Flossing gigi merupakan tindakan oral health yang bersifat sampingan, namun memiliki banyak manfaat. Mayoritas orang berpikir bahwa menyikat gigi secara teratur – khususnya setelah makan, sudah cukup untuk mempertahankan kesehatan gigi dan mulut. Padahal, tidak demikian faktanya. Banyak area rongga mulut yang tidak terjangkau oleh sikat gigi konvensional. Flossing menjadi pelengkapnya.
Apa Itu Flossing Gigi?
Secara teknis, flossing berasal dari kata floss yang berarti benang. Jadi, bisa disimpulkan arti sederhananya adalah metode membersihkan sisa makanan dan dental plaque dari sela gigi yang tidak terjangkau sikat gigi biasa. Penggunaan benang – tepatnya tali filamen tipis yang bertekstur halus memang menjadi cikal bakal teknik flossing yang terus berkembang.
Kini, flossing bisa diartikan secara general sebagai upaya untuk membersihkan sela-sela gigi dari kotoran agar tidak menumpuk dan menyebabkan berbagai masalah seperti karang, karies, hingga peradangan. Tidak hanya menggunakan benang gigi, teknologi memungkinkan alat-alat flossing semakin berkembang. Tujuannya, supaya kesehatan gigi dan mulut lebih terjaga mempertimbangkan terus terjadinya mutasi bakteri mulut.
Manfaat Flossing Gigi
Sebenarnya, melakukan flossing bukan sesuatu yang jarang disarankan oleh para praktisi medis – khususnya dokter gigi. Namun, tidak sedikit pula yang memilih abai meskipun telah mendengar anjuran, instruksi, bahkan diberikan fasilitas alat flossing gigi secara gratis sebagai bagian penyuluhan. Padahal, manfaat pembersihan sisa makanan di sela gigi juga banyak. Apa saja?
Mencegah Gangguan Kesehatan Gigi dan Mulut
Berulang kali dijelaskan bahwa penumpukan sisa makanan di sela gigi, apalagi dalam kurun waktu yang panjang, dapat mengakibatkan perkembangbiakan dan mutasi bakteri patogen. Sikap abai atau pembiaran semacam ini dapat memicu terjadinya:
- Gigi berlubang (karies) karena bakteri akan menggerogoti lapisan enamel dan dentin sebagai lapisan pelindung gigi.
- Karang gigi (dental calculus) akibat sisa makanan yang menjadi plak, kemudian mengeras sehingga menjadi kalkulus tersebut.
- Nyeri berdenyut akibat serangan bakteri ke pulpa yang berisi jaringan lunak dan saraf.
- Peradangan gusi yang bersifat ringan (gingivitis), kemudian berujung menjadi periodontitis (ketika tidak segera diatasi), dan terakhir jadi abses (gusi bernanah).
- Gigi patah akibat jaringan penyangga yang diserang bakteri hingga membuatnya kehilangan kekuatan cengkeraman.
Mengakibatkan Bau Mulut
Bau mulut mempengaruhi tingkat kepercayaan diri seseorang. Ketika aroma nafas kurang sedap, tentu membuatmu jadi enggan dan malu berinteraksi dengan orang lain. Namun, tidak hanya sampai di situ. Orang lain juga akan merasa malas dan terganggu akibat bau mulut yang menguar darimu. Tidak hanya memalukan, tapi juga merugikan sekali, bukan?
Baca juga: Bau Mulut Tercium Dari Jauh? Kenali Cara Mengatasinya Disini
Menghindari Komplikasi Penyakit
Terakhir, melakukan flossing untuk memastikan tidak muncul permasalahan pada rongga mulut juga membantu terhindar dari komplikasi penyakit. Gigi bukan organ yang berdiri sendiri karena memiliki kaitan erat dengan jantung, ginjal, dan organ vital lainnya. Gangguan kesehatan gigi dan mulut dapat mengakibatkan komplikasi pada organ-organ tersebut dan membuat kondisi tubuh memburuk.
Jenis – Jenis Alat Flossing Gigi
Seperti yang sedikit dibahas di atas, flossing gigi semakin berkembang. Apa saja ragam jenisnya?
Benang Gigi Konvensional
Benang gigi konvensional adalah jenis benang gigi yang paling umum dan mudah ditemukan. Terbuat dari serat nilon atau PTFE dan tidak memiliki fitur khusus. Benang gigi konvensional biasanya dijual dalam gulungan dan perlu dipotong menjadi panjang yang diinginkan sebelum digunakan.
Kelebihan:
- Mudah ditemukan dan murah: Benang gigi konvensional tersedia di hampir semua toko obat dan supermarket. Harganya pun relatif murah dibandingkan dengan jenis benang gigi lainnya.
- Sederhana dan mudah digunakan: Benang gigi konvensional tidak memiliki fitur khusus, sehingga mudah digunakan oleh orang-orang dari segala usia dan tingkat keterampilan.
- Efektif dalam membersihkan gigi: Benang gigi konvensional dapat membantu membersihkan plak dan sisa makanan dari sela-sela gigi yang sulit dijangkau dengan sikat gigi.
- Tersedia dalam berbagai pilihan: Benang gigi konvensional tersedia dalam berbagai rasa, tekstur, dan ukuran untuk memenuhi kebutuhan individu.
Kekurangan:
- Membutuhkan keterampilan: Meskipun mudah digunakan, benang gigi konvensional membutuhkan sedikit keterampilan untuk digunakan dengan benar. Orang yang baru pertama kali menggunakan benang gigi mungkin mengalami kesulitan pada awalnya.
- Sulit untuk menjangkau gigi belakang: Benang gigi konvensional bisa sulit untuk menjangkau gigi belakang, terutama bagi orang dengan tangan besar atau mulut kecil.
- Kurang efektif untuk orang dengan behel atau gigi palsu: Benang gigi konvensional mungkin tidak efektif untuk orang dengan behel atau gigi palsu. Orang-orang ini mungkin perlu menggunakan jenis benang gigi khusus.
- Bisa melukai gusi: Jika digunakan dengan tidak hati-hati, benang gigi konvensional dapat melukai gusi.
Water Flosser
Water flosser, atau dikenal juga sebagai oral irrigator, adalah alat yang menggunakan aliran air bertekanan untuk membersihkan gigi dan gusi. Alat ini merupakan alternatif benang gigi tradisional dan dapat sangat membantu bagi orang yang merasa flossing sulit atau tidak nyaman.
Water flosser, atau dikenal juga sebagai oral irrigator, menawarkan metode membersihkan gigi dan gusi selain benang gigi tradisional. Berikut rangkuman kelebihan dan kekurangannya untuk membantu Anda memutuskan apakah water flosser tepat untuk Anda:
Kelebihan:
- Lebih efektif menghilangkan plak: Penelitian menunjukkan water flosser bisa lebih unggul dalam membersihkan plak dan sisa makanan dari sela-sela gigi dibanding benang gigi.
- Lembut pada gusi: Water flosser menjadi pilihan ideal bagi mereka dengan gusi sensitif atau mengalami penyakit gusi karena lebih lembut dibanding benang gigi.
- Mudah digunakan: Terutama bagi orang dengan keterbatasan gerak atau kesulitan menggunakan benang gigi, water flosser menawarkan kemudahan penggunaan.
- Mencegah bau mulut: Water flosser dapat membantu menghilangkan partikel makanan dan bakteri penyebab bau mulut.
Kekurangan:
- Harga: Water flosser umumnya lebih mahal dibanding benang gigi tradisional. Harganya bisa berkisar antara Rp 300.000 hingga Rp 3.000.000 atau lebih.
- Ukuran: Water flosser memiliki ukuran yang bervariasi, namun rata-rata lebih besar dan memakan tempat dibanding benang gigi. Ini bisa jadi masalah bagi mereka dengan ruang penyimpanan terbatas.
- Kebisingan: Water flosser mengeluarkan suara bising saat digunakan, mungkin mengganggu sebagian orang.
- Teknik yang tepat: Sama seperti benang gigi, water flosser membutuhkan teknik penggunaan yang tepat untuk optimal. Penggunaan tidak tepat berisiko melukai gusi.
Interdental Brushes
Sikat sela gigi alias interdental brushes juga bisa menjadi opsi lain dari ragam jenis alat flossing. Alat ini sebenarnya memiliki bentuk menyerupai sikat gigi konvensional dengan bulu bertekstur di bagian atasnya. Hanya saja, ukuran kepalanya lebih kecil sehingga bisa menyembul di sela gigi. Kelebihan dan kekurangannya?
Kelebihan:
- Membersihkan lebih optimal: Sikat interdental dapat menjangkau dan membersihkan area sela-sela gigi yang sulit dijangkau sikat gigi biasa. Ini efektif untuk menghilangkan plak dan sisa makanan, mencegah pertumbuhan bakteri penyebab masalah gigi dan gusi.
- Mencegah penyakit gusi: Dengan pembersihan yang lebih optimal, interdental brushes dapat membantu mencegah radang gusi (gingivitis) dan penyakit gusi yang lebih serius (periodontitis).
- Menjaga kesehatan gigi keseluruhan: Membersihkan sela-sela gigi melengkapi rutinitas menyikat gigi, sehingga berkontribusi pada kesehatan gigi secara menyeluruh.
- Cocok untuk pengguna kawat gigi: Membersihkan area bawah kawat gigi bisa jadi tantangan. Interdental brushes dapat membantu menjangkau dan membersihkan sisa makanan serta plak yang terperangkap di area tersebut.
Kekurangan:
- Potensi penggunaan yang salah: Jika tidak digunakan dengan benar, interdental brushes justru bisa melukai gusi. Pelajari teknik penggunaan yang tepat dari dokter gigi Anda untuk menghindari cedera.
- Tidak cocok untuk semua orang: Bagi orang dengan sela-sela gigi yang sangat rapat, interdental brushes mungkin tidak efektif atau malah sulit digunakan. Konsultasikan dengan dokter gigi untuk mengetahui apakah interdental brushes cocok untuk Anda.
- Harga: Harga interdental brushes bervariasi tergantung merek dan kualitas, namun secara umum harganya lebih mahal dibanding sikat gigi biasa.
Cara Flossing Gigi dengan Benar
Cara menggunakan alat flossing ini cukup mudah, karena kamu cukup mengarahkannya ke sela-sela gigi, kemudian melakukan gerakan naik turun untuk membersihkan sisa makanan dengan sempurna. Daripada hal yang ada di bagian petunjuk penggunaan, memilih jenis flossing yang tepat lebih penting. Perhatikan beberapa poin berikut:
- Siapkan benang gigi: Potong seutas benang gigi sepanjang 40-60 cm.
- Lilitkan pada jari: Lilitkan ujung-ujung benang gigi pada jari telunjuk dan jari tengah masing-masing tangan, sisakan sekitar 2-3 cm di tengah sebagai benang pembersih.
- Pegang dengan kuat: Genggam benang gigi dengan ibu jari dan jari telunjuk untuk mengontrol gerakan dan tekanan.
- Masukkan benang gigi: Geser benang gigi perlahan di antara dua gigi dengan gerakan maju mundur. Hindari gerakan “menggaruk” yang dapat melukai gusi.
- Bentuk huruf C: Lingkarkan benang gigi membentuk huruf “C” di sekitar salah satu sisi gigi.
- Gerakan naik turun: Dengan lembut gerakkan benang gigi ke atas dan ke bawah beberapa kali untuk membersihkan permukaan gigi. Ulangi gerakan ini pada sisi gigi lainnya.
- Ulangi untuk semua gigi: Setelah selesai membersihkan satu sela gigi, ulangi langkah 4 sampai 6 untuk membersihkan sela-sela gigi lainnya. Gunakan bagian bersih dari benang gigi untuk setiap sela gigi agar pembersihan lebih optimal.
- Buang benang gigi: Setelah selesai membersihkan semua sela gigi, buang benang gigi bekas pakai.
- Bilas mulut: Bilas mulut Anda dengan air bersih atau obat kumur untuk menghilangkan sisa plak dan makanan yang terangkat.
Jadi, berapa kali semestinya flossing gigi dilakukan untuk mencegah permasalahan gigi dan mulut? Sebelum menyikat gigi, dua kali sehari. Jika memungkinkan, lebih baik setelah makan sehingga sisa makanan tidak sempat berkumpul. Bila ragu, kamu bisa berkonsultasi dengan para dokter profesional di Axel Dental supaya tidak salah memilih dan melakukan flossing.