Beragam cara diterapkan guna mendapatkan gigi cerah dan putih untuk meningkatkan kepercayaan diri. Salah satu metode ‘alami’ yang dilakukan oleh sejumlah orang adalah dengan menggunakan activated charcoal atau arang aktif. Namun, apakah charcoal bisa memutihkan gigi secara efektif?
Mengenal Apa itu Charcoal
Arang aktif di sini bukan arang untuk keperluan memasak, melainkan keperluan medis. Arang ini bisa terbuat dari kayu, batu bara, atau tanah gambut yang kemudian dipanaskan menggunakan gas. Proses pemanasan ini membuat arang memiliki pori-pori besar. Melansir MedlinePlus, pori-pori tersebut dapat membantu menjebak dan mengikat berbagai jenis senyawa kimia.
Sebelum populer sebagai bahan perawatan gigi, charcoal sudah digunakan di bidang medis sejak 2.000 tahun yang lalu. Di antaranya untuk menurunkan berat badan, menurunkan kadar kolesterol, membersihkan air, dan lain sebagainya.
Manfaat-manfaat itulah yang membuat charcoal marak digunakan dalam berbagai produk perawatan gigi. Bahkan ada yang langsung mengaplikasikannya ke gigi karena dianggap bisa memutihkan gigi. Benarkah demikian?
Apakah Benar Charcoal Dapat Memutihkan Gigi?
Ahli kesehatan gigi di New York University College of Dentistry, drg. Mark Wolf, mengungkapkan bahwa activated charcoal sudah banyak digunakan dalam berbagai keperluan medis. Di antaranya untuk menyerap racun atau kotoran dalam tubuh. Racun-racun tersebut diikat oleh pori-pori yang ada dalam arang aktif.
Nah, fungsi tersebut dianggap bisa bekerja pada permukaan gigi. Pori-pori arang akan mengikat zat-zat penyebab warna kekuningan pada gigi. Selain itu, kandungan mineral dalam arang aktif juga diklaim dapat membantu membersihkan plak pada gigi.
Pertanyaannya, apakah arang aktif benar-benar efektif untuk memutihkan gigi? Penelitian pada 2019 yang dipublikasikan di Journal Applied Oral Sciences mencoba membuktikan keampuhan charcoal.
Riset tersebut menggunakan 90 gigi sapi yang sudah dikuningkan dalam larutan teh hitam. Selanjutnya, gigi digosok menggunakan pemutih gigi berbahan dasar charcoal. Meski bukan charcoal yang berkontribusi paling besar, peneliti bisa melihat adanya perubahan pada gigi sapi tersebut. Setelah empat minggu, gigi terlihat sedikit lebih cerah.
Jadi, apakah charcoal bisa memutihkan gigi secara efektif? Meski riset di atas memperlihatkan adanya potensi, tetap belum cukup untuk membuktikan efektivitas charcoal sebagai pemutih gigi.
Apakah Produk Mengandung Charcoal Aman untuk Gigi?
Penggunaan jangka panjang produk perawatan gigi mengandung charcoal, seperti pasta gigi, masih membutuhkan penelitian lanjut. Sebab itu, para dokter gigi perlu mewanti-wanti pasiennya untuk berhati-hati dalam menggunakan produk-produk tersebut. Ini karena keamanan dan efektivitasnya belum terbukti.
Di sisi lain, charcoal memiliki sifat abrasif yang dapat mengikis lapisan terluar gigi (enamel) dan menimbulkan terjadinya erosi pada gigi. Jika pasta gigi berbahan arang aktif digunakan setiap hari, kemungkinan terjadinya erosi sangatlah besar.
Efek Samping Charcoal untuk Gigi
Berikut beberapa efek samping dari charcoal yang kemungkinan akan terjadi bila digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Charcoal Bersifat Abrasif
Sekali lagi, arang aktif bersifat abrasif. Jika digunakan dalam jangka waktu panjang, maka enamel gigi akan terus terkikis hingga menyebabkan erosi. Kondisi ini bisa membuat gigi cenderung lebih sensitif.
Kebanyakan Pasta Gigi Charcoal Tidak Mengandung Fluoride
Mayoritas produsen pasta gigi charcoal tidak menggunakan fluoride dalam komposisi produknya. Padahal, fluoride penting dalam menjaga lapisan enamel gigi. Enamel yang kuat, dapat melindungi gigi dari berbagai masalah, seperti gigi keropos maupun gigi berlubang. Dengan kata lain, penggunaan pasta gigi charcoal secara berlebih justru dapat membuat gigi rentan rusak.
Gigi Menjadi Kuning Permanen
Dr. LouAnn Visconti, kepala di Ontario Dental Association, mengatakan bahwa sifat abrasif charcoal dapat mengikis enamel gigi. Jika sudah rusak, otomatis enamel tidak akan bisa diperbaiki lagi. Dalam kondisi tertentu, enamel yang rusak akan membuat lapisan kedua pada gigi (dentin) terbuka.
Secara alami, lapisan dentin berwarna kuning. Dengan kata lain, penggunaan arang aktif berisiko membuat gigi berwarna kuning permanen alih-alih putih. Belum lagi partikel kehitaman charcoal yang bisa saja menumpuk di sela-sela gigi dan meningkatkan risiko masalah gigi lainnya.
Meningkatkan Risiko Gigi Tanggal
Menurut drg. Susan Maples, seorang dokter gigi asal Michigan, Amerika Serikat, enamel gigi merupakan jaringan ektoderm yang tidak dapat pulih kembali. Jadi, jika charcoal digunakan secara terus menerus, gigi akan semakin rentan terhadap erosi. Erosi tersebut bisa menyebabkan gigi keropos hingga tanggal. Kalau gigi sudah tanggal, otomatis akan tanggal selamanya.
Jadi, apakah charcoal bisa memutihkan gigi? Belum ada bukti ilmiah yang membuktikan efektivitas charcoal untuk mencerahkan gigi. Penggunaan produk perawatan gigi mengandung charcoal pun masih harus dibatasi. Sebab, tingkat keamanan dan efek yang ditimbulkan juga belum diteliti secara lebih lanjut. Kalau kamu ingin memutihkan gigi, ada baiknya kamu periksa langsung ke dokter gigi agar mendapatkan penanganan yang tepat.