Bicara soal perawatan gigi, banyak orang yang bingung memilih antara veneer gigi vs crown gigi. Keduanya memang cukup familier sebagai cara yang efektif untuk memperbaiki gigi rusak atau gigi patah.
Meski demikian, kedua treatment itu memiliki sejumlah perbedaan, baik dari segi tujuan, prosedur, manfaat hingga efek samping. Karenanya, agar lebih mudah memilih treatment yang tepat, Anda perlu memahami seluk-beluk veneer gigi vs crown gigi, serta kapan waktu yang tepat untuk melakukannya.
Pengertian Veneer Gigi
Secara garis besar, veneer adalah bahan pelapis gigi yang terbuat dari porselen atau resin. Bahan itulah yang nanti akan terpasang atau menempel pada bagian depan gigi, sehingga gigi akan tampak kembali bersih dan putih seperti sedia kala.
Baca juga: Veneer Gigi yang Bagus Seperti Apa Sih? Ini Panduannya
Prosedur Vaneer Gigi
Treatment ini memberikan hasil yang permanen sehingga pasien tidak bisa memasang dan melepasnya seperti gigi palsu. Dokter akan sedikit menggerus enamel gigi agar permukaannya lebih kasar sehingga veneer bisa dengan mudah terpasang.
Proses penempelan veneer dilakukan dengan bantuan zat semen khusus sebagai perekat. Sinar ultraviolet juga dilibatkan dalam proses ini untuk mempercepat proses pengeringan semen. Setelahnya, dokter gigi akan melakukan pengaturan ulang agar veneer terpasang dengan baik, sekaligus menghilangkan zat-zat semen yang tersisa.
Secara keseluruhan, pemasangan veneer gigi memerlukan waktu kurang lebih 30 menit. Setelah lapisan terpasang, dokter akan melakukan uji coba untuk mengetahui kemampuan menggigit pasien. Jika semuanya aman, maka Anda sudah bisa beraktivitas seperti biasa.
Manfaat dan Efek Samping Vaneer Gigi
Dengan pemasangan veneer gigi, Anda dapat memilih warna, bentuk, serta ukuran gigi sesuai dengan yang diinginkan. Di samping itu, veneer gigi juga memiliki beberapa manfaat, di antaranya adalah;
- Mengembalikan bentuk gigi yang rusak atau patah.
- Merapatkan rongga antar gigi.
- Memperbaiki gigi yang runcing dan tajam.
- Mengubah ukuran gigi agar seragam.
- Mengubah warna gigi.
- Memperbaiki penampilan.
Walaupun sangat bermanfaat untuk mengatasi berbagai masalah gigi, namun pemasangan veneer juga memiliki kelemahan dan efek samping. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan:
- Warna gigi tidak merata.
- Warna veneer gigi tidak bisa diubah jika sudah terpasang.
- Salah Pemasangan.
- Gigi menjadi sensitif karena enamel telah dikikis.
- Veneer tidak bisa terpasang dengan baik pada gigi yang rusak.
- Veneer bisa saja rusak dan memicu masalah pada gusi.
Agar semakin jelas pemahaman Anda tentang perbedaan veneer gigi vs crown gigi, pada ulasan selanjutnya kita akan membahas seluk beluk crown gigi.
Pengertian Crown Gigi
Berbeda dengan veneer gigi yang hanya melapisi bagian depan gigi, crown gigi adalah metode medis dengan cara memasang selubung gigi palsu untuk memperbaiki gigi rusak atau patah. Prosedur ini tidak sama dengan implan yang memasang gigi buatan sampai ke akarnya.
Crown gigi hanya menutup sebagian gigi yang telah rusak atau patah dengan gigi palsu yang telah dibuat semirip mungkin dengan aslinya. Selain untuk melindungi gigi dari kerusakan yang lebih parah, berikut manfaat lain crown gigi:
- Melindungi gigi dari karies gigi atau pembusukan.
- Melindungi posisi implan gigi.
- Melindungi susunan gigi yang copot.
- Menutup lubang yang ada pada gigi.
- Melindungi warna gigi.
- Memperbaiki bentuk gigi yang rusak atau patah.
Seperti halnya veneer gigi, metode ini juga memiliki beberapa kelemahan. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih crown gigi:
- Gigi menjadi sensitif.
- Crown gigi bisa retak atau pecah.
- Crown gigi dapat longgar dan lepas.
- Alergi pada bahan yang digunakan untuk pembuatan crown gigi.
- Prosedurnya bisa cukup panjang dan lama karena membutuhkan beberapa kali kunjungan dokter, mulai dari pemeriksaan, hingga pencetakan gigi.
- Jika menggunakan bahan logam, ada kemungkinan muncul garis hitam di sekitar crown.
- Ada kemungkinan reaksi alergi pada bahan.
- Perawatan lebih rumit dan harus hati-hati.
Crown gigi umumnya menggunakan bahan porselen, logam, rasin, atau stainless steel. Anda harus memilih bahan yang tepat agar tidak menimbulkan efek samping. Setelah pemeriksaan, pencetakan gigi umumnya memakan waktu 2-3 minggu sebelum dipasang.
Veneer Gigi vs Crown Gigi, Kapan Harus Melakukannya?
Setelah memahami veneer gigi vs crown gigi, sekarang Anda perlu mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukannya. Meski memiliki perbedaan yang mendasar, namun ada beberapa macam manfaat yang sama di antara keduanya.
Sebaiknya Anda konsultasi terlebih dahulu ke klinik dokter gigi untuk mengetahui lebih detail tentang metode mana yang seharusnya dipilih dan lakukan. Umumnya, dokter gigi akan menyarankan untuk melakukan veneer gigi jika kerusakan gigi yang dialami tidak begitu parah.
Sebaliknya, jika kerusakan gigi yang Anda alami sudah parah dan ingin mengembalikan tampilan serta fungsi gigi seperti sedia kala, dokter akan menyarankan untuk melakukan crown gigi.
Veneer gigi vs crown gigi sama baiknya untuk Anda, tergantung dengan kondisi gigi. Akan lebih baik jika Anda memperhatikan kesehatan gigi mulai dari sekarang, untuk meminimalisasi risiko kerusakan gigi sehingga menghindari tindakan yang akan mengubah gigi selamanya.