Article

Gigi Susu pada Anak, Ketahui Jumlah dan Cara Merawatnya

  • Home
  • -
  • Seputar Gigi
  • -
  • Gigi Susu pada Anak, Ketahui Jumlah dan Cara Merawatnya
Gigi Susu pada Anak, Ketahui Jumlah dan Cara Merawatnya

Seumur hidup, semua orang akan mengalami 2 kali pertumbuhan gigi. Sebelum muncul gigi permanen, bayi akan mengalami pertumbuhan gigi susu. Gigi susu adalah gigi primer atau gigi pertama yang akan tanggal atau lepas untuk digantikan oleh gigi dewasa.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih jauh tentang gigi susu, gigi susu sampai umur berapa akan kita gunakan dan bagaimana cara perawatannya.

Apa itu Gigi Susu?

Gigi susu adalah serangkaian gigi pertama yang tumbuh pada masa awal kehidupan manusia. Fungsi utama gigi susu adalah membantu dalam proses pencernaan makanan dengan memotong, mengunyah, dan menggiling makanan. Selain itu, gigi susu juga berperan dalam perkembangan bicara dan bahasa anak, serta memainkan peran penting dalam pembentukan struktur wajah dan rahang. Meskipun gigi susu akan rontok seiring pertumbuhan anak, perawatan gigi susu yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan mulut dan mendorong perkembangan gigi permanen yang kuat.

Berapa Jumlah Gigi Susu?

Berapa Jumlah Gigi Susu pada Anak

Jika kamu bertanya-tanya gigi susu ada berapa, jawabannya ada 20 buah. Gigi susu dimana tumbuhnya yaitu (10 di rahang atas dan 10 di rahang bawah). Gigi ini akan tanggal saat usia 6 sampai 10 tahun.

Waktu pertumbuhan gigi susu bisa berbeda-beda pada setiap anak. Dilansir dari News Medical, pertumbuhan gigi bayi secara umum akan mengikuti fase sebagai berikut:

  • Saat usia 15 bulan, biasanya bayi sudah punya 8 gigi
  • Saat usia 19 bulan, 12 gigi sudah muncul ke permukaan
  • Saat usia sekitar 23 bulan, bayi umumnya sudah punya 16 gigi
  • Saat usia 27 bulan, umumnya bayi sudah mengalami pertumbuhan penuh sebanyak 20 gigi susu.

Bagaimana Cara Merawat Gigi Susu?

Seperti yang kita ketahui, kunjungan ke dokter gigi direkomendasikan untuk dilakukan setidaknya sekali dalam 6 bulan. Lalu, bagaimana dengan anak-anak. American Academy of Pediatric Dentistry merekomendasikan bayi untuk dibawa ke dokter gigi sebelum usianya genap 1 tahun atau dalam 6 bulan setelah gigi pertamanya mengalami erupsi.

Selain melakukan kunjungan rutin ke dokter gigi, orang tua juga perlu melakukan perawatan sendiri di rumah. Menurut Yamini Durani, MD dari Kids Health, perawatan gigi anak seharusnya sudah dilakukan meskipun gigi pertama belum muncul.

Setiap hari, usap gusi bayi dengan menggunakan waslap bersih dan lembap atau sikat gigi bayi untuk menghilangkan bakteri berbahaya. Saat gigi anak mulai tumbuh, gunakan tips berikut ini:

  • Sikat gigi anak dengan menggunakan sikat bayi. Gunakan sedikit air dan sedikit pasta gigi bayi yang direkomendasikan oleh dokter anak atau dokter gigi. Tanyakan kepada dokter tentang kapan sebaiknya kamu bisa memberikan pasta gigi ber-fluoride untuk anak
  • Saat gigi bayi mulai berjajar satu sama lain, bersihkan sela-sela di antara gigi tersebut
  • Ketika anak sudah berusia 2 tahun, mulailah mengajari mereka untuk meludah saat menyikat gigi. Jangan beri air untuk berkumur dan meludah karena pasta gigi bisa tertelan.

Perlu diingat bahwa sama seperti orang dewasa, gigi bayi juga bisa mengalami kerusakan. Beberapa kebiasaan yang bisa merusak gigi susu antara lain adalah membiarkan bayi tidur sambil minum susu dengan dot, memberikan makanan tinggi gigi seperti jus atau camilan. Sisa gula yang menempel selama berjam-jam di gigi bayi akan merusak enamel gigi (lapisan terluar pelindung gigi)

Jika tidak segera diatasi, kebiasaan ini akan membuat gigi depan berubah warna, bopeng dan berlubang. Gigi berlubang yang dibiarkan akan mengalami kerusakan parah yang membuatnya harus dicabut.

Ketika anak sudah memasuki usia 6 tahun, orang tua bisa mulai menggantikan botol dot dengan sippy cup untuk minum susu atau jus. Penggunaan sippy cup akan membantu mencegah cairan menggenang di sekitar gigi anak dan menyebabkan kerusakan.

Seperti halnya gigi dewasa, penting bagi orang tua untuk mencegah kerusakan gigi pada anak. Gigi susu yang sehat akan membantu anak untuk makan, mengunyah dan berbicara. Sebaliknya, gigi susu yang rusak tidak hanya akan mengganggu aktivitas, tapi juga berpotensi menyebabkan infeksi yang akan berpotensi merusak gigi permanen yang tumbuh di bawahnya.

Perbedaan Gigi Susu dengan Gigi Tetap

Perbedaan Gigi Susu dengan Gigi Permanen

Sebanyak 20 gigi susu yang dimiliki oleh bayi akan berganti dengan 32 gigi dewasa. Pergantian ini akan dimulai pada sekitar usia 6 tahun. Biasanya gigi yang pertama kali lepas adalah gigi seri paling tengah. Gigi susu ini akan lepas satu per satu sampai usia anak sekitar 12 tahun. 

Sebenarnya, apa yang membedakan antara gigi susu dengan gigi tetap? Simak penjelasannya berikut ini!

  • Enamel. Enamel atau email adalah bagian terluar gigi yang keras dan berfungsi melindungi gigi dari kerusakan. Enamel pada gigi susu biasanya lebih tipis dibandingkan pada gigi dewasa
  • Warna. Gigi susu biasanya memiliki warna yang lebih putih. Ini juga disebabkan oleh pelindung gigi yang tipis
  • Ukuran. Dari segi ukuran, gigi susu juga biasanya lebih kecil dibanding gigi dewasa
  • Bentuk. Gigi permanen atau gigi dewasa bagian depan biasanya muncul dengan benjolan atau gerigi yang akan hilang seiring dengan berjalannya waktu
  • Akar. Dari segi akar, akar pada gigi susu memang lebih pendek dan tipis karena dirancang untuk rontok/tanggal.

Itu dia berbagai hal yang perlu kamu ketahui tentang gigi susu. Karena gigi susu itu sangat penting dalam mendukung pertumbuhan gigi permanen, melakukan perawatan sejak dini itu adalah hal yang krusial. 

Axel Dental sebagai klinik gigi tepercaya dengan 17 cabang di seluruh Jadetabek, siap membantu memenuhi kebutuhan perawatan gigi dan mulut, tidak hanya untuk orang dewasa tapi juga anak-anak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *