Tambal gigi merupakan salah satu prosedur perawatan kesehatan gigi dan mulut paling populer. Orang Amerika Serikat pada umumnya memiliki tiga tambalan gigi. Sementara itu, satu dari empat orang Amerika telah melakukan prosedur penambalan gigi sebanyak 11 kali atau bahkan lebih!
Prosedur ini tentunya tidak berlaku untuk semua masalah gigi anak maupun dewasa. Nah, bagi Anda yang berencana untuk melakukan penambalan gigi, ketahui dulu definisi, jenis bahan tambalan, proses, dan pantangannya di bawah ini.
Apa itu Tambal Gigi?
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, sekitar 2,3 juta orang di seluruh dunia mengalami kondisi gigi berlubang tanpa perawatan pada gigi permanen.
Gigi berlubang ini terjadi saat bakteri jahat di dalam mulut secara masif memproduksi zat asam. Jika kebersihan gigi tidak dijaga, zat asam tersebut akan menumpuk dan mengikis lapisan terluar pada gigi (enamel) hingga terjadi gigi berlubang.
Apabila tidak segera ditangani, lubang pada gigi dapat menimbulkan masalah kesehatan gigi yang lebih serius, seperti infeksi dan gigi tetap tanggal. Nah, di sini lah prosedur penambalan gigi diperlukan. Prosedur ini diterapkan untuk memperbaiki gigi yang rusak akibat adanya lubang.
Penambalan gigi dilakukan dengan memasukkan bahan tambal ke bagian gigi yang berlubang. Bahan tambalan dan metode penambalan harus terlebih dahulu disesuaikan dengan kondisi klinis gigi pasien.
Apakah Tambal Gigi Sakit?
Pada umumnya menyebabkan gigi menjadi lebih sensitif setelah penambalan selesai dilakukan. Pada beberapa kasus, prosedur ini menimbulkan rasa sakit atau nyeri di bagian gigi yang ditambal. Terutama saat digunakan untuk mengonsumsi makanan, menyikat gigi, mengatupkan gigi, dan bahkan saat menghirup udara dingin.
Sensasi tidak nyaman di sekitar tambalan gigi merupakan hal yang wajar. Biasanya rasa sakit ini akan membaik dalam hitungan hari. Namun, ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan rasa sakit tak kunjung hilang setelah melalui prosedur penambalan gigi, berikut diantaranya.
Gigi Berlubang Terlalu Dalam
Lubang pada gigi akan semakin dalam apabila tidak segera dilakukan perawatan. Menurut drg. Callista Argentina Wulansari, rasa sakit setelah penambalan terjadi akibat bakteri jahat yang masuk ke dalam pulpa. Bakteri lalu memproduksi gas yang tidak bisa dikeluarkan saat ditambal dan menyebabkan sakit pada gigi.
Bisa Menyebabkan Alergi
Bahan tambalan gigi yang tidak sesuai dengan kondisi pasien dapat menyebabkan reaksi alergi. Selain merasa nyeri atau sakit di area tambalan, pasien juga kemungkinan akan mengalami gatal dan ruam. Apabila Anda mengalaminya, segeralah untuk menghubungi dokter gigi yang bersangkutan.
Menggunakan Metode Penambalan Laser
Metode tambal gigi sangat beragam, salah satunya adalah menggunakan laser. Cara ini dapat membuat bahan penambal mengeras secara sempurna. Namun, apabila metode ini diterapkan pada lubang gigi yang terlalu dalam, maka dalam menimbulkan rasa ngilu. Bila rasa sakit tidak mereda lebih dari satu minggu, maka harus dilakukan pemeriksaan kembali.
Jenis – Jenis Bahan Penambalan Gigi
Bahan tambalan dipilih berdasarkan kondisi klinis gigi pasien. Berikut ini beberapa bahan yang digunakan untuk menambal gigi.
Bahan Ionomer Kaca
Bahan tambal ini terbuat dari campuran serbuk kaca dan asam akrilik. Biasanya digunakan untuk menambal lubang kecil pada gigi yang jarang dipakai untuk menggigit. Warna yang dihasilkan pun dapat disesuaikan dengan warna alami gigi. Selain itu, risiko terjadinya alergi juga relatif rendah.
Bahan Porselen
Porselen atau keramik merupakan bahan tambal yang paling diminati masyarakat. Meski harganya cenderung tinggi, warna yang dihasilkan lebih menyerupai gigi alami. Risiko terkikis dan perubahan warna juga sangat rendah. Bahan ini juga tidak akan menyebabkan alergi maupun infeksi.
Bahan Komposit
Komposit terbuat dari campuran serbuk kaca dan resin akrilik. Bahan tambal gigi ini memiliki tekstur lunak yang kemudian akan mengeras dengan bantuan laser. Masyarakat umumnya memilih komposit karena cukup kuat terhadap tekanan saat digunakan untuk mengunyah. Komposit juga termasuk awet karena tidak perlu sering diganti dan diperbaiki.
Bahan Amalgam
Amalgam merupakan bahan tambal dari campuran merkuri, tembaga, timah, dan perak. Umumnya bahan ini digunakan untuk menutup lubang pada gigi belakang. Meski sudah jarang digunakan, amalgam termasuk bahan yang tahan lama dan paling murah dari jenis bahan tambal lainnya.
Bahan Aloi Emas
Aloi emas terbuat dari campuran tembaga, emas, dan logam lain. Bahan ini biasanya digunakan untuk menambal lubang yang luas dan besar. Kelebihan utama dari aloi emas adalah tidak mudah retak, tidak mudah terkikis, risiko infeksi rendah, dan hanya membutuhkan sedikit bagian gigi.
Baca juga: Perbedaan Tambal Gigi Sementara dan Permanen, Disimak Ya!
Bagaimana Prosedur Penambalan Gigi?
Prosedur penambalan gigi dimulai dengan tahap persiapan. Persiapan tersebut meliputi pemeriksaan riwayat kesehatan dan pemeriksaan kondisi gigi. Tahap ini digunakan untuk menentukan jenis bahan tambalan dan metode tambal yang sesuai dengan kondisi pasien.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter akan mulai melakukan prosedur penambalan yang terbagi menjadi dua, yakni:
Penambalan Gigi Secara Tidak Langsung
Prosedur ini dilakukan apabila lubang gigi terlalu besar dan bahan tambalan tidak mampu ditampung oleh struktur gigi yang masih tersisa. Maka, tambalan harus terlebih dahulu dicetak sesuai dengan bagian gigi yang rusak. Umumnya, bahan tambal yang digunakan adalah porselen dan emas.
Prosedur dilakukan dalam dua kunjungan. Kunjungan pertama digunakan untuk membersihkan kotoran pada gigi, mencetak, dan memasangkan tambalan sementara. Pada kunjungan selanjutnya, dokter akan melepas tambalan sementara dan memasangkan tambalan gigi permanen.
Penambalan Gigi Secara Langsung
Prosedur tambal gigi ini dimulai dengan membersihkan kotoran di gigi yang berlubang terlebih dahulu. Selanjutnya dokter akan menutup lubang pada gigi dengan bahan tambalan secara langsung. Bahan tambal yang biasanya digunakan adalah komposit dan amalgam.
Proses ini umumnya dapat selesai hanya dalam satu kali pertemuan. Sebelum dimulai, pasien akan diberi suntikan bius di area sekitar gigi. Kemudian dokter akan membersihkan bagian gigi yang berlubang menggunakan alat khusus. Baru setelah itu bahan tambal dimasukkan ke lubang di gigi. Gigi bermasalah yang sudah ditambal akan digosok agar permukaannya lebih halus.
Pantangan Tambal Gigi yang Harus di Hindari
Ada beberapa pantangan yang harus Anda hindari setelah selesai melakukan penambalan gigi. Salah satunya adalah menunda mengonsumsi makanan dan menggigit benda bertekstur keras. Ini karena beberapa bahan tambal, seperti ionomer kaca, memerlukan waktu 24 jam atau lebih untuk mengeras secara sempurna.
Selain itu, Anda juga tidak boleh memainkan bagian gigi yang baru saja ditambal. Ini karena jenis tambal gigi tertentu memerlukan waktu agar dapat berfungsi dengan semestinya. Seperti komposit misalnya yang memerlukan waktu sekitar 24 jam atau lebih untuk mengeras.
Anda juga harus berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan dan minuman mengandung pewarna. Ini karena permukaan gigi yang ditambal lebih berisiko mengalami perubahan warna dibanding gigi asli. Hindari pantangan-pantangan tersebut untuk menjaga nilai estetika dari gigi yang sudah ditambal.
Prosedur penambalan gigi berlubang merupakan perawatan kesehatan gigi yang aman. Namun perlu diperhatikan bahwa kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh juga mempengaruhi proses dari penambalan itu sendiri. Maka dari itu, penting untuk memilih klinik gigi yang profesional.
Dengan menjalani prosedur layanan tambal gigi di Axel Dental, masalah gigi berlubang Anda akan ditangani oleh dokter berpengalaman. Bahan tambal yang digunakan pun juga berkualitas untuk menjamin kenyamanan. Jadi, tunggu apa lagi? Kunjungi Axel Dental sekarang juga untuk mendapatkan perawatan kesehatan gigi yang optimal.