Article

Tambal Gigi: Jenis, Efek Samping, Prosedur & Pantangannya

  • Home
  • -
  • Perawatan Gigi
  • -
  • Tambal Gigi: Jenis, Efek Samping, Prosedur & Pantangannya
Tambal Gigi: Jenis, Efek Samping, Prosedur & Pantangannya

Ada banyak perawatan gigi yang tersedia secara luas saat ini. Salah satunya adalah tambal gigi. Menurut National Institute of Dental and Craniofacial Research, tambal gigi adalah prosedur yang dilakukan untuk mengatasi lubang atau karies pada gigi. Untuk memperbaiki gigi yang membusuk, dokter akan menghilangkan bagian yang rusak dan menggantinya dengan material lain sebagai pengisi.

Lalu, apa saja tanda-tanda bahwa gigi membutuhkan tambalan? Apa saja jenis-jenis tambalan dan bagaimana prosedur penambalan gigi dilakukan? Mari kita bahas sampai tuntas!

Tanda-Tanda Bahwa Gigi Perlu Ditambal

Ketika gigi mengalami kerusakan, dokter biasanya tidak akan langsung melakukan tindakan pencabutan gigi. Menambal gigi adalah salah satu opsi untuk menyelamatkan gigi dan mengembalikan fungsinya seperti semula. Jika kamu mengalami beberapa tanda berikut ini, mungkin kamu membutuhkan tambal gigi:

  • Sakit gigi. Jika kamu mengalami sakit gigi –dan sebelumnya tidak pernah, bisa jadi ada lubang yang mulai muncul di gigimu. Tambal gigi bolong adalah solusi untuk mencegah lubang semakin parah
  • Gigi tambalan rusak. Kalau sebelumnya kamu sudah pernah melakukan prosedur penambalan baik tambal gigi sementara, tambal gigi permanen dan tambal gigi komposit mengalami kerusakan, kamu harus melakukan penambalan ulang
  • Sensitivitas gigi meningkat. Gigi yang menjadi sensitif bisa disebabkan oleh hilangnya bagian enamel. Dokter mungkin akan merekomendasikan penambalan jika sensitivitas yang kamu alami cenderung parah
  • Karies. Tidak hanya tambal gigi berlubang besar, karies kecil juga perlu diatasi segera agar tidak meluas. Salah satu caranya adalah dengan menambal gigi
  • Ada kerusakan yang terlihat secara visual. Kerusakan gigi seperti gigi yang retak, gigi patah atau pecah juga bisa diatasi dengan penambalan. Tidak hanya pada gigi geraham, tambalan gigi depan juga bisa dilakukan jika memang kerusakan ada di bagian gigi seri.

Jenis Bahan Tambalan Gigi

Bahan yang digunakan oleh dokter untuk menambal gigi berbeda-beda. Simak jenis-jenisnya berikut ini!

Komposit

Bahan ini dikenal juga dengan bahan tambal laser karena akan mengeras ketika terkena sinar laser. Warnanya putih, menyerupai warna gigi sehingga dari segi tampilan lebih estetik. Bahan komposit juga memiliki daya tahan yang baik, kurang dari 10 tahun.

Amalgam

Amalgam merupakan bahan tambalan berwarna abu-abu dengan daya tahan yang baik. Amalgam sendiri mengandung merkuri dan tidak direkomendasikan untuk digunakan lagi sebagai bahan tambal gigi oleh PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia).

Emas

Tambal gigi emas diminati karena tahan korosi dan bisa bertahan lebih dari 15 tahun. Namun, harganya lebih mahal dan membutuhkan setidaknya 2 kunjungan ke dokter gigi untuk pemasangan.

Porselen

Tambal gigi porselen tidak mudah berubah warna, lebih kuat, dan bisa bertahan hingga 15 tahun. Namun, harganya cenderung lebih mahal dibandingkan dengan resin komposit.

Kaca (GIC/Glass Ionomer Cement)

Glass Ionomer Cement merupakan jenis bahan tambalan gigi yang terdiri dari akrilik dan kaca. Biasanya, tambalan gigi ini lebih sering digunakan pada anak-anak. Kelebihan dari GIC adalah kemampuannya untuk menghasilkan fluoride, yang dapat melindungi gigi dari kerusakan lebih lanjut. Selain itu, warna dari cement ionomer kaca dapat disesuaikan dengan warna alami gigi. Namun, sayangnya, jenis tambal gigi ini hanya tahan selama 5 tahun dan tidak sekuat resin komposit.

Baca juga: Harga Tambal Gigi di Puskesmas BPJS, KIS & Non BPJS

Prosedur Penambalan Gigi

Untuk melakukan penambalan gigi, biasanya dokter akan membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Namun, ini tergantung pada seberapa kompleks penambalan yang dilakukan. Prosedur tambal gigi terbagi menjadi dua yakni tambal gigi langsung dan tidak langsung.

Tambal Gigi Secara Langsung

Prosedur tambal gigi langsung atau direct filling dimulai dengan pembersihan lubang gigi dan penambalan langsung (dengan menggunakan komposit atau bahan lain). Dokter gigi memberikan bius lokal, membersihkan gigi, memeriksa kebersihan, mengaplikasikan obat khusus, menutupi area sensitif dan menambahkan tambalan.

Selanjutnya, dokter akan mengeraskan area tambalan dengan sinar khusus, lalu membentuk dan mengikir tambalan agar pas. Proses ini biasanya selesai dalam satu kunjungan.

Tambal Gigi Secara Tidak Langsung

Tambal gigi tidak langsung dilakukan untuk lubang gigi besar yang tidak dapat ditangani oleh bahan tambalan langsung. Proses melibatkan pencetakan dan pembuatan tambalan sesuai cetakan. Bahan tambalan umumnya emas atau porselen. Memerlukan dua kunjungan: pertama, pembersihan gigi dan pencetakan, serta pemasangan tambalan sementara. Kedua, pemeriksaan dan pemasangan tambalan permanen sesuai cetakan.

Baca juga: Perbedaan Tambal Gigi Sementara dan Permanen, Disimak Ya!

Efek Samping Tambal Gigi

Seperti halnya prosedur perawatan gigi lainnya, penambalan gigi juga memiliki sejumlah efek samping antara lain:

  • Pulpitis. Pulpitis atau radang pulpa bisa terjadi ketika bagian gigi yang membusuk tidak dibersihkan dengan sempurna. Ini menyebabkan gusi menjadi bengkak dan bernanah
  • Maloklusi atau gigi berantakan. Jika penambalan membuat gigi menjadi lebih tinggi dari gigi lainnya, ini akan mengganggu posisi gigi lain. Selain membuat mulut sulit menutup, ini juga bisa mengganggu penampilan
  • Sakit yang menyebar ke bagian gigi lainnya. Saraf gigi yang ditambal mungkin memiliki jalur yang sama dengan gigi lain. Efeknya, nyeri juga bisa menyebar ke gigi lain di sebelahnya. Namun, efek samping ini biasanya akan hilang setelah 1-2 minggu
  • Sensitivitas terhadap suhu dingin atau panas pada gigi yang ditambal
  • Beberapa material tambal gigi bisa menyebabkan alergi
  • Tambalan gigi mengalami kerusakan. Biasanya jika digunakan untuk menggigit makanan yang terlalu keras atau karena bruxism (kebiasaan menggeretakkan gigi)

Larangan Setelah Tambal Gigi

Setelah prosedur penambalan gigi, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan untuk meminimalkan efek samping dan rasa tidak nyaman.

  • Saat makan, gigit dan kunyahlah makanan dengan perlahan. Mengunyah terlalu kencang bisa memberikan tekanan pada gigi yang baru ditambal
  • Hindari mengunyah pada sisi yang ditambal. Alih-alih, gunakan sisi lainnya
  • Hindari mengonsumsi makanan dan minuman yang terlalu manis. Selain bisa memicu sensitivitas, makanan manis bisa mendorong tumbuhnya bakteri di area sekitar tambalan
  • Mengunyahlah dengan mulut tertutup. Selain makanan dan minuman yang panas/dingin, udara dingin juga bisa menyebabkan rasa tidak nyaman. Kurangi membuka mulut, termasuk saat mengunyah untuk menurunkan kemungkinan udara dingin memasuki mulut.

Apakah Tambal Gigi Sakit? 

Saat prosedur penambalan, dokter biasanya akan memberikan anestesi atau bius untuk meminimalisasi rasa sakit. Setelah penambalan, pastikan kamu menghindari hal-hal yang bisa memicu tekanan di area yang ditambal agar gigi tidak sakit.

Apabila kamu merasakan nyeri di bagian yang ditambal, kompres pipi atau dagumu dengan menggunakan kompres dingin. Jika nyeri berlanjut setelah beberapa hari dan tidak hilang dengan pereda nyeri biasa, segera konsultasikan ke dokter.

Untuk memastikan penambalan gigi geraham atau gigi lain berlangsung dengan aman, pastikan kamu hanya melakukannya di klinik gigi tepercaya. Axel Dental sejak 2016 telah dipercaya oleh masyarakat luas dalam perawatan gigi dan mulut. Didukung oleh tenaga dokter gigi berpengalaman dan teknologi medis terkini, kami siap memenuhi kebutuhan perawatan gigi dan mulutmu!

Baca juga: Biaya Tambal Gigi di Klinik Gigi Axel Dental

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *