fbpx
Article

Gigi Kecil (Microdontia): Penyebab dan Cara Mengatasinya

  • Home
  • -
  • Seputar Gigi
  • -
  • Gigi Kecil (Microdontia): Penyebab dan Cara Mengatasinya
Gigi Kecil (Microdontia): Penyebab dan Cara Mengatasinya

Seperti halnya berbagai bagian tubuh kita, gigi juga memiliki bentuk yang berbeda-beda pada setiap orang. Ada orang yang punya ukuran gigi lebih besar yang disebut dengan makrodontia dan ada juga yang punya gigi lebih kecil dari rata-rata atau mikrodontia.

Kenapa Gigi Tumbuh Kecil?

Microdontia adalah istilah yang merujuk kepada kondisi gigi yang berukuran lebih kecil dari gigi rata-rata. Disebut juga dengan gigi kecil, kondisi ini bisa terjadi pada salah satu gigi dan pada kasus tertentu, juga bisa terjadi pada semua gigi. Jenis-jenis mikrodontia ada 3 yakni:

  • Localized microdontia. Localized microdontia adalah jenis kelainan gigi yang umum terjadi, di mana hanya satu gigi yang terpengaruh. Gigi yang terkena cenderung lebih kecil dari gigi di sekitarnya. Kondisi ini paling sering ditemukan pada gigi di rahang atas
  • Truly generalized microdontia. Truly generalized microdontia adalah kondisi langka di mana seluruh memiliki ukuran gigi kecil-kecil. Biasanya terjadi pada individu dengan dwarfisme, Down syndrome, atau akibat kemoterapi dan radiasi selama masa perkembangan gigi
  • Relatively generalized microdontia. Relatively generalized microdontia terjadi ketika gigi tampak lebih kecil dari ukuran rata-rata, sering kali disebabkan oleh ukuran rahang yang besar.

Apa Penyebab Gigi Kecil?

 Penyebab Gigi Kecil

Gigi kecil bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Ada yang berupa bawaan lahir, ada juga yang terjadi karena efek penggunaan obat-obatan tertentu. Simak selengkapnya penyebab gigi kecil berikut ini seperti yang dilansir dari Hello Sehat!

  • Dwarfisme. Seringkali, orang-orang dengan dwarfisme mengalami kelainan gigi karena gangguan pada kelenjar pituitari yang menyebabkan perawakan pendek. Akibatnya, gigi mereka cenderung berukuran lebih kecil secara keseluruhan.
  • Down Syndrome, Menurut penelitian yang dirilis oleh American Academy of Pediatric Dentistry, kelainan gigi sering ditemui pada individu yang mengalami sindrom Down. Salah satu jenis microdontia yang umum terjadi adalah truly generalized microdontia.
  • Sindrom Turner, Sindrom Turner adalah kelainan kromosom yang mempengaruhi wanita, ditandai oleh ukuran gigi yang kecil, perawakan pendek, kegagalan ovarium prematur, dan cacat jantung.
  • Williams Syndrome, Sindrom Williams, kelainan genetik langka juga dapat memengaruhi perkembangan bentuk wajah. Biasanya, orang dengan sindrom ini memiliki bentuk mulut lebar dan jarak gigi yang melebar.
  • Ectodermal Dysplasia, Ectodermal dysplasia adalah kelainan genetik yang disebabkan oleh mutasi atau kehilangan gen-gen tertentu pada kromosom. Orang yang mengidapnya cenderung memiliki gigi berbentuk kerucut dan terlihat jarang.
  • Efek Kemoterapi, Kemoterapi dapat menyebabkan gigi menjadi kecil secara keseluruhan, terutama jika terapi dilakukan selama masa perkembangan gigi, khususnya sebelum usia enam tahun.

Bahaya Gigi Kecil

Bahaya Gigi Kecil Jika di Biarkan

Meski secara umum microdontia tidak berbahaya, ada beberapa efek yang juga perlu dipertimbangkan jika kondisi ini tidak ditangani.

Maloklusi

Mikrodontia dapat menyebabkan maloklusi karena ukuran gigi yang lebih kecil dapat mengganggu keseimbangan gigi, memengaruhi oklusi normal, dan menyebabkan penempatan gigi yang tidak tepat

Periodontitis

Mikrodontia dapat meningkatkan risiko periodontitis karena gigi yang kecil cenderung sulit untuk membersihkan, meningkatkan penumpukan plak gigi dan risiko peradangan pada gusi.

Cara Mengatasi Gigi Kecil

Tips Mengatasi Gigi Kecil

Gigi kecil dapat ditangani dengan beberapa perawatan antara lain:

Veneer Gigi

Veneer gigi melibatkan penempelan cangkang tipis porselen/keramik di bagian depan gigi untuk meningkatkan penampilan. Meskipun kadang gigi perlu dicabut, prosedur ini tidak umum dalam penanganan microdontia.

Baca juga: Harga Veneer Gigi di Klinik Gigi Axel Dental

Crown Gigi

Teknik ini melibatkan pemasangan crown gigi pada gigi yang terkena. Selain memulihkan ukuran normal, crown juga berguna untuk mengembalikan bentuk, menyatukan gigi yang retak, menutupi implan, melindungi dari kerusakan, dan memperkuat gigi.

Baca juga: Biaya Pasang Crown Gigi di Klinik & Puskesmas

Bonding Gigi

Bonding gigi melibatkan pemasangan bahan resin pada gigi yang kecil. Setelah pengerasan, resin tersebut akan tampak seperti tampilan gigi yang normal.

Hal lain yang yang kerap menjadi pertanyaan terkait mikrodontia yakni apakah gigi kecil di behel gigi tidak masalah? Menurut IM Dental Specialist, pemasangan kawat gigi pada orang dengan gigi kecil sebenarnya dapat dilakukan, tergantung bagaimana kondisinya. Dokter gigi akan melakukan penilaian terlebih dahulu apakah ini memungkinkan untuk dilakukan atau tidak.

Apakah Ada Cara Agar Gigi Kecil Bisa Menjadi Besar?

Gigi yang menjadi kecil karena kondisi bawaan atau karena pengaruh obat-obatan tidak bisa menjadi besar kembali secara alami. Perawatan ortodontik atau restorasi gigi, seperti veneer atau bonding, dapat membantu mengubah tampilan gigi kecil menjadi lebih besar. Proses ini melibatkan penyesuaian bentuk dan ukuran gigi untuk mencapai penampilan yang lebih proporsional dan estetis.

Itu dia berbagai hal yang perlu kamu ketahui terkait masalah gigi kecil atau mikrodontia. Jika kamu mengalami kondisi yang sama dan merasa tidak percaya diri karena hal itu, kamu bisa melakukan perawatan.

Klinik gigi terbaik Axel Dental dengan tenaga dokter profesional yang berpengalaman, akan melakukan asesmen menyeluruh untuk menentukan penanganan seperti apa yang paling cocok untukmu. Jangan tunggu lama lagi, segera hubungi salah satu cabang kami dan buat janji temu sekarang juga!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *