fbpx
Article

Dentin Gigi: Pengertian, Fungsi, dan Masalahnya

  • Home
  • -
  • Seputar Gigi
  • -
  • Dentin Gigi: Pengertian, Fungsi, dan Masalahnya
Dentin Gigi: Pengertian, Fungsi, dan Masalahnya

Kalau kamu pernah mengalami masalah gigi sensitif, kamu tidak sendirian. Namun, kamu mungkin tidak menyadari bahwa yang menyebabkan nyeri karena gigi sensitif itu sebenarnya adalah dentin, bukan enamel

Lalu, apa sebenarnya dentin gigi itu? Apa saja fungsi dentin gigi dan masalah apa saja yang bisa yang bisa terjadi pada dentin gigi? Mari kita simak selengkapnya dalam artikel ini!

Pengertian Dentin Gigi

Gigi kita memiliki anatomi unik dengan berbagai bagiannya. Dilansir dari Tanya Pepsodent, dentin gigi adalah salah satunya. Dentin merupakan lapisan yang berada di bawah enamel. Dentin berisi lubang-lubang kecil yang terhubung dengan saraf gigi. Kerusakan enamel dapat memungkinkan suhu panas atau dingin masuk, menyebabkan rasa sakit atau sensasi nyut-nyutan pada gigi.

Dentin berfungsi sebagai penopang dan melindungi saraf gigi. Ketika enamel rusak, dentin membantu melindungi saraf gigi dari rangsangan suhu dan memberikan kekuatan struktural pada gigi.

Jenis – jenis Masalah pada Dentin Gigi

Jenis - jenis Masalah pada Dentin Gigi

Seperti halnya bagian gigi lain seperti enamel, dentin gigi juga bisa mengalami masalah kesehatan. Beberapa di antaranya adalah:

Hipersensitivitas Dentin

Hipersensitivitas dentin adalah kondisi di mana gigi mengalami ngilu tajam saat terpapar rangsangan seperti suhu dingin atau panas, angin, atau makanan asam. Dentin yang terbuka, misalnya karena resesi gusi, menyebabkan sensasi ngilu yang intens pada gigi.

Hipersensitivitas dentin bisa diatasi dengan menggunakan pasta gigi desensitisasi yang mengandung potassium salt dan fluoride. Penggunaan kumur air perlu dikurangi untuk menjaga efektivitas bahan. 

Perawatan oleh dokter gigi juga bisa dilakukan lewat aplikasi bahan desensitisasi seperti fluoride atau potassium nitrate. Metode lain yang juga digunakan untuk mengatasi hipersensitivitas dentin termasuk penutupan tubuli dentin dengan bahan adhesive atau varnish. Efeknya bersifat sementara dan memerlukan perawatan berkala.

Dentinogenesis Imperfekta

Dilansir dari National Institute of Health, Dentinogenesis imperfekta adalah suatu kondisi yang ditandai dengan gigi yang tembus cahaya dan berubah warna (paling sering berwarna biru keabu-abuan atau kuning kecokelatan).

Orang yang memiliki masalah gigi ini cenderung memiliki gigi yang lebih lemah. Efeknya, gigi cepat aus, rusak dan rentan copot. Perawatan dentinogenesis imperfekta umumnya difokuskan pertama kali pada gigi sulung pasien. Ini mencakup prosedur restoratif, seperti pemasangan mahkota gigi atau tambalan preventif, untuk memperkuat gigi yang rapuh.

Dentin Sklerotik

Dentin sklerotik adalah kondisi dentin primer yang mengalami perubahan komposisi akibat usia atau iritasi kronis ringan, seperti karies yang berkembang secara perlahan. Penanganan untuk masalah dentin sklerotik tergantung pada penyebabnya.

Resorpsi Dentin

Resorpsi dentin adalah kondisi hilangnya zat atau material (baik dari segi fisiologis atau patologis) dari jaringan dentin. Resorpsi dentin pada gigi sulung disebut dengan resorpsi fisiologis sementara pada gigi permanen disebut dengan resorpsi patologis. Stimulusnya antara lain enzim, hormon atau mediator lain yang dihasilkan secara lokal. 

Gejala Masalah Dentin Gigi

Gejala Pada Dentin Gigi

Masalah pada dentin bisa menimbulkan sejumlah gejala pada penderitanya antara lain:

  • Rasa ngilu pada gigi berupa sensasi tajam atau nyut-nyutan saat terpapar suhu dingin, panas, atau makanan manis
  • Nyeri yang timbul akibat stimulasi, terutama saat mengunyah atau minum
  • Perubahan warna pada gigi
  • Kondisi dentin yang melemah dapat meningkatkan risiko kerusakan dan kehilangan gigi
  • Dentin yang terbuka bisa terkait dengan penurunan gusi, meninggalkan akar gigi terbuka
  • Gigi bereaksi secara berlebihan terhadap rangsangan seperti angina tau makanan asam
  • Munculnya lubang gigi atau karies. Ini biasanya disebabkan oleh dentin yang terbuka
  • Gigi dapat mengalami perubahan bentuk akibat pengaruh dentin yang tidak normal.

Tips Mencegah Masalah Dentin Gigi

Cara Mencegah Masalah Dentin Gigi

Mencegah masalah pada dentin gigi dapat dimulai dengan cara melindungi enamel gigi secara optimal. Ketika enamel kuat, dentin tidak akan terbuka dan terpapar sehingga tidak akan menyebabkan masalah kesehatan. Caranya menurut Tanya Pepsodent antara lain adalah:

  • Batasi konsumsi makanan dan minuman asam seperti soda, jus buah, buah sitrus, dan cuka. Jika dikonsumsi, segera minum air putih untuk mengurangi dampak asam pada gigi
  • Menyeruput minuman asam melalui sedotan. Ini akan membawa air langsung ke belakang mulut, menjauh dari gigi sehingga kerusakan enamel dapat dicegah
  • Perhatikan jenis camilan yang kamu makan. Hindari mengonsumsi makanan ringan bergula atau bertepung di antara waktu makan. Makanan ini memberi makan bakteri mulut yang menghasilkan asam. Pilih camilan sehat atau sikat gigi setelah camilan (setelah setidaknya setengah jam)
  • Pilih pasta gigi berfluoride untuk menyikat gigi dua kali sehari
  • Bahan pasta gigi lain yang juga perlu kamu pertimbangkan adalah hydroxyapatite. Ini merupakan mineral kalsium yang ditemukan di gigi. Jika dipadukan dengan fluoride, maka hydroxyapatite akan membantu proses remineralisasi pada enamel gigi
  • Hindari menyikat gigi secara berlebihan. Hindari menyikat gigi terlalu sering dan terlalu keras, karena tindakan berlebihan ini dapat menyebabkan kerusakan pada email gigi dan meningkatkan sensitivitas gigi.

Selain beberapa langkah di atas, jangan lupa lakukan perawatan gigi dengan mengunjungi dokter gigi, setidaknya 2 kali dalam setahun. Jika masalah dentin yang kamu alami lebih parah, kamu bisa lebih sering memeriksakan diri untuk mencegah masalah lebih serius pada gigimu.

Untuk pemeriksaan gigi menyeluruh dengan tenaga profesional berpengalaman, Klinik gigi terbaik yaitu Axel Dental adalah jawabannya. Hubungi salah satu cabang kami dan konsultasikan masalahmu sekarang juga!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *