Article

Abses Gigi: Penyebab, Gejala, Penanganan & Pencegahannya

  • Home
  • -
  • Keluhan Gigi
  • -
  • Abses Gigi: Penyebab, Gejala, Penanganan & Pencegahannya
Abses Gigi: Penyebab, Gejala, Penanganan & Pencegahannya

Abses gigi adalah kantung nanah yang terbentuk pada gigi yang biasa terjadi akibat adanya infeksi bakteri. Nanah pada abses gigi berkumpul di dalam benjolan dan akan memperburuk rasa nyeri yang datang.

Terdapat tiga jenis abses gigi jika dilihat dari lokasinya yaitu abses periapikal yang terjadi di ujung akar gigi, abses periodontal yang terjadi di gusi dekat akar gigi, abses gingival yang terjadi di jaringan gusi.

Dari ketiga jenis abses gigi tersebut, periapikal merupakan jenis yang paling sering terjadi. Karena lokasinya, abses yang satu inilah yang biasa disebut dengan abses gigi secara umum. Di sisi lain, periodontal juga dikenal dengan infeksi gusi. Jenis ini tidak jauh berbeda dengan gingival yang tidak menyentuh gigi sama sekali.

Abses gigi tidak dapat membaik dengan sendirinya, maka dari itu pemeriksaan ke dokter gigi sangatlah diperlukan. Baca lebih lanjut agar kamu memiliki pengetahuan penting mengenai abses gigi.

Apa sih Penyebab Abses Gigi?

Penyebab utama terbentuknya abses gigi adalah bakteri yang berada di dalam mulut yang kotor dan penuh dengan plak sehingga bakteri tersebut menginfeksi jaringan di sekitar gigi, contohnya adalah bakteri staphylococcus aureus dan streptococcus mutans. Faktor-faktor pemicu resiko terjadinya infeksi adalah sebagai berikut:

Gingivitis

Gingivitis merupakan kondisi radang yang terjadi karena penumpukan karang gigi di sekitar gusi. Karang gigi adalah lapisan yang mengeras akibat sisa makanan dan bakteri yang menumpuk lama kelamaan dan membuatnya cukup sulit dihilangkan. 

Bakteri pada gingivitis yang semakin banyak dan membuat kondisi gingivitis semakin parah dapat menyebabkan abses terbentuk. Peradangan pada gusi ini mengakibarkan gusi menjadi bengkak, dan berdarah terutama saat menyikat gigi. 

Radang yang berkepanjangan ini bisa menimbulkan jaringan gusi melepaskan diri dari gigi dan menciptakan kantung rongga kecil antara gusi dan gigi. Kantung rongga inilah yang menjadi tempat bakteri menyebabkan infeksi yang lebih serius atau abses gigi. Maka dari itu, konsumsi antibiotik diperlukan jika mengalami gejala ini.

Gigi Retak

Gigi yang retak sering menjadi faktor yang menyebabkan terjadinya abses gigi. Seringkali orang tidak menyadari bahwa gigi nya telah retak dikarenakan retakannya yang tidak terlihat.

Bakteri dapat masuk melalui rongga yang terbentuk akibat gigi yang retak ini dan menyerang bagian pulpa gigi. Pulpa gigi adalah bagian dalam gigi yang mengandung pembuluh darah dan saraf. Bakteri yang menyusup masuk inilah yang dapat menyebabkan infeksi dan pembengkakan atau abses.

Gigi Berlubang

Gigi yang berlubang kerap kali menimbulkan berbagai macam masalah, seperti nyeri, gigi menjadi sensitif, infeksi, dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan gigi berlubang adalah tempat ideal bagi bakteri untuk berkembang biak dan menyebabkan infeksi.

Lubang pada gigi dapat menyebabkan plak dan sisa makanan terperangkap sehingga bakteri dapat menginfeksi daerah tersebut. Infeksi bakteri yang menyebar ke jaringan lunak sekitar akar gigi akan mengakibatkan abses gigi.

Infeksi Akar Gigi

Infeksi akar gigi terjadi karena infeksi bakteri dari karies gigi yang dibiarkan, trauma pada gigi, dan gagalnya perawatan saluran akar. Terjadinya hal tersebut diakibatkan oleh lapisan pelindung gigi yang hilang sehingga menyebabkan bakteri masuk dan menekan lapisan dentin.

Bakteri dapat masuk hingga mencapai pulpa yang berisi jaringan ikat, pembuluh darah, dan saraf. Jika hal ini diabaikan, maka infeksi akan menyebar dan abses gigi dapat terjadi.

Periodontitis

Periodontitis adalah kondisi peradangan pada gusi ketika plak menumpuk di bawah gusi yang awalnya disebabkan oleh gingivitis. Jika kamu tidak membersihkan plak tersebut dengan cara sikat gigi atau menggunakan benang gigi, maka infeksi dapat terjadi.

Infeksi ini merusak jaringan pendukung gigi, seperti tulang dan ligamen yang menopang gigi pada mulut. Karenanya, gigi dapat mudah bergeser. Infeksi ini juga menyebabkan celah dan kantung di sekitar gusi dan gigi yang dapat berkembang menjadi abses.

Penggunaan Obat – Obatan Tertentu

Obat-obatan tidak secara langsung menyebabkan abses gigi, namun beberapa jenis obat-obatan dapat berpengaruh dalam meningkatkan resiko abses gigi. Abses gigi dapat dipicu oleh mulut kering, makanan atau minuman manis, serta kekebalan tubuh dalam memerangi infeksi yang menurun. 

Ada beberapa jenis obat yang dapat menyebabkan mulut kering, contohnya antihistamin dan obat tekanan darah tinggi. Sedangkan obat yang mengandung gula seperti sirup batuk juga dapat memicu plak penyebab abses gigi. 

Contoh obat lain yang meningkatkan resiko terjadinya abses gigi adalah pada obat-obatan yang berguna untuk menekan system kekebalan tubuh seperti obat untuk kondisi autoimun.

Kebiasaan Buruk Merokok

Merokok adalah kebiasaan buruk yang masih sering dilakukan banyak orang. Abses gigi juga disebabkan oleh kebiasaan buruk ini. Merokok mengurangi kemampuan sistem kekebalan untuk memerangi peradangan dan kerusakan yang disebabkan oleh kandungan berbahaya seperti nikotin dan tar. 

Nikotin dapat menyababkan berkurangnya aliran darah ke jaringan sekitar gigi dan gusi sehingga mengurangi kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi. Asap dari rokok juga mengakibatkan iritasi pada gusi dan gigi, Hal ini mengakibatkan perokok rentan terhadap penyakit mulut sehingga abses gigi dapat terjadi.

Apa Saja Gejala Abses Gigi?

geja;a awal mula munculnya abses gigi

Gejala yang paling umum terjadi pada penderita abses gigi adalah munculnya rasa nyeri yang tiba-tiba datang pada gigi dan gusi. Rasa nyeri tersebut dapat memburuk seiring waktu. Kamu perlu mewaspadainya jika gejala-gejala abses gigi telah muncul. Gejala lain yang dapat muncul antara lain:

  • Nyeri yang terasa hingga telinga, rahang, dan leher di bagian yang sama dengan gigi yang terinfeksi

Pada tahap awal, gejala abses tidak terlalu terlihat. Namun seiring infeksi bertambah parah, nyeri yang hebat dapat muncul. Rasa nyeri ini dapat menyebar hingga bagian telinga, rahang, dan leher pada posisi yang sama dengan gigi yang terkena abses.

  • Rasa sakit yang memburuk ketika berbaring

Posisi berbaring dapat memperparah rasa nyeri. Hal ini dikarenakan peningkatan tekanan dan meningkatnya aliran darah pada gigi yang terinfeksi. Posisi berbaring juga dapat mengakibatkan nanah menumpuk pada area terinfeksi dan meningkatkan tekanan pada saraf sehingga mengakibatkan rasa nyeri yang hebat.

  • Gigi menjadi berubah warna

Infeksi pada abses dapat menyerang pulpa. Pulpa dapat mati dan mengeluarkan darah ke dalam dentin yang merupakan lapisan di bawah enamel gigi. Darah yang keluar tersebut dapat menodai dentin dan membuat gigi berubah warna menjadi leboh gelap.

