Gigi berantakan dalam istilah medis disebut dengan maloklusi gigi. Maloklusi gigi sendiri adalah kondisi ketidaknormalan yang terjadi pada posisi gigi dan rahang gigi. Penanganan maloklusi gigi yang paling umum biasanya mencakup pemasangan kawat gigi dan operasi jika kondisinya mengganggu aktivitas harian seperti gangguan fungsi mengunyah atau berbicara. Kasus yang ringan umumnya tidak memerlukan perawatan.
Dalam artikel ini kita akan membahas mengenai apa penyebab maloklusi gigi dan cara mengatasinya. Simak selengkapnya dalam uraian berikut ini!
Penyebab Gigi Tidak Rapi
Maloklusi gigi bisa disebabkan oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Faktor internal dari maloklusi adalah genetik. Ini berarti maloklusi dapat diwarisi dari orang tua. Meski begitu, ada beberapa kebiasaan anak-anak yang dapat memengaruhi struktur rahang dan menyebabkan maloklusi. Beberapa dari kebiasaan ini termasuk:
Kebiasaan Mengisap Jempol
Kebiasaan mengisap jempol dapat memengaruhi pertumbuhan rahang dan posisi gigi, menyebabkan maloklusi. Tekanan dari isapan jempol dapat merubah bentuk rahang dan gigi, menyebabkan ketidaksempurnaan dalam susunan gigi dan membuatnya berantakan.
Menggunakan Dot Sampai Usia 3 Tahun
Menggunakan dot (dot susu) hingga usia 3 tahun dapat memengaruhi pertumbuhan rahang dan gigi, menyebabkan maloklusi. Sebaiknya, hentikan penggunaan dot setelah usia tersebut untuk mencegah masalah susunan gigi.
Cedera pada Gigi atau Rahang
Cedera pada gigi atau rahang dapat merusak struktur dan penyangga gigi. Trauma serius dapat menggeser gigi dari posisi normalnya, menyebabkan maloklusi. Pengobatan diperlukan untuk memulihkan susunan gigi yang benar.
Tumor Mulut
Tumor di area mulut dapat mengakibatkan maloklusi gigi karena pertumbuhannya yang dapat memengaruhi struktur rahang dan menyebabkan perubahan pada posisi atau susunan gigi, menghasilkan maloklusi.
Baca juga: Tumor Gigi, Serem! Kenali Cara Mewaspadainya Yuk!
Bibir Sumbing
Bibir sumbing dapat menyebabkan maloklusi gigi karena kelainan struktural pada rahang dan bibir, memengaruhi pertumbuhan gigi. Kekurangan ruang dan tekanan bibir bisa merubah susunan gigi dan rahang.
Cara Perawatan Gigi yang Salah
Perawatan gigi yang kurang tepat, seperti penggunaan kawat gigi tanpa supervisi profesional atau kebiasaan buruk seperti mengisap jempol, dapat merusak struktur rahang dan menyebabkan maloklusi gigi yang serius.
Apakah Gigi Berantakan Bahaya Jika Dibiarkan?
Dilansir dari situs Mount Sinai, kebanyakan kasus maloklusi cukup ringan sehingga tidak memerlukan pengobatan. Jika terdapat ketidaksejajaran yang parah, perawatan ortodontik atau bedah mulut mungkin diperlukan. Dokter gigi akan melakukan penilaian terlebih dahulu untuk memastikan apakah gigi yang berantakan perlu ditangani atau tidak.
Meski begitu, ada beberapa hal yang juga perlu kamu pertimbangkan terkait maloklusi gigi. Gigi yang berantakan kemungkinan akan meningkatkan berbagai risiko seperti:
- Karies gigi. Maloklusi gigi bisa mempersulit membersihkan gigi dengan baik, menciptakan area yang sulit dijangkau oleh sikat gigi. Ini meningkatkan risiko karies gigi karena sisa makanan dan plak gigi dapat tertinggal, menyebabkan pembusukan gigi
- Penyakit gusi. Selain karies gigi, kesulitan membersihkan gigi karena maloklusi dapat menyebabkan masalah kesehatan mulut lainnya yakni penyakit gusi
- Kelainan sendi rahang. Maloklusi gigi dapat menyebabkan ketidakseimbangan pada sendi rahang, memicu gangguan temporomandibular (TMD). Ketidakcocokan oklusi gigi dapat memengaruhi fungsi sendi rahang, menyebabkan rasa sakit, keterbatasan gerakan, dan masalah lainnya pada TMD.
Cara Mengatasi Gigi Tidak Beraturan
Jika kamu mengalami gigi berantakan cara merapikan gigi berikut ini bisa membantumu mengatasi masalah fungsi serta kepercayaan diri.
Gunakan Alat Bantu Perawatan Gigi
Gigi berantakan pakai behel adalah salah satu solusi yang direkomendasikan oleh dokter. Kawat gigi bisa membantu mengatasi masalah maloklusi ringan hingga berat. Beberapa jenis kawat gigi yang bisa kamu gunakan antara lain adalah kawat gigi metal, kawat gigi keramik hingga kawat gigi self-ligating. Semua jenis kawat gigi ini bisa digunakan untuk mengatasi gigi bawah berantakan atau gigi atas.
Bagi kamu yang tidak ingin menggunakan kawat gigi konvensional, dokter mungkin akan merekomendasikan penggunaan aligner. Setelah perawatan, penggunaan retainer bisa membantu mempertahankan kondisi gigi yang sudah rapi agar tidak berantakan kembali.
Baca juga: Harga Pasang Behel Gigi di Klinik Gigi Axel Dental
Pencabutan Gigi
Pencabutan gigi dalam perawatan maloklusi tergantung pada tingkat keparahan dan rencana perawatan ortodontik. Pada kasus-kasus tertentu, pencabutan gigi mungkin diperlukan untuk memberikan ruang dan mencapai keseimbangan oklusi.
Baca juga: Biaya Cabut Gigi di Klinik Gigi Axel Dental
Keputusan ini diambil setelah evaluasi menyeluruh oleh ortodontis, mempertimbangkan faktor-faktor seperti ukuran rahang, jumlah gigi, dan rencana perawatan yang optimal untuk mencapai hasil yang baik.
Gigi berantakan atau maloklusi gigi, jika dibiarkan, dapat menurunkan kepercayaan diri bahkan mengganggu aktivitas. Jangan biarkan masalah ini mengganggumu. Segera hubungi Klinik gigi Axel Dental untuk mendapatkan penanganan terbaik.