Memiliki warna gigi sehat yang putih dan bersih tentu menjadi impian banyak orang. Namun, adakalanya hal ini tidak bisa didapatkan dengan mudah karena terjadinya diskolorasi atau perubahan warna pada gigi.
Diskolorasi gigi sendiri merupakan masalah yang umum terjadi dengan berbagai penyebab. Untungnya, beberapa penyebab diskolorasi gigi dapat dicegah dan diatasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih jauh tentang diskolorasi gigi, jenis, bahaya dan cara pencegahannya. Simak sampai tuntas, ya!
Apa itu Diskolorasi Gigi?
Diskolorasi gigi adalah kondisi ketika warna gigi berubah. Gigi bisa terlihat tidak secarah atau seputih yang seharusnya. Gigimu mungkin akan menjadi gelap, berubah warna dari putih menjadi warna berbeda atau muncul bintik-bintik putih maupun gelap di beberapa bagian.
Dengan melihat perubahan pada warna gigi, kamu bisa mendapatkan petunjuk mengenai penyebabnya. Beberapa di antaranya adalah:
- Kuning. Seiring bertambahnya usia, permukaan email putih gigi kamu mungkin akan terkikis. Inti kuning pada gigimu menjadi lebih terlihat
- Cokelat. Konsumsi produk tembakau, minuman berwarna gelap seperti teh atau kopi hingga kebiasaan menyikat gigi yang buruk juga dapat menyebabkan warna gigi berubah menjadi cokelat
- Putih. Pada gigi susu, terlalu banyak fluoride bisa menyebabkan munculnya bintik-bintik putih di permukaan gigi. Ini disebabkan oleh fluorosis yang terjadi ketika gigi terpapar terlalu banyak fluoride baik dari air minum maupun penggunaan pasta gigi dan obat kumur yang mengandung fluoride tinggi
- Hitam. Diskolorasi yang menyebabkan gigi berubah hitam dapat disebabkan oleh nekrosis pulpa gigi dan membuat gigimu berubah warna menjadi keabu-abuan atau hitam. Kebiasaan mengunyah buah pinang juga bisa membuat gigi menjadi hitam. Paparan mineral seperti zat besi, mangan, atau perak di lingkungan industri atau dari suplemen apa pun dapat menimbulkan garis hitam pada gigi
- Ungu. Beberapa jenis minuman seperti anggur dapat menodai email gigi. Biasanya, warna gigi akan berubah sesuai dengan warna minuman yang kamu konsumsi.
Jenis Diskolorasi Gigi
Berdasarkan penyebabnya, diskolorasi warna gigi dibagi ke dalam 2 jenis yakni diskolorasi ekstrinsik dan intrinsik.
Diskolorasi Ekstrinsik
Diskolorasi ekstrinsik pada gigi terjadi akibat pewarnaan dari luar, seperti kopi atau merokok. Untuk mengatasinya, rutin menyikat gigi dengan pasta gigi pemutih dapat membantu menghilangkan noda. Perawatan pembersihan profesional oleh dokter gigi menggunakan teknik scaling dan polishing juga efektif.
Hindari konsumsi berlebihan makanan dan minuman berpigmen, serta gunakan sedotan saat minum untuk mengurangi kontak langsung dengan gigi. Penggunaan obat kumur pemutih dan perawatan di rumah dengan penggunaan strip pemutih gigi yang direkomendasikan dapat membantu mengembalikan kecerahan gigi. Konsultasikan dengan dokter gigi untuk pilihan perawatan yang sesuai.
Diskolorasi Intrinsik
Diskolorasi intrinsik pada gigi adalah perubahan warna gigi yang terjadi di dalam struktur gigi, biasanya disebabkan oleh faktor internal seperti trauma, penggunaan antibiotik pada usia dini, atau penyakit gigi. Mengatasi diskolorasi intrinsik memerlukan pendekatan yang tepat. Pemutihan gigi profesional oleh dokter gigi dapat membantu mengurangi warna gelap.
Pemilihan bahan restorasi gigi yang sesuai juga dapat digunakan untuk memperbaiki estetika gigi. Dalam kasus yang parah, veneer gigi atau mahkota gigi dapat dipertimbangkan. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter gigi untuk penanganan yang tepat sesuai penyebabnya.
Bahaya Diskolorasi Jika Dibiarkan
Diskolorasi gigi umumnya tidak berbahaya secara medis dan tidak menyebabkan masalah kesehatan utama. Namun, dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan aspek estetika. Beberapa penyebab diskolorasi gigi, seperti kebiasaan merokok atau konsumsi kopi, mungkin tidak merugikan secara langsung bagi kesehatan, tetapi merawat dan menjaga kebersihan gigi tetap penting untuk mencegah masalah lebih lanjut.
Diskolorasi gigi akibat infeksi atau penyakit tertentu, seperti penyakit gusi atau gangguan metabolisme, sebaiknya ditangani oleh profesional kesehatan gigi untuk mencegah potensi masalah kesehatan gigi yang lebih serius. Jika kamu tidak tahu apa yang menyebabkan warna gigimu berubah, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mencari tahu apakah perawatan lanjutan dibutuhkan atau tidak.
Pencegahan Diskolorasi Gigi
Jika kamu tidak ingin senyum indahmu terganggu karena adanya noda di gigi, ada berbagai cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegahnya. Beberapa jenis makanan dan minuman yang kamu konsumsi sehari-hari bisa menyebabkan tertinggalnya noda di gigi. Karena itu, sangat disarankan untuk menyikat gigi atau berkumur setelah mengonsumsinya. Beberapa jenis makanan dan minuman itu antara lain adalah:
- Kopi atau teh
- Soda
- Anggur merah maupun anggur putih
- Jus anggur
- Buah bit
- Kecap dan saus tomat.
Perubahan gaya hidup juga bisa membantu mencegah terjadinya diskolorasi pada gigimu. Ini mencakup:
- Jika kamu suka minum kopi atau merokok, pertimbangkan untuk mengurangi intensitasnya atau berhenti sama sekali
- Minum dengan menggunakan sedotan. Ini bisa membantu menghilangkan noda ketika kamu sedang minum soda, jus, teh atau kopi karena cairan tidak menyentuh bagian depan gigimu
- Tingkatkan kebersihan gigi dan mulut dengan menyikat gigi, flossing dan menggunakan obat kumur antibakteri setiap hari. Ketiganya dapat membantu melawan plak gigi yang akan membuatnya noda menempel
- Periksakan gigi ke dokter setiap 6 bulan sekali. Ini penting untuk memastikan gigi dan mulutmu terpelihara dengan baik.
Kapan Harus Segera ke Dokter Gigi Saat Mengalami Diskolorasi Gigi?
Diskolorasi warna gigi membutuhkan penanganan oleh dokter segera dengan kondisi sebagai berikut:
- Jika terjadi perubahan warna gigi secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas
- Diskolorasi disertai nyeri atau sensitivitas yang tidak biasa
- Warna gigi yang berubah tidak bisa dihilangkan dengan sikat gigi atau menggunakan produk pemutih gigi
- Jika perubahan warna gigi hanya terjadi pada satu gigi saja, ini bisa disebabkan oleh gigi berlubang atau adanya cedera pada bagian dalam gigi. Semakin cepat ditangani, semakin besar peluangnya warna gigi dapat diperbaiki
- Jika gigi mengalami perubahan bentuk atau tekstur bersamaan dengan perubahan warna
- Terdapat pembengkakan atau peradangan gusi yang bersamaan dengan perubahan warna
- Diskolorasi terjadi setelah cidera pada gigi atau mulut
- Anak-anak mengalami diskolorasi setelah penggunaan antibiotik pada usia dini
- Jika gigi susu anak mengalami perubahan warna yang tidak biasa.
Diskolorasi warna gigi adalah hal yang umum dan bisa terjadi pada siapa saja dengan berbagai alasan. Faktor penyebabnya pun bisa berasal dari dalam maupun dari luar. Penting untuk berkonsultasi pada dokter terkait masalah kesehatan gigi apapun yang kamu alami untuk mendapatkan penanganan terbaik.
Di Klinik gigi Axel Dental, kami sudah menyiapkan tenaga dokter gigi berpengalaman dengan dukungan peralatan medis yang mumpuni. Konsultasikan masalah gigi dan mulut kamu sekarang juga dan biarkan kami yang mencarikan solusinya untukmu!