Nanah yang terkumpul di bawah enamel gigi juga dapat menyebabkan tekanan yang mengakibatkan enamel retak sehingga dentin dapat terekspos. Enamel yang rusak dan dentin yang terekspos juga dapat menyebabkan gigi terlihat lebih kuning dikarenakan warna alami dentin yang kuning,

  • Gusi bernanah, merah dan bengkak

Pembengkakan pada gusi yang membuatnya terlihat merah pada area yang terkena abses terjadi dikarenakan penumpukan nanah di bawah gusi tersebut. Nanah dan bakteri menyebabkan iritasi dan infeksi pada gusi sehingga memicu terjadinya peradangan.

Peradangan membuat aliran darah, sel imunitas, dan cairan meningkat ke area yang terkena infeksi dan pada akhirnya membuat gusi terlihat kemerahan, bengkak, dan nyeri.

  • Gigi menjadi sensitive terhadap makanan atau minuman yang panas atau dingin

Abses gigi dapat mengakibatkan iritasi pada saraf di dalam gigi yang menyebabkan gigi menjadi sensitive pada hidangan tertentu, terutama pada hidangan yang manis dan dingin. Peradangan yang dikarenakan abses gigi juga menyebabkan tekanan di dalam gigi sehingga membuat gigi sakit saat menggigit atau mengunyah.

  • Bau tidak sedap dan rasa tidak enak di dalam mulut

Penderita abses gigi dapat mengalami napas yang bau dan rasa yang tidak enak atau tidak nyaman di dalam mulut. Bau tak sedap ini dapat berasal dari bakteri yang menyebabkan infeksi dan nanah atau darah yang berada di dalam abses.

Rasa tidak nyaman di dalam mulut diakibatkan oleh infeksi dari abses gigi yang dapat menyebabkan nyeri disertai bengkak dan perasaan tidak nyaman, Rasa nyeri dan tidak nyaman ini bisa memburuk dan menyebar ke area lain. Pembengkakan yang terjadi juga membuat penderita abses gigi sulit untuk membuka mulut, mengunyah dan menelan.

  • Demam dan tidak enak badan

Infeksi bakteri pada umumnya dapat memicu terjadinya demam. Demam merupakan respon alami tubuh dalam menghadapi infeksi. Demam juga merupakan pertanda bahwa tubuh mencoba untuk memerangi infeksi dengan cara menaikkan suhu tubuh untuk membunuh bakteri.

Dampak Buruk Jika Abses Gigi Dibiarkan

Dampak Buruk Jika Abses Gigi Dibiarkan

Seperti pada penyakit lainnya yang disebabkan oleh infeksi, abses gigi dapat memburuk jika dibiarkan begitu saja. Bahkan beberapa komplikasi yang muncul dapat mengancam nyawa penderita abses gigi.

Sepsis

Sepsis adalah kondisi medis yang berbahaya dan dapat menyebar keseluruh tubuh yang dapat berisko kepada kematian. Kondisi ini terjadi saat sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan pada infeksi. 

Komplikasi yang terjadi dari sepsis dapat menyebabkan tekanan darah menurun drastis dan dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai organ tubuh hingga dapat berujung pada kematian.

Oral Fistula

Oral fistula umumnya disebabkan oleh abses gigi atau abses gusi. Pengertian dari oral fistula adalah benjolan seperti jerawat berisi darah dan nanah yang terbentuk di dalam mulut. Biasanya terjadi juga pembengkakan di sekitar area yang terinfeksi dan dapat disertai demam.

Dampak berbahaya yang disebabkan oleh diabaikannya penyakit ini dapat meliputi abses otak, ludwig angina, infeksi sinus, dan bacterial endocarditis. Konsumsi obat antibiotik dan penyedotan abses dapat dilakukan untuk mengobati kondisi ini. Apabila kondisi memburuk, maka pencabutan gigi pun diperlukan.

Infeksi Tulang

Abses gigi yang tidak ditangani dapat menyebabkan infeksi pada tulang yang berada di rahang sekitar gigi yang terkena abses. Kondisi ini disebut dengan osteomyelitis dan dapat ditangani dengan antibiotik atau operasi.

Gejala yang muncul dapat berupa rasa nyeri yang tajam, pembengkakan, demam, dan gejala lain yang dapat bervariasi tergantung pada keparahannya. Untuk mendiagnosis kondisi ini, pasien mungkin perlu melakukan tes darah, tes pencitraan, atau biopsi tulang agar dokter dapat memberikan penanganan yang paling tepat.

