Sariawan atau yang dalam bahasa medis disebut dengan stomatitis aftosa merupakan bentuk peradangan berupa bengkak atau kemerahan yang muncul di bagian dalam mulut. Radang bisa muncul di gusi, pipi, bagian dalam bibir atau di lidah.
Dalam artikel ini kita akan membahas secara khusus tentang sariawan yang terjadi di gusi atau sariawan yang muncul karena masalah gigi. Simak selengkapnya sampai tuntas, ya!
Apa yang Menyebabkan Sariawan di Gusi?
Sariawan di gusi merupakan salah satu jenis sariawan yang paling sering terjadi karena adanya masalah pada gigi. Apa saja penyebab sariawan di gusi?
Masalah Gigi
Berbagai masalah pada gigi bisa menyebabkan sariawan. Gigi berlubang misalnya, cenderung rapuh dan mudah patah. Bagian gigi yang tajam dan menonjol karena patah ini bisa melukai bagian pipi atau lidah dan menyebabkan sariawan.
Trauma dan iritasi karena pemasangan kawat gigi atau pasca restorasi gigi juga berpotensi melukai jaringan di dalam mulut termasuk gusi dan menyebabkan sariawan.
Cedera
Cedera karena aktivitas harian seperti tergigit atau salah dalam menyikat gigi juga bisa membuat jaringan di dalam mulut luka dan berkembang menjadi sariawan.
Infeksi Jamur
Selain karena cedera dan trauma, penyebab sariawan paling umum adalah jamur Candida albicans. Jamur ini sebenarnya secara alami ada di dalam mulut. Hanya saja jumlahnya sedikit. Ketika jamur berkembang dengan tidak terkendali, maka akan muncul sariawan yang ditandai dengan bercak putih di bibir, pipi bagian dalam, lidah hingga ke tenggorokan.
Kondisi Tertentu
Kadar hormon progesteron yang meningkat dalam tubuh pada kondisi-kondisi tertentu, seperti kehamilan, menstruasi, dan menopause, dapat mengganggu transportasi sel darah yang merespon terhadap iritan dan infeksi. Hal ini dapat membuat gusi menjadi lebih rentan terhadap masalah.
Beberapa penyakit tertentu juga dapat meningkatkan risiko terjadinya sariawan pada gusi. Contohnya adalah celiac (reaksi imun tubuh menyerang sistem pencernaan akibat konsumsi gluten yang dianggap sebagai ancaman), sindrom Behcet (masalah autoimun langka yang menyebabkan pembuluh darah mengalami peradangan), inflammatory bowel disease, HIV/AIDS, dan gangguan imunitas tubuh lainnya.
Gejala Munculnya Sariawan
Meski sariawan bisa terjadi di berbagai bagian di dalam mulut, namun gusi adalah area yang paling rentan mengalaminya. Beberapa gejala sariawan di gusi yang perlu kamu ketahui antara lain adalah:
- Rasa kesemutan atau sensasi terbakar pada mulut muncul 1 hingga 2 hari sebelum luka sariawan muncul
- Terbentuk luka yang berwarna putih atau abu-abu dengan bentuk bulat dan tepi yang berwarna merah
- Luka yang disebabkan oleh sariawan akan memberikan sensasi perih, terutama saat sedang makan atau minum
- Sariawan muncul di dekat gigi yang berlubang atau mengalami penyakit gusi
- Sariawan muncul setelah pemasangan kawat gigi atau restorasi gigi
- Dibarengi dengan gejala tambahan seperti demam, tubuh lemas dan mudah lelah, atau pembengkakan kelenjar getah bening.
Apakah Sariawan Bahaya Jika Dibiarkan?
Secara alami, sariawan sebenarnya bisa sembuh dalam waktu 2-4 minggu, tergantung jenis dan tingkat keparahannya. Namun, jika tidak diatasi dengan baik, ada beberapa risiko komplikasi yang mungkin akan kamu alami seperti:
- Tonsilitis atau radang amandel
- Radang dan perdarahan di bagian gusi
- Risiko kehilangan gigi
- Penyebaran infeksi.
