Article

Sakit Rahang: Penyebab, Gejala, dan Metode Penanganan

  • Home
  • -
  • Lainnya
  • -
  • Sakit Rahang: Penyebab, Gejala, dan Metode Penanganan
Sakit Rahang: Penyebab, Gejala, dan Metode Penanganan

Sakit rahang gigi yang biasanya ditandai dengan munculnya rasa nyeri, perih, atau tidak nyaman merupakan suatu kondisi yang sebenarnya cukup sering terjadi. Kompleksitas dan bahayanya tergantung pada seberapa parah gejala dan ketepatan dalam penanganan. Apa saja faktor pemicunya? Bagaimana tanda dan gejala yang muncul serta cara penanganan sakit pada area tersebut?

Apa Saja Penyebab dari Nyeri Rahang?

Penyebab munculnya rasa sakit pada rahang ada cukup banyak. Berikut penjelasan selengkapnya tentang gejala dan diagnosa dari masing-masing penyebab tersebut:

Temporomandibular Disorder (TMD)

Temporomandibular disorder (TMD) alias gangguan sendi rahang menjadi penyebab pertama rasa sakit atau nyeri bisa muncul pada area tersebut. Sendi di sana berfungsi untuk mengendalikan gerakan rahang ketika membuka dan menutup. Pada situasi khusus persendian bisa mendapatkan tekanan terlalu kuat seperti saat stress, menguap terlalu lebar, atau gesekan benda keras.

Pada momentum tersebut, sendi mengalami trauma sehingga menimbulkan rasa sakit – umumnya nyeri. Tanda-tanda sakit rahang akibat TMD yang mudah dikenali yaitu:

  • Sakit ketika digunakan makan.
  • Terasa ngilu di area dalam dan luar telinga.
  • Sulit membuka dan menutup mulut dengan nyaman.
  • Ada bunyi ‘klik’ ketika rahang mengatup.

Gangguan Sendi Rahang

Arthritis, dalam bahasa Indonesia disebut radang sendi, adalah kondisi yang terjadi ketika sendi mengalami peradangan. Sendi adalah area tempat dua tulang bertemu, dan dilapisi dengan jaringan tulang rawan yang halus untuk membantu tulang bergerak dengan lancar dan mengurangi gesekan. Pada artritis, peradangan ini merusak tulang rawan dan jaringan di sekitarnya, menyebabkan gejala seperti:

  • Nyeri
  • Kekakuan
  • Bengkak
  • Kemerahan
  • Hilangnya fleksibilitas

Ada berbagai jenis arthritis, masing-masing dengan penyebab berbeda. Berikut beberapa jenis arthritis yang paling umum:

  • Osteoarthritis (OA): Jenis arthritis paling umum ini terjadi akibat keausan sendi seiring bertambahnya usia. Seiring waktu, tulang rawan yang melindungi tulang bisa menipis dan aus, sehingga tulang bergesekan langsung.
  • Rheumatoid arthritis (RA): Ini adalah penyakit autoimun, dimana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan sendi sendiri. Hal ini menyebabkan peradangan kronis yang dapat merusak tulang rawan, tulang, dan jaringan di sekitarnya.
  • Psoriatic arthritis: Kondisi ini terjadi pada sekitar sepertiga orang dengan psoriasis, penyakit kulit autoimun yang menyebabkan bercak merah, bersisik, dan tebal pada kulit. Psoriatic arthritis dapat menyebabkan peradangan pada sendi dan tulang belakang, serta pada jari tangan dan kaki.
  • Gicht (gout): Kondisi ini terjadi ketika penumpukan kristal asam urat terbentuk di sendi, menyebabkan serangan mendadak nyeri hebat, bengkak, kemerahan, dan kehangatan.

Myofascial pain syndrome (MPS)

Myofascial pain syndrome (MPS) adalah kondisi kronis yang menyebabkan nyeri dan kekakuan pada otot dan jaringan di sekitar rahang. Nyeri ini dapat menjalar ke area lain di tubuh, seperti leher, bahu, dan punggung.

Gejala MPS dapat meliputi:

  • Nyeri: Nyeri dapat berupa rasa sakit, berdenyut, atau terbakar. Nyeri ini biasanya lebih buruk saat otot digunakan atau ditekan.
  • Kekakuan: Otot yang terkena mungkin terasa kaku dan sulit digerakkan.
  • Titik pemicu (trigger points): Titik pemicu adalah area kecil di dalam otot yang terasa tegang dan nyeri saat ditekan. Titik pemicu ini dapat menyebabkan nyeri yang menjalar ke area lain di tubuh.
  • Kelemahan otot: Otot yang terkena mungkin terasa lemah dan mudah lelah.
  • Kesemutan dan mati rasa: Nyeri MPS dapat menyebabkan kesemutan dan mati rasa di area yang terkena.

Penyebab MPS belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa faktor yang dapat berkontribusi meliputi:

  • Cedera otot: Cedera pada otot, seperti keseleo atau strain, dapat memicu MPS.
  • Penggunaan berlebihan: Penggunaan otot yang berlebihan, seperti dari olahraga atau pekerjaan yang berulang, dapat menyebabkan MPS.
  • Stres: Stres dapat menyebabkan ketegangan otot, yang dapat memicu MPS.
  • Gangguan tidur: Kurang tidur atau gangguan tidur lainnya dapat mengganggu pemulihan otot dan meningkatkan risiko MPS.
  • Postur tubuh yang buruk: Postur tubuh yang buruk dapat menyebabkan ketegangan otot dan meningkatkan risiko MPS.

Masalah Gigi dan Gusi

Berkaitan erat, bisa jadi penyebab sakit rahang diakibatkan oleh masalah gigi dan gusi. Contohnya, lubang gigi (karies) yang menembus pulpa dan sementum, otomatis kuman dan bakterinya juga akan menyerang rahang sehingga menimbulkan nyeri. Begitu pula dengan gingivitis dan abses di mana gusi mengalami pembengkakan dan pendarahan yang memancing nyeri rahang.

Gejala umum nyeri rahang diakibatkan oleh permasalah gigi atau gusi, yaitu:

  • Terasa sakit beberapa hari setelah area gigi atau gusi yang bermasalah mulai nyeri.
  • Bengkak bertahan cukup lama.
  • Tidak nyaman digunakan mengkonsumsi makanan atau sekadar berbicara.

Apa Saja Tanda dan Gejala Sakit Rahang?

Sakit rahang sering disalah artikan sebagai penyakit lainnya, karena masih kurang familiar sehingga tidak banyak yang memahami tanda dan gejalanya. Padahal, nyeri rahang menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan dengan penyakit lainnya, yaitu:

  • Nyeri berdenyut dan kaku pada area sekitar rahang.
  • Bagian dalam dan sekitar telinga terasa ngilu.
  • Terasa tidak nyaman hingga nyeri ketika digunakan mengunyah.
  • Sakit kepala sebagian dalam periode singkat namun berulang.
  • Wajah terasa tegang hingga sakit, khususnya ketika digunakan membuka dan menutup mulut.
  • Mulai muncul masalah penglihatan, seperti terasa kabur atau justru berkunang-kunang.
  • Muncul suara ‘klik’ seperti terkunci setiap kali menutup mulut.
  • Mulut terasa terbakar sepanjang waktu dan gigi menjadi lebih sensitif terhadap makanan dan minuman yang dikonsumsi.
  • Penurunan berat badan secara drastis akibat menurunnya nafsu dan selera makan karena tidak nyaman mengkonsumsi sesuatu.
  • Anomali bentuk rahang karena tidak difungsikan secara maksimal.

Cara Mengatasi Sakit Rahang

Apakah sakit rahang masih bisa disembuhkan? Tentu saja, apalagi kalau kamu sudah mengetahui dengan pasti penyebab dari nyeri pada area tersebut bisa terjadi. Mengerti faktor pemicunya, tentu menjadi lebih mudah dalam mengobatinya. Berikut adalah beberapa opsi pengobatan penyakit pada rahang:

  • Obat-obatan lengkap yang terdiri dari: anti depresan, analgesic, anti inflamasi,  dan relaksan otot.
  • Terapi fisik (fisioterapi) khusus rahang untuk mengembalikan gerakan normalnya seperti semula.
  • Pengobatan kesehatan gigi dan mulut jika sumber penyebabnya adalah gigi dan gusi, seperti: penambalan, pencabutan, dan pembedahan.

Kamu tidak boleh menganggap remeh nyeri rahang yang dialami dan mengharapkannya dapat sembuh sendiri. Rasa sakit ini harus segera mendapatkan tindakan dari klinik gigi terpercaya seperti Axel Dental yang dilengkapi dengan para dokter yang mumpuni. Konsultasikan ngilu yang muncul pada area tersebut supaya segera dilakukan diagnosa dan pengobatan yang tepat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *