisa bertahan permanen.
Cara paling mudah untuk merawat bridge pada gigi adalah dengan membersihkannya dengan baik setiap hari. Ini dilakukan agar kesehatan gigi asli yang dipasangi crown serta gusi Anda tetap terjaga.
Beberapa Kelebihan dan Kelemahan Bridge Gigi Ini, Perlu Anda Ketahui!
Dengan menggunakan bridge pada gigi, Anda bisa mendapatkan beberapa nilai plus berikut:
- Kemampuan Anda dalam mengunyah makanan bisa jadi lebih baik karena distribusi kekuatan gigit bisa jadi lebih merata;
- Kemampuan pelafalan/bicara bisa jadi lebih baik;
- Bentuk wajah yang tidak simetris karena kekosongan gigi bisa diperbaiki;
- Penampilan gigi bisa diperbaiki, sehingga kepercayaan diri akan meningkat;
- Mencegah pergeseran gigi ke ruang gigi yang kosong. Jika ini terjadi, beberapa komplikasi bisa timbul.
Di sisi lain, beberapa kelemahan dari prosedur perawatan ini adalah sebagai berikut:
- Jika gigi penyangga rusak, maka kerusakan ini juga dapat berdampak pada gigi tiruan yang dipasang sebagai bridge.
- Dental bridge dapat berisiko gigi berlubang terlebih jika ukuran mahkota tidak pas (karena bakteri masuk).
- Dental bridge bisa rusak apabila gigi asli penyangga tak cukup kuat/rusak.
4 Jenis Bridge Gigi Ini Sangat Umum Digunakan!
Ada beberapa jenis bridge yang umum digunakan, di antaranya:
Traditional Bridge
Jenis bridge ini melibatkan dua gigi asli yang akan menyangga satu pontik. Kedua gigi asli ini nantinya akan menggunakan crown dan direkatkan dengan satu pontik yang berada di antara dua gigi asli.
Cantilever Bridge
Pada jenis bridge ini, pontik hanya akan disangga dengan menggunakan satu gigi asli yang dipasangi crown. Meski terkesan lebih simpel, prosedur ini tidak disarankan untuk gigi pada bagian geraham.
Maryland Bridge
Jenis bridge ini serupa dengan jenis traditional bridge. Namun, bridge hanya ditopang oleh sayap logam/porselen yang berukuran lebih kecil (bukan selubung/crown).
Implant-Supported Bridge
Crown gigi pada bridge jenis ini akan dipasang pada implan gigi—bukan pada gigi asli sebagaimana dijumpai pada traditional bridge. Jenis ini bisa dikatakan sebagai jenis bridge paling stabil. Namun, prosedurnya membutuhkan dua kali operasi. Waktu interval per operasi pun biasanya adalah beberapa bulan.
Prosedur dan Biaya Pemasangan Bridge Gigi
Jika Anda ingin memasang bridge pada gigi, Anda perlu beberapa kali kunjungan ke dokter gigi. Kunjungan pertama biasanya Anda akan mendapatkan konsultasi mengenai bridge. Jika memungkinkan, biasanya pemeriksaan gigi asli penyangga serta pemeriksaan terhadap ruang gigi yang kosong itu akan dilakukan pada saat itu juga.
Setelah pemeriksaan, Anda perlu bridge gigi Anda akan dibuat. Pemasangan dental bridge nantinya akan dijadwalkan jika bridge sudah siap.
Besaran biaya dalam pemasangan bridge berbeda-beda mengingat ada beberapa faktor yang mempengaruhi biaya yang akan ditetapkan: jumlah pontik yang Anda perlukan, bahan yang digunakan dalam pembuatan pontik, tingkat kesulitan pemasangan, serta ada tidaknya problem yang timbul selama pemasangan.
Selain itu, biaya pemasangan di dokter gigi satu mungkin akan berbeda dibandingkan dengan biaya di dokter gigi lainnya. Jadi, cukup susah untuk menentukan range price untuk prosedur ini.
3 Cara Efektif Merawat Bridge Gigi Supaya Awet!
Setelah mengetahui beberapa hal terkait dental bridge sebagaimana telah dijelaskan diatas, penting juga untuk mengenal bagaimana cara merawat bridge setelah dipasang. Berikut tipsnya:
- Pastikan kebersihan gigi Anda terjaga. Pastikan Anda menyikat gigi dengan cara yang benar sebanyak dua kali sehari serta menggunakan dental floss secara rutin. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter gigi Anda mengenai produk apa yang sesuai untuk bridge Anda.
- Berkonsultasilah secara teratur. Dokter gigi akan melakukan pemeriksaan dan pembersihan (jika dibutuhkan) dengan cara yang lebih profesional.
- Konsumsi makanan sehat dan hindari pantangan tertentu yang mungkin dipersyaratkan oleh dokter pada awal-awal penggunaan bridge.
Anda punya masalah dengan gigi ompong dan ingin cari tahu lebih lanjut tentang bridge gigi? Anda bisa kunjungi Axel Dental untuk berkonsultasi langsung dengan dokter gigi terpercaya se jabodetabek yang sudah berpengalaman di bidang ini. Klik di sini untuk membuat janji kunjung Anda.