Article

Gigi Mati, Bahaya Nih! Kapan Harus ke Dokter Gigi?

  • Home
  • -
  • Keluhan Gigi
  • -
  • Gigi Mati, Bahaya Nih! Kapan Harus ke Dokter Gigi?
Gigi Mati, Bahaya Nih! Kapan Harus ke Dokter Gigi?

Gigi adalah bagian tubuh yang sangat penting dan perlu dirawat dengan baik. Gigi dan mulut yang sehat akan berdampak positif pada hidup kita. Merawat gigi dengan baik akan menghindarkan kita dari berbagai masalah, salah satunya adalah gigi mati atau nekrosis pulpa.

Apa yang dimaksud dengan gigi mati? Apa saja faktor yang menyebabkan kematian pada gigi dan bagaimana cara penanganannya?

Apa itu Gigi Mati?

Gigi mati atau nekrosis pulpa merujuk pada matinya jaringan terdalam gigi, yaitu pulpa. Saat gigi rusak oleh pembusukan atau cedera, pulpa dapat terinfeksi dan mati. Pulpa, terletak di bawah dentin dan di lindungi oleh enamel gigi, memiliki saluran akar dan ruang pulpa. 

Pulpa mengandung pembuluh darah dan saraf yang penting untuk kesehatan gigi, menjalankan fungsi sensorik dan menyediakan nutrisi. Kerusakan gigi dapat mengakibatkan gangguan fungsi pulpa, menyebabkan matinya aliran darah dan saraf. Tanpa penanganan tepat, gigi bisa mengalami kerusakan parah dan perlu dicabut.

Penyebab Gigi Mati

Penyebab Gigi  Bisa Mati

Kenapa gigi bisa mati? Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan matinya jaringan di dalam gigi antara lain:

Penyakit Gigi dan Gusi

Penyakit gigi dan gusi, seperti karies dan periodontitis, dapat menyebabkan gigi mati dengan merusak pulpa gigi. Infeksi bakteri yang tidak diobati dapat menyebar ke pulpa, menyebabkan inflamasi, dan akhirnya mengakibatkan kematian jaringan pulpa.

Trauma

Trauma atau cedera gigi, baik fisik maupun akibat iritasi kimia, dapat mengganggu aliran darah ke pulpa, mengurangi nutrisi, dan menyebabkan gigi mati. Tahapan matinya gigi karena cedera dimulai dari gigi yang berlubang atau cedera, invasi bakteri ke pulpa, terjadinya pulpitis dan rasa sakit, kekurangan oksigen dan nutrisi bagi saraf gigi. Pada akhirnya ini akan menyebabkan pulpa mati dan gigi mati. Faktor lain, seperti kebiasaan menggertak gigi juga dapat berkontribusi pada kondisi tersebut.

Perawatan Gigi yang Tidak Tepat

Perawatan gigi yang tidak tepat, seperti penanganan karies yang tidak memadai atau perawatan gusi yang kurang hati-hati, dapat memicu gigi mati. Jika infeksi bakteri tidak dihilangkan sepenuhnya, mereka dapat menyebar ke pulpa gigi. Perawatan yang tidak benar juga dapat merusak saraf dan jaringan gigi. 

Penggunaan bahan restorasi yang tidak sesuai atau teknik yang buruk dapat meningkatkan risiko infeksi dan komplikasi. Oleh karena itu, penanganan gigi yang tepat dan berkualitas sangat penting untuk mencegah gigi mati

Gejala Gigi Mati

Gejala Munculnya Gigi Mati

Gigi mati biasanya menunjukkan tanda-tanda tertentu yang bisa dirasakan dan dilihat secara visual. Apa ciri-ciri gigi mati?

Gigi Berubah Warna

Menurut dr. Wiena Manggala Putri, gigi mati mengalami perubahan warna yang mencakup gelap, gigi kuning, abu-abu, atau gigi hitam. Proses ini disebabkan oleh sel darah merah yang sedang sekarat, mirip dengan efek memar. 

Gigi mati yang tidak dirawat dapat menunjukkan ciri-ciri berupa warna hitam, bau mulut tak sedap, dan pembengkakan jika terjadi infeksi. Perubahan warna ini menjadi tanda jelas bahwa gigi mati memerlukan perawatan yang segera untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Gigi Terasa Sakit

Gigi yang mati dapat menyebabkan nyeri beragam, mulai dari ringan hingga hebat. Nyeri hebat terjadi karena infeksi pada saraf. Nyeri ini bukan berasal dari dalam gigi, tetapi dari membran periodontal dan ujung saraf di sekitarnya yang sangat sensitif. Penyebabnya adalah bakteri dan sisa saraf mati di pulpa gigi. Penumpukan tersebut menekan membran periodontal, menciptakan nyeri yang signifikan.

Dampak Buruk Jika Gigi Mati di Biarkan

Efek Buruk Jika Gigi Mati di Biarkan

Menurut Healthline, gigi yang sudah mati tidak akan bisa dikembalikan lagi tanpa melakukan perawatan saluran akar atau ekstraksi gigi yang terdampak. Komplikasi bisa berkembang seiring dengan berjalannya waktu jika gigi tidak segera ditangani. 

Di sisi lain, pengobatan itu sendiri juga bisa menyebabkan komplikasi termasuk infeksi, demam hingga pembengkakan rahang.

Cara Mengobati Gigi Mati 

Prosedur Pencabutan Gigi oleh Dokter Gigi

Ketika kamu mengalami tanda-tanda gigi mati di atas, kamu membutuhkan langkah penanganan untuk mencegah kondisi gigi agar tidak semakin buruk. Bagaimana cara mengatasi gigi mati?

Cabut Gigi

Gigi mati yang terlambat diatasi berisiko tidak dapat diperbaiki, dan dapat memerlukan ekstraksi atau pencabutan. Prosedur pencabutan ini pada dasarnya sangat sederhana, murah, dan minim rasa sakit. Sebagai opsi, dokter gigi dapat mengganti gigi yang dicabut dengan implan atau gigi palsu lainnya.

Baca juga: Biaya Cabut Gigi di Klinik Gigi Axel Dental

Perawatan Saluran Akar

Jika tanda-tanda gigi mati terdeteksi dini, perawatan saluran akar gigi dapat direkomendasikan oleh dokter gigi. Prosedur endodontik ini, yang bertujuan membersihkan infeksi pada gigi dan akar, memerlukan beberapa kunjungan karena proses yang panjang. 

Setelah infeksi sembuh, dokter akan menambal gigi secara permanen. Meski masih berfungsi, dokter mungkin menyarankan penggunaan mahkota gigi mengingat gigi mati cenderung lebih rapuh.’

Baca juga: Biaya Perawatan Saluran Akar Gigi di Klinik Gigi Axel Dental

Untuk mencegah risiko yang tidak diinginkan, pastikan kamu melakukan perawatan gigi mati di klinik gigi tepercaya seperti Axel Dental. Dengan tenaga dokter berpengalaman dan perlengkapan medis yang mumpuni, kami siap memberikan perawatan terbaik sesuai standar yang berlaku. Hubungi kami sekarang juga untuk informasi lebih lanjut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *