Bakteri mulut merupakan mikroorganisme yang berkembang biak di dalam rongga mulut. Tahukah kamu bahwa mulut merupakan rumah berbagai jenis bakteri mencapai 20 miliar mikroba, yang dapat menjadi lima kali lipat lebih banyak selama 24 jam saat sisa makanan dan plak menumpuk? Faktor inilah yang menciptakan kategori bakteri baik dan jahat.
Jenis – Jenis Bakteri Mulut
Secara teknis, klasifikasi antara bakteri baik dengan bakteri jahat memang pembagian sederhana yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat awam. Namun, faktanya, pembagian jenis bakteri dalam mulut tidak sesederhana itu. Ada banyak macam bakteri yang perlu kamu kenal – khususnya terkait fungsi dan efeknya dalam rongga mulut. Pembagian selengkapnya di bawah ini:
Streptococcus Salivarius
Streptococcus Salivarius merupakan mikroba berbentuk bulat (kokus) yang membelah dalam satu bidang dan cenderung berkembang biak dalam formasi rantai. Populasinya dalam rongga mulut tinggi dengan lokasi bervariasi. Bakteri ini akan selalu ada melalui produksi air ludah (saliva). Mikroba tersebut mengandung zat anti radang yang bagus untuk kesehatan gigi dan mulut.
Lactobacillus
Sejatinya, lactobacillus merupakan jenis bakteri yang general, tidak hanya terdapat pada mulut. Pada sistem metabolisme tubuh, mikroba yang satu ini justru membantu memperlancar pencernaan hingga menjadi salah satu elemen wajib dalam minuman probiotik. Namun, mengesampingkan efek positif tersebut, ketika menjadi bakteri mulut, karakternya yang semula tidak berbahaya berubah menjadi patogen.
Keberadaan bakteri laktobasilus dalam mulut justru akan mengikis enamel dan dentin sehingga menyebabkan terjadinya karies alias gigi berlubang. Ketika dibiarkan terus berkembang biak, lactobacillus dapat menyerang jaringan dalam pulpa hingga sementum. Efek jangka panjangnya, nyeri berdenyut hingga kepala. Jadi, dapat disimpulkan kalau bakteri ini masuk dalam kategori berbahaya untuk mulut.
Bifidobacterium
Tidak banyak untuk menjabarkan jenis bakteri ini. Secara teknis, Bifidobacterium sama dengan lactobacillus. Karakternya sebagai prebiotik, bagus untuk pencernaan. Namun, jika menilik pada kesehatan gigi dan mulut, ketika bakteri ini berkembang biak dalam mulut, meningkatkan risiko terjadinya karies. Jadi, bakteri ini baik untuk metabolisme tubuh, tapi jahat untuk area tersebut.
Streptococcus Mutans
Berbeda dengan Streptococcus Salivarius yang masuk dalam kategori bakteri baik untuk rongga mulut, Streptococcus Mutans merupakan versi mutasi gen yang menjadi bakteri jahat. Mikroba ini muncul akibat penumpukan sisa makanan dan dental plaque, yang kemudian memicu munculnya berbagai permasalahan kesehatan gigi dan mulut, antara lain: karang gigi dan gigi berlubang.
Perkembangbiakan versi mutasi dari streptococcus asli ini tidak kalah pesat. Bahkan lebih cepat hingga dapat berakibat fatal ketika dibiarkan. Gigi dan gusi bisa mengalami masalah yang lebih serius seperti goyang dan abses. Jika saja perkembangan Streptococcus Salivarius tetap ideal, maka versi mutan dari bakteri tersebut tidak akan menimbulkan berbagai masalah.
Porphyromonas Gingivalis
Porphyromonas Gingivalis merupakan bakteri gram negatif yang merusak jaringan penyangga gigi alias menjadi salah satu faktor terjadinya periodontitis. Dampak terburuk dari goyangnya penopang akar dan mahkota gigi adalah lepasnya salah satu organ paling kuat manusia tersebut – bisa patah sebagian atau lepas seutuhnya. Jelas, bakteri ini masuk dalam kategori mikroba jahat.
Bakteri ini tidak langsung ada pada rongga mulut, melainkan muncul ketika imun tubuh menurun dan area dalam atau luar mulut mengalami infeksi. Mikroba ini memiliki kemampuan untuk menjalar dengan cepat ke arah dalam mulut dan terus merusak sel dan jaringan yang dapat membantu kesembuhan permasalahan gigi dan mulut yang sebelumnya.
Fusobacterium Nucleatum
Bakteri mulut yang terakhir masuk dalam kategori jahat sekaligus berbahaya karena menjadi salah satunya penyakit kanker mulut. Bahkan, mikroorganisme yang satu ini mungkin paling menakutkan karena bekerja dengan cara melemahkan imun, menginduksi peradangan kronis, kemudian melakukan aktivasi dan penyebaran masif sel kanker. Kamu tentu sudah bergidik hanya dengan membayangkannya, bukan?
Bahaya Bakteri Mulut pada Kesehatan Gigi
Sebagaimana sudah disinggung sebelumnya bahwa perkembangbiakan oral bacteria yang tidak terkontrol akan mengakibatkan berbagai dampak negatif yang serius, yaitu:
- Gigi berlubang (karies), karang gigi, dan gigi goyang.
- Penyakit gusi seperti gingivitis, periodontitis, dan abses.
- Bau mulut.
Tidak hanya sampai di situ, ketika kondisi-kondisi di atas tidak segera mendapatkan tindakan dengan cepat dan tepat, maka risiko komplikasi dapat terjadi. Ditambah jika pasien mempunyai riwayat kesehatan yang agak buruk. Faktor-faktor yang bertemu tersebut dapat berakibat: serangan jantung, stroke, dan diabetes menjadi kambuh.
Cara Menjaga Keseimbangan Bakteri Mulut
Kamu tentu tidak ingin menghadapi kemungkinan berbagai dampak negatif di atas, bukan? Maka, sebisa mungkin berusahalah untuk mempertahankan bakteri rongga mulut tetap seimbang. Bagaimana caranya? Banyak sekali dan sangat sederhana namun efektif:
- Rajin sikat gigi dan menggunakan obat kumur, khususnya setelah mengkonsumsi makanan dan minuman – terutama yang bersifat manis dan lengket. Tujuannya menghindari penumpukan sisa makanan dan dental plaque di mana perkembangbiakan bakteri akan semakin pesat.
- Menggunakan berbagai alat bantu kesehatan gigi dan mulut, seperti: benang gigi, sikat interdental, sikat lidah, water flosser dan sejenisnya supaya pembersihan area tersebut lebih maksimal.
- Melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut secara rutin setidaknya 6 bulan sekali untuk mendeteksi penyakit dan mendapatkan penanganan lebih cepat.
Poin terakhir, kamu bisa datang ke Axel Dental yang mempunyai jajaran dokter gigi andal dan terbaik. Tersedia berbagai pilihan layanan dengan perlengkapan modern yang dapat memberikan akurasi pemeriksaan dan perawatan lebih baik.