Cara Mengatasi Sariawan
Munculnya sariawan di gusi, lidah, bibir atau bagian lain di mulut tidak boleh sampai mengganggu aktivitas, terutama saat makan dan berbicara. Simak beberapa cara efektif mengatasi sariawan berikut ini!
Cara Mengobati Sariawan di Lidah
Mengobati sariawan di lidah bisa dilakukan dengan beberapa cara:
- Menggunakan obat topikal (obat toles). Salah satu jenis oba toles tersebut adalah asam hialuronat. Aplikasikan asam hialuronat langsung ke luka dengan tangan yang bersih. Kamu juga bisa menggunakan salep topikal yang diresepkan oleh dokter seperti lidokain untuk meredakan rasa sakit
- Minum obat. Beberapa obat seperti sukralfat dan obat asam urat colchicine, juga dapat digunakan untuk mengatasi sariawan. Dokter juga dapat meresepkan pil steroid yang dapat membantu mengurangi peradangan
- Berkumur dengan obat kumur sariawan.
Cara Mengobati Sariawan di Bibir
Apabila sariawan yang kamu alami berada di bibir, langkah-langkah perawatan yang bisa dilakukan antara lain:
- Kompres luka sariawan dengan es sebanyak 3 kali sehari
- Hindari konsumsi makanan pedas untuk sementara waktu karena berpotensi membuat luka semakin terbuka
- Hindari menjilat bibir karena bakteri di bisa berpindah ke luka sariawan
- Minum obat sariawan. Salah satu pilihan obat sariawan di bibir karena jamur adalah Candistin Drops. Perlu dicatat bahwa obat ini hanya boleh diminum dengan resep dokter.
Cara Mengobati Sariawan di Gusi
Bagaimana agar sariawan di gusi cepat sembuh? Simak cara perawatannya berikut ini!
- Berkumur dengan air garam. Campur ½ sendok teh garam dengan segelas air hangat, berkumur beberapa menit beberapa kali sehari untuk mempercepat penyembuhan sariawan pada gusi
- Mengonsumsi obat pereda nyeri. Gunakan obat pereda nyeri tanpa resep seperti paracetamol atau ibuprofen untuk mengurangi rasa sakit akibat sariawan. Gunakan juga obat gel oles pelindung khusus untuk rongga mulut
- Mengurangi konsumsi makanan dan minuman tertentu. Hindari makanan dan minuman yang dapat memperparah sariawan, seperti makanan dan minuman terlalu panas, terlalu asam, atau memiliki tekstur keras. Pilih makanan bertekstur lembut sebagai alternatif
- Menyikat gigi 2 kali sehari secara perlahan-lahan. Tetap menjaga kebersihan gigi dengan menyikat gigi 2 kali sehari saat mengidap sariawan pada gusi. Lakukan dengan perlahan-lahan agar tidak memperparah iritasi gusi, dan pilih pasta gigi berkualitas untuk membantu meredakan sariawan.
Bagaimana Diagnosis terhadap Sariawan Dilakukan?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sariawan baik di gusi atau di bagian mulut manapun bisa terjadi karena berbagai sebab. Jika setelah langkah-langkah penanganan di atas sariawan tidak kunjung sembuh, kamu mungkin perlu memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan diagnosis lewat pemeriksaan fisik.
Dengan melihat tampilan lesinya, dokter bisa memperoleh gambaran tentang jenis sariawan yang kamu alami. Tes lainnya yang juga bisa digunakan untuk mendiagnosis sariawan adalah:
- Penggunaan swab untuk mendeteksi infeksi bakteri dan virus
- Penggunaan kerokan atau swab jaringan untuk mendeteksi infeksi jamur
- Proses biopsi, yaitu pengangkatan sel atau jaringan untuk penelitian lanjut
- Penggunaan tes darah
- Tes tempel untuk mengidentifikasi alergi.
Dengan melakukan diagnosis yang mendalam, dokter bisa membuat rencana pengobatan yang tepat untuk masalah sariawan yang kamu alami.