Jika salah satu gigi kamu berlubang, dokter gigi mungkin akan merekomendasikan tambal gigi sesegera mungkin. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah kerusakan gigi menjadi semakin parah.
Ada beberapa jenis bahan tambal gigi yang tersedia. Salah satu yang paling populer adalah tambal gigi resin komposit. Apa itu tambal gigi komposit? Apa saja jenis-jenis dan bagaimana prosedur pemasangannya? Simak selengkapnya dalam artikel ini!
Apa itu Tambal Gigi Composit?
Menurut Hove Dental Clinic, tambalan gigi komposit adalah tambalan gigi standar yang diwarnai menyerupai warna asli gigi. Tambalan ini juga dikenal dengan nama lain tambalan resin, tambalan putih dan tambalan sewarna gigi.
Fungsi tambalan komposit sama dengan jenis tambalan lain yakni untuk mengatasi masalah gigi berlubang, memperbaiki retakan atau pecahan pada gigi. Dokter akan mengangkat area yang rusak terlebih dahulu sebelum memasang tambalan komposit ke atasnya.
Baca juga: Tambal Gigi Sementara: Jenis, Prosedur dan Efeknya
Jenis-Jenis Tambal Gigi Komposit
Berapa lama tambal gigi komposit bertahan? Jawabannya tergantung pada jenis bahan komposit yang kamu gunakan. Simak jenis-jenis tambal gigi komposit berikut ini!
Mikrofil
Resin komposit mikrofil merupakan resin komposit dengan ukuran partikel yang sangat kecil, biasanya kurang dari 1 mikrometer. Partikel-partikel ini memiliki daya rekat yang baik dan terlihat estetik. Tambal gigi komposit mikrofil umumnya dapat bertahan selama 5-7 tahun.
Hibrida
Resin komposit hibrida dalam penambalan gigi adalah bahan restorasi yang menggabungkan sifat resin dan serat penguat untuk kekuatan dan estetika optimal. Tambal gigi komposit hibrida umumnya dapat bertahan selama 7-10 tahun.
Nanofill
Resin nanofill adalah bahan penambal gigi canggih yang mengandung partikel nanometer, memberikan kekuatan dan estetika optimal pada perawatan gigi restoratif modern. Karena ukuran partikelnya yang lebih kecil, resin nanofil terlihat lebih alami dan tahan lama. tambal gigi komposit nanofill umumnya dapat bertahan selama 10-15 tahun.
Baca juga: Tambal Gigi Permanen: Jenis, Prosedur dan Efeknya
Kelebihan dan Kekurangan Tambal Gigi Komposit?
Dengan begitu banyak opsi material penambal gigi, kamu perlu mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing bahan penambal gigi. Kelebihan tambal gigi komposit antara lain adalah:
- Dibanding material penambal gigi lainnya, resin komposit memiliki kekuatan yang lebih baik
- Komposit tersedia dalam berbagai pilihan warna sehingga bisa disesuaikan dengan warna gigi asli pasien
- Resin komposit sangat mudah diaplikasikan dan tidak butuh waktu lama memasangnya. Biasanya akan selesai dengan satu kali kunjungan ke dokter gigi
- Tidak mudah aus atau rusak.
Selain kelebihan di atas, resin komposit juga memiliki kekurangan yakni adanya shrinkage atau penyusutan pada resin komposit. Penyusutan ini bisa terjadi antara 2-3% setelah proses curing atau penyinaran. Risikonya antara lain:
- Menyebabkan munculnya kebocoran mikro di pinggir tambalan yang jika tidak diperbaiki bisa menyebabkan karies sekunder di bagian bawah tambalan gigi
- Penyusutan bisa menyebabkan tarikan pada permukaan gigi sehingga pasien akan merasa tidak nyaman dan ngilu.
Untuk mencegah shrinkage, klinik atau dokter gigi bisa menggunakan teknik uplay/onlay. Caranya adalah dengan membuat tambalan gigi di laboratorium sebelum direkatkan. Hanya saja prosedur ini mungkin membutuhkan lebih dari satu kunjungan.
Efek Samping Tambal Gigi Komposit
Meski secara umum pemasangan tambalan gigi dengan resin komposit cenderung aman, ada beberapa efek samping yang mungkin akan kamu rasakan. Efek samping ini mencakup:
- Gigi menjadi sensitif. Setelah tambal gigi komposit, gigi bisa jadi sensitif karena reaksi panas atau dingin. Namun, ini umumnya sementara dan dapat diatasi dengan pasta gigi khusus
- Alergi bahan. Beberapa orang bisa mengalami reaksi alergi dari bahan komposit yang digunakan. Reaksi alergi ini mencakup ruam, iritasi dan bengkak pada gusi
- Iritasi gusi. Pemasangan tambalan dengan bahan resin komposit juga bisa menyebabkan iritasi pada gusi. Reaksi ini biasanya hanya bersifat sementara dan bisa hilang setelah beberapa waktu
- Patah atau terlepas. Penggunaan dengan tekanan berlebih pada gigi berisiko menyebabkan resin komposit pada tambalan gigi patah dan terlepas. Jika ini terjadi, segera hubungi dokter untuk memperbaikinya.
Cara Merawat Tambal Gigi Komposit
Perawatan pada tambalan gigi komposit pada dasarnya sama dengan perawatan gigi dengan tambalan jenis lain. Apa saja?
- Sikat gigi dua kali sehari dengan durasi minimal 2 menit per sesi
- Jangan menyikat gigi terlalu keras
- Jaga kebersihan gigi dan mulut untuk menghindari munculnya lubang baru pada gigi
- Jangan memainkan tambalan apalagi mencungkilnya menggunakan tusuk gigi atau tangan
- Jika kamu merasakan tidak nyaman, sakit dan mengganjal, segera temui dokter.
Tanda-Tanda tambal Gigi Komposit Perlu Diganti
- Apabila kamu mengalami salah satu dari tanda-tanda berikut ini, artinya tambalan gigi komposit yang terpasang di gigimu harus segera diganti:
- Tambalan menjadi retak atau pecah
- Tambalan menjadi berubah warna
- Tambalan mulai terlepas dari gigi
- Sering terselip makanan pada bagian tambalan
- Mulai muncul rasa sakit atau gigi ngilu saat makan atau minum (termasuk makanan dan minuman dengan suhu normal).
Baca juga: Harga Tambal Gigi di Puskesmas BPJS, KIS & Non BPJS
Jika kamu memiliki masalah yang mengharuskanmu untuk menambal gigi, jangan ragu untuk segera mengunjungi dokter gigi atau klinik gigi terdekat. Penanganan yang tepat sejak awal akan menghindarkanmu dari risiko kerusakan gigi yang lebih parah.
Bingung mau berkonsultasi ke mana? Klinik gigi Axel Dental bisa jadi solusi terbaik untukmu. Tenaga dokter berpengalaman yang didukung teknologi terkini siap membantumu melakukan perawatan gigi dan mulut yang aman dan nyaman.
Baca juga: Estimasi Biaya Tambal Gigi di Klinik Gigi Axel Dental