Orang-orang dengan perilaku tidur menggertakkan gigi, atau bruksisme, harus tahu cara menghilangkan kebiasaan bruxism ini.
Ya, Anda tak salah baca. Kebiasaan menggesek-gesekkan gigi tersebut tergolong gangguan tidur dan merupakan hal buruk yang harus dihilangkan sebab dapat menyebabkan kerusakan gigi atau mulut bagian dalam.
Karena ini merupakan kebiasaan, upaya menghilangkannya pun tak bisa instan tetapi harus melalui proses panjang dan membutuhkan konsistensi. Tak ada obat bagi bruksisme yang bekerja secepat parasetamol bagi sakit kepala.
Jika Anda atau seseorang yang dikenal merupakan pengidap kebiasaan buruk ini, simak artikel ini sampai habis untuk mengetahui penjelasan lebih mendalam mengenai mengapa bruksisme dikatakan tidak sehat, apa penyebabnya, dan bagaimana cara menghilangkan kebiasaan bruxism ini.
Mengapa Bruxism Tergolong Tidak Sehat?
Bruksisme berkenaan dengan menggesekkan gigi atas dengan bawah. Saat di tahap awal, pengidap bruksisme memang belum memerlukan pertolongan medis. Namun, bruksisme yang dilakukan dengan kontinu akan berakibat pada terkikisnya lapisan terluar gigi atau yang biasa disebut dengan email.
Lapisan email yang terkikis bisa menyebabkan hilangnya mineral kalsium dan fosfat yang diperlukan untuk membuat gigi kuat. Jika kedua mineral ini hilang, pengidap bruksisme tak bisa menghindari masalah pada organ pengunyah, seperti gigi sensitif serta gigi retak dan terasa tak rapat.
Selain itu, bruksisme juga menyebabkan masalah pada rahang dan hal yang lebih serius lagi. Mengalami gangguan makan dan insomnia, merasa sakit pada kepala dan telinga, serta mulut terasa sulit dibuka termasuk di antara keluhan yang akan dirasakan pengidap bruksisme tahap lanjut.
Pada tahap ini, penderita bruksisme harus segera mendapat penanganan medis. Itulah mengapa Anda harus tau cara menghilangkan kebiasaan bruxism sejak awal sebelum muncul gejala-gejala tersebut.
Apa Penyebab Bruxism?
Dipercaya bahwa kebiasaan menggesek-gesekkan gigi hanya dilakukan ketika si pengidap mendapat tekanan berat atau stres, tetapi alasan munculnya belum diketahui dengan pasti. Ahli-ahli medis baru memiliki dugaan bahwa bruksisme timbul akibat pengaruh psikologi dan kondisi fisik seseorang.
Di antara dugaan-dugaan tersebut adalah sebagai berikut.
- Bruksisme timbul jika pengidapnya tidur dalam keadaan tegang, gelisah, marah, atau frustrasi.
- Orang-orang dengan kepribadian agresif, suka bersaing, atau terlalu aktif cenderung mengidap bruksisme.
- Bruksisme muncul pada penderita apnea tidur (gangguan pernapasan saat tidur) atau insomnia.
- Bruksisme menimpa orang yang susunan gigi atas dengan bawahnya tidak rata.
- Ketika anak-anak merasakan keluhan-keluhan, seperti sakit telinga atau nyeri saat gigi tumbuh, bruksisme cenderung terjadi sebagai respons atas ketidaknyamanan tersebut.
- Bruksisme menjadi salah satu efek samping dari penggunaan obat-obatan phenothiazine (untuk mengobati penyakit skizofrenia) dan antidepresan.
- Bruksisme disebabkan oleh penyakit refluks gastroesofagus (GERD), suatu kondisi di mana asam lambung penderita naik hingga kerongkongan
- Pola hidup yang tidak sehat, contohnya mengonsumsi minuman keras, menyalahgunakan narkoba, atau merokok, memicu bruksisme.
Bagaimana Cara Menghilangkan Kebiasaaan Bruxism?
Bruksisme bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Hal yang terdengar sederhana ini tidak bisa selesai dalam hitungan hari, tetapi terus-menerus. Tindakan pencegahan yang kontinu nantinya bisa menghilangkan kebiasaan buruk bruxism secara berangsur-angsur.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah bruksisme.
- Belajar mengelola stres.
- Perbaiki waktu tidur sehingga Anda mendapatkan masa istirahat yang optimal.
- Kurangi mengkonsumsi minuman berkafein agar mata tidak terjaga di malam hari.
- Gunakan night guard yang sesuai dengan susunan gigi Anda. Night guard adalah sejenis alat perawatan gigi yang fungsinya melindungi organ pengunyah dari saling bergesekan.
- Upayakan makan tepat waktu dengan gizi seimbang.
- Kurangi mengkonsumsi minuman bersoda serta makanan pedas dan asam yang dapat memicu naiknya gas dalam lambung.
- Berhenti mengonsumsi terlalu banyak minuman beralkohol.
- Berhenti menjadi perokok, baik aktif maupun pasif. Dengan kata lain, Anda juga harus ‘menyingkir’ dari lingkaran pertemanan perokok aktif.
- Jauhi narkoba dan obat-obatan ilegal lain.
- Melatih otot rahang agar rileks dengan cara ‘menggigit’ lidah. Maksudnya, cukup letakkan ujung lidah dalam posisi seperti tergigit.
- Jika Anda menyadari gigi gemeretak saat tidur, segera bangun untuk merilekskan otot rahang dengan cara di atas. Kemudian, ambil handuk atau sapu tangan hangat dan letakkan di daerah wajah, antara telinga dan pipi. Terapi handuk hangat ini juga dapat dilakukan rutin sebelum tidur malam.
- Hentikan kebiasaan menggigit-gigit benda, misalnya mengigit kuku, tusuk sate, sedotan, tusuk gigi, alat tulis seperti pulpen, dan lain-lain.
Kesimpulan
Bruksisme dikatakan gangguan tidur karena dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan bagi diri jika tidak dihentikan. Dengan mengetahui cara menghilangkan kebiasaan bruxism, Anda bisa melakukan tindakan pencegahan hingga akhirnya meniadakan perilaku ini sama sekali.