Bakteri penyebab plak gigi merupakan salah satu hal yang perlu Anda waspadai karena dapat meningkatkan risiko penyakit periodontitis dan karies gigi.
Meskipun plak gigi cenderung lebih dapat dikontrol dibanding masalah lainnya, bukan berarti Anda bisa meremehkannya.
Sebab, plak gigi yang tidak diatasi saat masih lunak akan mengeras dan dapat berubah menjadi karang gigi. Saat itulah Anda perlu ke klinik dokter gigi terdekat karena karang gigi tidak dapat dihilangkan hanya dengan menggosok gigi saja.
Bakteri Penyebab Plak Gigi Yang Wajib Anda Tahu
Dalam buku Imunologi Oral (Kelainan di dalam Rongga Mulut) yang diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Boedi O.R. menyebutkan bahwa plak gigi bisa disebabkan oleh bakteri-bakteri seperti Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus aureus.
Plak akan terbentuk di gigi saat bakteri-bakteri tersebut tercampur dengan makanan dan minuman manis atau berbahan dasar tepung.
Bakteri-bakteri tersebut akan mengeluarkan zat asam yang menguraikan karbohidrat pada makanan serta minuman yang Anda konsumsi.
Jika Anda tidak segera menggosok gigi dengan benar setelah minum atau makan, kombinasi antara bakteri-bakteri tersebut, zat asam, dan karbohidrat akan bercampur menjadi lapisan lengket tanpa warna yang disebut plak.
Tanda-Tanda Plak Gigi dan Risiko Komplikasinya
Bagaimana caranya mengetahui bahwa ada plak pada gigi? Jika Anda merasakan seperti ada sesuatu yang melapisi gigi Anda, kemungkinan hal tersebut adalah plak.
Selain itu, munculnya plak juga bisa diketahui jika Anda mengalami bau mulut kronis atau gusi berdarah setelah menggosok gigi.
Lalu, apa yang akan terjadi jika Anda tidak mengatasi munculnya plak tersebut? Apabila dibiarkan terus menumpuk, plak gigi dapat mengakibatkan masalah serius, seperti gingivitis gigi, infeksi pada gigi dan gusi, serta pembusukan gigi.
Cara Mengurangi Bakteri Penyebab Plak Gigi
Sayangnya plak gigi oleh bakteri-bakteri tersebut sulit Anda hindari. Selama Anda masih mengonsumsi makanan dan minuman untuk kebutuhan tubuh, selama itu pula risiko plak gigi akan ada.
Yang bisa Anda lakukan adalah mengurangi risiko terjadinya akumulasi plak pada gigi agar terhindar dari berbagai penyakit gigi dan mulut.
Salah satunya adalah dengan menggosok gigi selama kurang lebih dua menit menggunakan pasta gigi yang mengandung fluorida. Lakukan setidaknya dua kali sehari atau setiap kali selesai makan.
Selain itu, Anda juga bisa melakukan hal-hal di bawah ini untuk mengurangi pertumbuhan bakteri penyebab plak gigi.
Menggunakan Benang Gigi Secara Teratur
Menggunakan benang gigi sekali sehari sangat membantu menghilangkan sisa-sisa makanan serta plak yang menempel pada gigi Anda.
Disarankan untuk menggunakan benang gigi sebelum menggosok gigi jika Anda ingin terhindar dari plak.
Menggunakan Obat Kumur
Anda juga bisa menggunakan obat kumur untuk mengurangi risiko penumpukan plak gigi. Gunakan produk yang tersedia di pasaran atau mintalah obat kumur antiseptik ke dokter untuk membersihkan plak.
Saat tidak bisa menggunakan obat kumur atau menyikat gigi setelah makan, Anda bisa menggantinya dengan mengunyah permen karet tanpa gula yang direkomendasikan oleh dokter gigi.
Baca juga: Sikat Gigi Saja Ga Cukup! Simak, 5 Manfaat Listerine untuk Gigi
Pilih Makanan yang Sehat
Mengonsumsi makanan yang sehat juga bisa membantu Anda mengurangi risiko bakteri penyebab plak gigi.
Daripada mengonsumsi minuman atau makanan manis, Anda bisa memilih yogurt tanpa perasa, keju, atau buah dan sayuran segar sebagai camilan.
Selain itu, melakukan checkup rutin ke dokter gigi juga sangat disarankan untuk mengurangi risiko komplikasi akibat penumpukan plak gigi.
Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Ini 6 Makanan Penyebab Plak Gigi
Bagaimana Dokter Menangani Plak Gigi
Dalam pemeriksaan gigi, dokter yang menangani Anda biasanya akan mencoba mengikis penumpukan plak dan tartar yang ada pada gigi.
Dokter Anda bisa juga menyarankan untuk melakukan prosedur dental sealants, yaitu pemasangan lapisan tipis pada permukaan gigi untuk melindunginya dari kerusakan.
Penggunaan obat-obatan untuk mulut kering juga mungkin disarankan untuk meningkatkan produksi air liur Anda.
Selain itu, dokter juga dapat menyarankan perawatan dengan fluorida untuk memperlambat pertumbuhan bakteri penyebab plak gigi serta menghentikan pembusukan gigi.
Dokter mungkin meresepkan pasta gigi atau obat kumur antibakteri tertentu juga untuk membantu Anda mengatasi masalah plak gigi yang dialami.
Faktor-Faktor yang Meningkatkan Penumpukan Plak Gigi
Setiap orang memiliki bakteri yang dapat menyebabkan plak gigi di mulutnya. Meskipun demikian, orang-orang tertentu memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penumpukan plak gigi dibanding lainnya.
Jika Anda suka mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula dan zat tepung, Anda memiliki risiko penumpukan plak gigi yang cukup tinggi.
Merokok dan memiliki riwayat radiasi pada leher dan kepala juga meningkatkan risiko penumpukan plak gigi.
Selain itu keadaan mulut yang kering akibat penggunaan obat-obatan antidepresan atau sindrom Sjogren juga dapat membuat Anda lebih mudah mengalami penumpukan plak gigi.
Oleh karena itu, ada baiknya Anda memperhatikan hal-hal yang dapat meningkatkan risiko akumulasi plak gigi di atas selain selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut. Dengan begitu, Anda bisa terhindar dari bakteri penyebab plak gigi.