Ludwig Angina

Bakteri dari abses gigi dapat mengakibatkan ludwig angina. Ludwig angina adalah infeksi bakteri yang menyebar pada leher dan dasar mulut. Kondisi ini tidak menular namun dapat menyebar dengan mudah pada tubuh seseorang yang telah terinfeksi dan dapat membahayakan nyawa dikarenakan pembengkakan yang menghalangi napas.

Gejalanya meliputi trismus atau kesulitan dalam membuka mulut, demam, pembengkakan, rasa nyeri, sesak napas, leher kemerahan, dan lainnya. Penyakit ini dapat ditangani dengan antibiotik suntik atau operasi.

Infeksi Sinus

Abses gigi yang tidak ditangani dapat menyebabkan infeksi sinus atau sinusitis maxillary. Sinus maxillary terletak di belakang tulang pipi dekat dengan akar gigi atas bagian belakang. Maka dari itu, infeksi pada gigi atas dapat menyebar ke bagian itu dengan mudah karena penyebaran secara langsung tersebut. 

Selain penyebaran secara langsung, infeksi juga dapat menyebar dengan tidak langsung. Hal tersebut dikarenakan infeksi dan pembengkakan dari abses yang menutup ostium atau tempat yang menghubungkan sinus maxillary dengan rongga hidung.

Jika hal itu terjadi maka dapat merusak drainase dan ventilasi sinus dan menciptakan lingkungan yang tepat untuk perkembangan bakteri. Gejala dari infeksi ini dapat berupa post nasal drip dan penyumbatan sinus.

Kista Gigi

Kista gigi adalah kantung berisi cairan yang terbentuk di sekitar gigi. Kista berbeda dengan abses, namun kista gigi dapat terbentuk dikarenakan abses gigi yang semakin parah. Saat abses terjadi dan tidak diobati, keadannya dapat memburuk hingga nanah yang ada di dalamnya keluar melalui gusi.

Nanah yang tidak dapat keluar dan mengendap di bawah akar gigi akan membentuk balon atau kista gigi. Nanah yang berada pada kista tersebut akan dimakan oleh sel darah putih lalu berubah menjadi cairan.

Prosedur Pengobatan Abses Gigi

Cara Pengobatan Abses Gigi

Abses gigi bukanlah penyakit yang seharusnya dibiarkan begitu saja. Maka dari itu kamu perlu tau prosedur apa saja yang dapat dilakukan untuk mengobati penyakit mulut ini.

  • Pengeluaran nanah

Dalam proses ini, dokter gigi akan membuat sayatan kecil pada abses agar nanah dapat mengalir keluar. Lalu, area tersebut akan dicuci dengan larutan garam untuk mengurangi pembengkakan.

  • Pencabutan gigi

Hal ini dapat menjadi opsi jika gigi yang terinfeksi sudah tidak dapat diselamatkan lagi. Sebelum pencabutan gigi, dokter gigi akan mengeringkan abses agar area gigi yang dicabut tetap bersih. Setelah pencabutan gigi dilakukan, dokter gigi akan mengeluarkan sisa nanah untuk menghindari infeksi lainnya.

  • Perawatan saluran akar

Perawatan saluran akar dapat membantu menyingkirkan infeksi dan menyelamatkan gigi. Untuk melakukan ini, dokter gigi akan melubangi gigi menggunakan bor khusus untuk membuang pulpa yang terinfeksi dan mengeringkan abses. Lalu kamar pulpa yang telah terekspos tersebut akan ditutup menggunakan mahkota gigi yang lebih kuat.

  • Mengonsumsi antibiotik

Jika infeksi telah menyebar ke gigi lain, rahang, atau area lain, dokter gigi akan meresepkan antibiotik untuk mencegah infeksi meluas. Dokter gigi juga mungkin dapat merekomendasikan antibiotik jika kamu mempunyai sistem kekebalan tubuh yang lemah.

  • Mengonsumsi obat penghilang nyeri

Meskipun obat penghilang nyeri seperti paracetamol, ibuprofen, atau aspirin tidak dapat menghilangkan infeksi, tetapi obat jenis ini dapat membantu mengurangi rasa nyeri. Namun kamu tetap harus memeriksakan kondisi gigi ke dokter gigi untuk memastikan dan mencegah agar infeksi tidak memburuk.

Cara Pencegahan Abses Gigi

Cara Mencegah Abses Gigi

Pencegahan abses gigi dapat dilakukan semua orang agar terhindar dari penyakit tersebut dan bahaya yang mengintainya. Tindakan-tindakan pencegahan di bawah ini juga membawakan manfaat untuk kebersihan dan kesehatan gigi lainnya.

Menyikat Gigi Dua Kali Sehari dengan Pasta Gigi Berflouride

Pastikan untuk menyikat gigi setidaknya dua kali sehari seperti setelah sarapan dan sebelum tidur agar gigi terhindar dari bakteri dan plak yang dapat menumpuk. Menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride dapat mencegah pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan abses gigi.

Menggunakan Benang Gigi untuk Membersihkan Sela-Sela Gigi

Benang gigi adalah alat yang efektif untuk membersihkan sela-sela gigi yang sulit dijangkau sikat gigi. Penggunaan benang gigi yang rutin dapat membersihkan plak yang dapat berbahaya jika dibiarkan. 

Plak yang menumpuk dapat mengeras menjadi karang gigi dan menyebabkan gingivitis. Gingivitis adalah radang gusi yang merupakan faktor penyebab terjadinya abses gigi.

Mengganti Sikat Gigi Setiap Tiga Bulan Sekali

Sikat gigi yang dipakai terus menerus akan menjadi rusak. Bulu pada sikat gigi akan mengalami kerusakan jika tidak diganti sehingga tidak efektif untuk membersihkan gigi dengan baik. Akibatnya plak dan sisa makanan dapat menumpuk di sela gigi dan memicu terjadinya abses gigi.

Menghindari Obat Kumur Setelah Sikat Gigi

Menghindari obat kumur setelah menyikat gigi adalah hal yang dianjurkan. Hal ini dikarenakan fluoride dari pasta gigi dapat terbilas oleh obat kumur dan menghilangkan manfaat dari fluoride yang dapat mencegah bakteri pada gigi.

Maka dari itu direkomendasikan untuk menunggu setidaknya 30 menit untuk menggunakan obat kumur setelah menyikat gigi. Atau kamu dapat menggunakan obat kumur sebelum menyikat gigi sebagai alternatifnya.

Mengurangi Konsumsi yang Mengandung Gula dan Tepung

Hal lain yang dapat dilakukan untuk mencegah abses gigi adalah dengan cara menghindari konsumsi yang mengandung gula dan tepung terutama di antara waktu makan atau sebelum tidur. 

Konsumsi makanan yang mengandung gula dan tepung ini dapat meningkatkan resiko terbentuknya plak. Plak yang dibiarkan terus menerus dapat mengakibatkan abses gigi. Bakteri juga dapat memakan gula dan tepung lalu menghasilkan asam yang merusak email gigi dan menyebabkan pembusukan. 

Memeriksakan Gigi ke Dokter Gigi Setiap Enam Bulan Sekali

Dengan pemeriksaan rutin ke dokter gigi, abses gigi dapat dihindari. Alasannya, dokter gigi dapat mendeteksi masalah gigi atau gusi sejak dini sebelum berkembang menjadi lebih parah, termasuk pada abses gigi. Dokter gigi juga dapat membersihkan gigi, menghilangkan plak dan karang gigi secara professional.

Selain memeriksakan kesehatan gigi mu, kamu juga bisa mendapatkan saran dan pengawasan mengenai kebersihan dan perawatan gigi langsung dari dokter gigi sehingga abses gigi dapat terhindari.

Kesimpulannya, abses gigi merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang jaringan di sekitar gigi. Kondisi ini dapat berbahaya dan menimbulkan komplikasi lainnya jika tidak segera ditangani. Namun abses gigi dapat dicegah dengan menjaga kebersihan gigi dan menghindari kebiasaan buruk.

Jika sudah terlanjur mengalami abses gigi, kamu perlu segera mengunjungi dokter gigi untuk mengatasi penyakit ini. Kunjungi axeldental.id, klinik gigi terbaik untuk mendapatkan perawatan yang tepat jika kamu menemukan gejala atau tanda-tanda dari abses gigi. 

Kamu juga bisa secara rutin mengunjungi axeldental.id untuk pencegahan abses gigi. Dengan sering melakukan perawatan gigi di klinik gigi terbaik ini, gigimu akan tetap sehat dan terhindar dari komplikasi yang berbahaya, termasuk abses gigi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *