Article

Kenapa Bisa Meninggal Setelah Cabut Gigi? Ternyata Ini Sebabnya

  • Home
  • -
  • Lainnya
  • -
  • Kenapa Bisa Meninggal Setelah Cabut Gigi? Ternyata Ini Sebabnya
Kenapa Bisa Meninggal Setelah Cabut Gigi? Ternyata Ini Sebabnya

Cabut gigi adalah prosedur medis yang umum dilakukan. Namun, ada beberapa kasus di mana komplikasi serius dapat terjadi dan berakibat fatal atau menyebabkan kematian. Meski begitu, kamu tidak perlu khawatir, selama proses pencabutan gigi dilakukan oleh klinik gigi berpengalaman seperti Axel Dental dan sesuai dengan indikasi medis dari dokter, maka efek samping yang merugikan bisa diminimalisasi.

Lalu, kenapa bisa meninggal setelah cabut gigi? Simak beberapa faktor penyebab dan beberapa kasus nyata yang pernah terjadi berikut ini!

Overdosis Obat Bius atau Anestesi

Overdosis obat bius atau anestesi selama prosedur pencabutan gigi dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah yang parah atau gagal pernapasan yang dapat berujung pada kematian. Dosis obat yang terlalu tinggi dapat menyebabkan hipotensi yang tidak terkontrol, mengganggu aliran oksigen ke organ-organ vital seperti otak dan jantung. Gagal pernapasan yang berlanjut juga dapat mempengaruhi fungsi tubuh secara keseluruhan, mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan cepat oleh tenaga medis untuk mengembalikan stabilitas fisik dan fungsi pernapasan pasien.

Alergi Terhadap Kandungan Obat Anastesi

Reaksi alergi terhadap obat anestesi yang digunakan selama prosedur cabut gigi dapat berakibat fatal. Anafilaksis, reaksi alergi yang parah, dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, kesulitan bernapas, dan bahkan kematian jika tidak segera diobati. Kasus ini dialami oleh seorang anak yang meninggal dunia di Ukraina karena dicabut giginya dengan menggunakan bius total.

Infeksi

Infeksi pasca cabut gigi yang tidak diobati dapat berkembang menjadi komplikasi serius. Misalnya, osteomielitis (infeksi tulang), selulitis (infeksi jaringan kulit), dan mediastinitis necrotizing (infeksi parah di dada). Infeksi-infeksi ini dapat menyebar ke aliran darah dan menyebabkan sepsis, kondisi yang dapat berakibat fatal.

Salah satu contoh kasusnya terjadi pada tahun 2023 lalu ketika seorang wanita asal Jawa Timur meninggal pasca proses cabut gigi geraham. Ia mengalami infeksi yang menyebabkan seluruh wajah hingga lehernya membengkak dan kemudian menyebabkan kematian.

Kerusakan Saraf Pasca Cabut Gigi

Kerusakan saraf juga merupakan risiko yang jarang tetapi serius. Jika saraf utama di sekitar gigi rusak selama prosedur, ini bisa menyebabkan rasa sakit kronis atau kelumpuhan sebagian. Dalam kasus yang ekstrim, kerusakan saraf dapat mempengaruhi fungsi vital lainnya, yang bisa berujung pada kematian.

Punya Penyakit Tertentu

Pasien dengan kondisi medis tertentu lebih berisiko mengalami komplikasi serius setelah cabut gigi. Misalnya, pasien dengan penyakit jantung, diabetes, atau gangguan perdarahan memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi seperti infeksi atau perdarahan berlebihan. Ini terjadi pada pasien di sebuah rumah sakit di Bandung yang meninggal saat prosedur cabut gigi dengan dugaan adanya penyakit penyerta.

Meskipun cabut gigi adalah prosedur umum dan relatif aman, komplikasi serius bisa terjadi, terutama jika infeksi tidak diobati, ada kerusakan saraf, reaksi alergi terhadap anestesi, atau pasien memiliki kondisi medis tertentu. Oleh karena itu, penting untuk selalu mengikuti instruksi perawatan pasca cabut gigi dan segera mencari bantuan medis jika muncul tanda-tanda komplikasi.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang risiko-risiko ini, kamu bisa lebih waspada dan memastikan keselamatan diri selama dan setelah prosedur cabut gigi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *