Article

Gigi Gingsul: Penyebab, Gejala, Dampak dan Cara Perawatannya

  • Home
  • -
  • Seputar Gigi
  • -
  • Gigi Gingsul: Penyebab, Gejala, Dampak dan Cara Perawatannya
Gigi Gingsul: Penyebab, Gejala, Dampak dan Cara Perawatannya

Gigi gingsul merupakan gigi yang tumbuh tidak sesuai tempatnya yang dikarenakan beberapa faktor seperti rahang yang terlalu sempit. Biasanya gigi gingsul terjadi di bagian gigi taring. Pertumbuhan gigi ini juga terkadang tumbuh dengan posisi yang lebih tinggi dibandingkan posisi gigi lainnya.

Banyak orang yang beranggapan bahwa gigi gingsul membuat senyuman terlihat lebih manis. Anggapan ini bukan hanya ada di Indonesia, melainkan juga di Jepang. Tapi ada juga yang menganggap bahwa kondisi ini justru merusak penampilan. 

Adanya gigi gingsul memunculkan pendapat yang berbeda dari berbagai pihak. Selain itu, kesehatan gigi juga dapat dipengaruhi oleh keadaan gigi tersebut.

Penyebab Gigi Gingsul

Penyebab gigi gingsul dapat bervariasi sehingga masing-masing individu memiliki faktor yang berbeda. Umumnya, gigi gingsul terjadi karena rahang yang terlalu kecil untuk partumbuhan gigi. Namun faktor lainnya dapat kamu ketahui sebagai berikut:

Memiliki Banyak Kebiasaan Buruk Selama Masa Pertumbuhan

Kebiasaan buruk yang sering dilakukan selama masa pertumbuhan dapat memengaruhi otot, fungsi mulut, atau wajah secara keseluruhan, yang akan berkontribusi pada kondisi gigi yang berantakan. 

Contohnya adalah kebiasaan mengisap jempol pada anak-anak. Kebiasaan ini dapat menyebabkan tekanan pada gigi bagian depan dan mengakibatkan gigi tersebut bergeser ke depan dan menyebabkan gingsul.

Selain mengisap jempol, penggunaan dot yang berlebihan dan sering menggigit benda keras seperti pensil juga menjadi faktor penyebab gigi gingsul. Hal itu dikarenakan dapat menyebabkan tekanan pada rahang dan gigi, serta pergeseran gigi yang tidak normal.

Gigi yang Terlalu Besar untuk Rahang

Ketika seseorang memiliki ukuran rahang yang kecil dan sempit, gigi tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh secara normal dan pada posisi yang seharusnya, sehingga munculah gigi gingsul. 

Pada kondisi ini, gigi yang seharusnya tumbuh dengan rapi justru berdesakan dan tumpang tindih karena keterbatasan ruang. Akibatnya, gigi tersebut tumbuh dalam posisi yang miring, condong, atau maju keluar dari garis rata gusi.

Gigi yang tumbuh dalam posisi yang miring atau condong juga dapat menyebabkan masalah gigitan atau maloklusi. Maloklusi adalah ketidaksejajaran gigi atas dan gigi bawah yang dapat mengganggu fungsi mengunyah dan berbicara.

Hal ini seringkali terjadi pada gigi taring atau gigi depan yang menyebabkannya menjadi sorotan saat tersenyum atau berbicara. Sehingga untuk mengatasi masalah gigi gingsul pada rahang yang kecil dan sempit diperlukan perawatan ortodontik.

Faktor Genetik

Kondisi gigi gingsul juga dapat disebabkan oleh faktor genetik yang diturunkan dari orang tua ke anak. Jika salah satu atau kedua orang tua mempunyai gigi gingsul, maka anak mereka berisiko mengalami kondisi serupa. Fenomena ini didukung oleh penelitian yang dipublikasikan oleh National Institutes of Health.

Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa genetika memiliki peran penting dalam pembentukan struktur gigi seseorang, termasuk posisi dan bentuk gigi. Gen-gen tertentu yang diwariskan dari orang tua dapat mempengaruhi bagaimana gigi tumbuh dan berkembang pada anak.

Jika ada riwayat keluarga dengan kondisi serupa, maka dapat dipertimbangkan untuk pemeriksaan rutin ke dokter gigi untuk mengatasi masalah tersebut dan mencegah masalah gigi yang lebih serius di kemudian hari.

Pertumbuhan Gigi yang Tidak Seimbang

Pertumbuhan gigi yang tidak seimbang dapat menyebabkan gingsul. Kondisi ini dapat terjadi karena tidak cocoknya ukuran gigi dan ruang yang tersedia dalam rahang. 

Ketika gigi tumbuh, gigi membutuhkan ruang yang cukup. Tetapi jika ruang yang tersedia terbatas, gigi akan mencari jalur pertumbuhan yang tersedia dan akhirnya bisa menyebabkan gigi berpindah dari posisi normalnya.

Gigi susu yang belum tanggal saat masa pertumbuhan gigi permanen juga menjadi penyebabnya. Saat gigi susu tidak tanggal, gigi dewasa akan kesulitan menemukan ruang untuk tumbuh yang akhirnya menyebabkan gigi tumbuh dengan tumpang tindih.

Gejala Gigi Gingsul

Gejala gigi gingsul dapat menjadi perhatian penting bagi kamu yang mempedulikan kerapian gigi dan kesehetannya agar bisa segera mencari perawatan yang tepat untuk menghindari dampak buruk yang dapat muncul di masa mendatang.

  • Muncul benjolan di gusi

Gejala tumbuhnya gigi gingsul dapat terlihat dari adanya benjolan berwarna putih di area gusi, terutama di bagian depan gusi. Benjolan ini menandakan bahwa gigi baru sedang dalam proses tumbuh dan akan segera muncul.

Biasanya gejala ini tidak disertai dengan rasa nyeri. Kalau benjolan muncul di tempat gigi seharusnya tumbuh, hal itu bukan suatu masalah. Tetapi kamu harus mewaspadai apabila benjolan tersebut berada pada tempat yang tak seharusnya. Jika benjolan muncul di tempat yang tak semestinya, maka bisa menjadi pertanda gigi gingsul.

Posisi benjolan yang tidak sesuai tempat dapat menandakan bahwa gigi permanen tidak dapat tumbuh dengan baik karena terhalang gigi susu yang belum tanggal.

  • Gigi susu belum hilang

Secara alami, gigi susu seharusnya akan tanggal satu per satu saat anak berusia 6-7 tahun. Ketika gigi susu tanggal, gigi permanen yang sebelumnya tersembunyi di bawah gusi akan tumbuh menggantikan gigi susu tersebut.

Namun pada kasus gigi gingsul, gigi permanen tak dapat tumbuh dengan baik karena gigi susu yang belum tanggal sehingga pertumbuhannya terhambat dan tak dapat tumbuh di posisi yang seharusnya.

Oleh karenanya, penting untuk memantau pertumbuhan gigi anak secara cermat dan berkonsultasi dengan dokter gigi jika terdapat tanda-tanda seperti ini agar dapat mendapatkan perawatan yang tepat.

  • Ruang gigi menyempit

Gejala lainnya adalah ketika ruang bagi gigi taring untuk tumbuh menjadi menyempit. Ketika gigi susu tanggal, area yang ditinggalkan menjadi ruang kosong untuk pertumbuhan gigi permanen. 

Namun, pada beberapa kasus, gigi di sekitar ruang kosong tersebut dapat mengalami pergerakan dan menggeser posisinya, sehingga menyempitkan ruang yang semestinya menjadi tempat bagi gigi taring yang baru. 

Akibatnya, gigi taring permanen yang sedang tumbuh akan mencari ruang untuk tumbuh, dan ini bisa menyebabkan gigi permanen tersebut menjadi gingsul.

  • Gusi lebih naik

Salah satu dari beberapa gejala gigi gingsul mencakup perubahan pada gusi dan area di sekitar gigi yang sedang tumbuh. Gejalanya dapat berupa gusi yang lebih naik atau terlihat lebih maju dari posisi normalnya. Pada saat gigi permanen sedang tumbuh, gusi pada bakal calon gigi akan lebih menonjol dan lebih dekat ke mulut.

Gusi juga dapat mengalami perubahan bentuk dan tekstur ketika gigi gingsul mulai tumbuh. Jika dibandingkan dengan gusi di sekitar gigi lainnya, gusi di area gigi yang gingsul mungkin lebih lembut atau sensitif. Ini dapat menyebabkan peradangan atau iritasi, terutama saat membersihkan gigi dengan sikat gigi.

  • Gigi bertumpuk

Gigi bertumpuk atau dikenal juga dengan gigi berjejal merupakan salah satu gejala paling umum pada gigi gingsul. Kondisi ini terjadi ketika gigi tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh secara normal, sehingga terjadi tumpukan di antara gigi. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan gigi dan mulut serta masalah estetika

Ketika gigi bertumpuk, gigi saling berdesakan menciptakan celah di antaranya yang sulit dijangkau sikat gigi. Akibatnya, sisa makanan, bakteri, dan plak dapat menumpuk di area ini, meningkatkan risiko karies gigi dan masalah gusi seperti gingivitis dan radang gusi.

  • Ukuran gigi yang berbeda

Ketika gigi gingsul terjadi, seringkali terlihat perbedaan ukuran antara gigi yang berjejal dengan gigi lain di sekitarnya. Kondisi ini dapat membuat gigi gingsul terlihat lebih besar atau lebih kecil daripada gigi lain di sekitarnya, yang dapat mempengaruhi penampilan senyuman.

Misalnya, jika gigi gingsul lebih besar dari gigi lain di sekitarnya, hal ini dapat menciptakan senyuman yang tidak proporsional atau tidak simetris. Sebaliknya, jika gigi gingsul lebih kecil dari gigi lain, gigi tersebut mungkin terlihat tersembunyi dan kurang terlihat saat tersenyum.

Selain masalah estetika, perbedaan ukuran gigi pada gigi gingsul juga dapat menyebabkan masalah kesehatan gigi jika tidak ditangani dengan benar. Ketika ada celah antara gigi yang berjejal dan gigi sekitarnya, sikat gigi akan sulit mencapai area tersebut.

Dampak Buruk Gigi Gingsul

Terlepas dari penampilan, gigi gingsul mempunyai beberapa dampak negatif untuk kesehatan.

Sulit Membersihkan Gigi

Gigi gingsul dapat menyebabkan kesulitan saat membersihkan gigi dikarenakan gigi yang tidak beraturan cenderung memiliki celah yang susah dijangkau oleh sikat gigi. Pada akhirnya, area tersebut menjadi tempat yang ideal bagi bakteri dan plak untuk berkembang biak.

Plak adalah lapisan lengket yang terbuat dari sisa makanan yang menempel pada gigi. Jika tidak dibersihkan, bakteri pada plak dapat menghasilkan asam yang merusak lapisan luar gigi. Proses ini adalah awal terbentuknya kerusakan gigi dan penyakit gusi, seperti radang gusi dan periodontitis.

Kurang Nyaman dalam Mengunyah Makanan

Gigi yang tak beraturan atau gingsul dapat mengakibatkan rasa tidak nyaman saat mengunyah makanan. Gigitan yang tak seimbang bisa menyebabkan tekanan berlebih pada gigi tertentu saat mengunyah, sehingga dapat menyebabkan rasa sakit atau tak nyaman.

Selain itu, gigi gingsul bisa menimbulkan masalah pada sendi temporomandibular (TMJ), yaitu sendi yang menghubungkan rahang dengan tengkorak yang dapat menyebabkan ketegangan otot rahang. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada bagian rahang, leher, atau bahkan kepala.

Masalah Rahang dan Tulang

Tekanan dan ketegangan yang tak seimbang pada system gigi dan rahang akibat gigi gingsul dapat menyebabkan masalah rahang dan tulang. Saat gigi tidak pada posisi yang benar dan terjadi ketidaksejajaran dalam susunan gigi, tekanan saat mengunyah makanan dan berbicara menjadi tidak merata di seluruh rahang.

Hal itu menyebabkan maloklusi atau gangguan gigitan. Gigi gingsul juga dapat memengaruhi pertumbuhan dan bentuk tulang rahang. Tekanan yang tidak merata pada tulang rahang dapat menyebabkan pembentukan tulang yang tidak normal, yang pada gilirannya dapat menyebabkan masalah struktural pada rahang.

Kerusakan Gigi Tambahan

Ketika gigi berada pada posisi yang saling tumpang tindih, setiap kali gigi digunakan untuk mengunyah makanan atau berbicara, akan ada kontak berlebihan antara gigi. Gesekan ini dapat mengakibatkan email gigi mengalami pengikisan atau pelunakan.

Jika dibiarkan, hal itu dapat menyebabkan kerusakan email pada permukaan gigi. Ketika email gigi rusak, gigi menjadi lebih rentan terhadap serangan bakteri dan risiko terjadinya karies atau lubang pada gigi meningkat.

Perawatan Gigi Gingsul

Mendapatkan perawatan gigi gingsul menjadi langkah penting dalam memperbaiki posisi gigi yang tidak rapi. Selain dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat mengunyah, gigi gingsul juga dapat mempengaruhi kepercayaan diri. Untuk mengatasi hal ini, ada beberapa metode perawatan yang dapat kamu pertimbangkan.

Perawatan dengan Kawat Gigi

Metode perawatan gigi gingsul yang umum dilakukan adalah dengan menggunakan kawat gigi. Cara ini dilakukan dengan memanfaatkan susunan braket dan kawat untuk menyejajarkan barisan gigi yang gingsul. 

Meski dulunya kawat gigi adalah hal yang mencolok dan memengaruhi penampilan, kini pemakaian kawat gigi telah mengalami peningkatan dan menjadi lebih estetis. Namun jenis perawatan behel ini tetap memiliki efek samping. Salah satunya nyeri akibat tekanan dan tarikan kawat pada gigi untuk memindahkan posisinya. 

Selain nyeri, efek samping lainnya adalah munculnya sariawan yang lebih sering. Sariawan daoat terjadi dikarenakan gesekan antara kawat gigi dan dinding rongga mulut yang menyebabkan luka kecil.

Perawatan dengan menggunakan kawat gigi membutuhkan perhatian khusus terhadap kebersihan. Kamu perlu untuk menjaga kebersihan gigi dengan baik untuk mencegah timbulnya gigi berlubang dikarenakan plak dan sisa makanan yang dapat menumpuk di sekitar braket dan kawat.

Sebelum pemasangan kawat gigi, kamu perlu melakukan beberapa prosedur seperti pemeriksaan oral dan melakukan rontgen untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya pada gigi mu. Setelah itu dokter akan membuat cetakan dari bahan gipsum untuk gigimu. Lalu scaling juga diperlukan untuk memastikan gigi benar-benar bersih.

Setelah semua prosedur itu dilakukan, dokter mungkin akan melakukan pencabutan gigi atau penambalan gigi bila diperlukan. Kemudian pemasangan kawat gigi dapat dilaksanakan.

Biaya yang diperlukan untuk pemasangan kawat gigi sangat bervariasi tergantung bahan yang digunakan dan tempat pemasangan. Dari yang paling murah, yaitu kawat gigi berbahan metal, berkisar antara Rp. 5.000.000 hingga Rp. 12.000.000. Hingga kawat gigi self-ligating atau damon yang mematok harga mulai dari Rp. 15.000.000.

Baca juga: 5 Tren Jenis Behel Gigi Zaman Now, Ternyata Unik-unik!

Pemakaian Retainer

Pemasangan retainer sebenarnya bukan pilihan utama untuk meratakan gigi, tetapi tetap dapat menjadi pilihan yang efektif untuk mengatasi gigi gingsul yang tidak parah. Retainer dapat menggeser gigi ke posisi yang seharusnya untuk membuat senyuman yang indah.

Terdapat dua jenis retainer yaitu retainer removable dan retainer permanen. Retainer removable mempunyai dua macam; retainer Hawley dan retainer clear-plastic. Retainer removable ini dapat dengan mudah dilepas ketika kamu ingin makan atau menyikat gigi. 

Sedangkan untuk jenis retainer permanen, retainer terbuat atas kawat yang dilengkungkan sesuai dengan bentuk gigi. Retainer jenis ini tidak dapat dilepas pasang sendiri. Tetapi retainer permanen tidak telihat karena diletakkan di belakang gigi.

Retainer tidak disarankan untuk kondisi gigi gingsul yang sudah parah. Untuk kasus yang lebih parah, perawatan ortodontik lain seperti kawat gigi lebih direkomendasikan. Pemekaian retainer juga digunakan setelah selesainya perawatan dengan kawat gigi agar mencegah gigi kembali ke posisi semula.

Harga pemakaian retainer yaitu berkisar antara Rp 1.500.000 hingga Rp. 2.000.000 bergantung pada jenis, kondisi gigi, dan fasilitas yang disediakan.

Perawatan Invisalign

Invisalign kini merupakan perawatan gigi yang semakin populer untuk merapikan gigi. Perbedaan utamanya dengan kawat gigi adalah bahan dan metode yang digunakan dalam proses perataan gigi.

Pada dasarnya, Invisalign memiliki fungsi yang sama dengan kawat gigi. Namun, Invisalign menggunakan bahan plastik bening dan fleksibel untuk setiap pasien. Salah satu keunggulan Invisalign adalah warnanya yang transparan sehingga lebih estetis dibanding kawat gigi.

Meski begitu, tidak semua orang cocok menggunakan Invisalign untuk mengatasi gigi gingsul. Jika kondisi sudah parah sebaiknya menggunakan solusi lainnya seperti kawat gigi.

Harga Invisalign memang lebih mahal daripada kawat gigi, yaitu dapat mencapai sekitar Rp. 70 juta-an. Tetapi dikarenakan frekuensi kunjungan ke dokter gigi yang lebih sedikit dan target keberhasilan yang lebih terukur, metode ini dapat dipertimbangkan.

Pemahatan Gigi

Istilah pemahatan gigi disebut dengan dental contouring atau enameloplasty. Perawatan ini bertujuan untuk memperbaiki masalah gigi termasuk gigi gingsul. Pemahatan gigi juga dijalankan agar gigi seimbang dan memperbaiki gigitannya.

Prosedur ini memiliki beberapa kelebihan, di antara lain adalah tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak memerlukan proses penyembuhan. Prosedur ini juga cenderung aman untuk dilakukan.

Adapun kekurangan dari perawatan ini yaitu gigi tidak dapat terlihat putih dikarenakan efek dari pemahatan dan perubahannya yang tidak signifikan. Efek negatif lainnya adalah resiko gigi sensitif yang disebabkan proses pengikisan lapisan pelindung gigi.

Kamu membutuhkan sekitar Rp. 3 juta-an untuk melakukan perawatan ini. Harga dapat bervariasi tergantung di mana tempat kamu melakukan proses pemahatan gigi.

Pemasangan Veneer Gigi

Veneer dapat menjadi pilihan untuk masalah gigi gingsul atau berjejal. Prosedur veneer adalah dengan menempelkan lapisan di atas gigi asli. Ketika veneer ditempelkan pada gigi yang berjejal, veneer dapat menutupi celah atau area yang saling tumpeng tindih sehingga memberikan efek yang rapi.

Perlu diingat bahwa veneer hanya direkomendasikan untuk gigi gingsul yang tidak parah. Apabila kamu memiliki kondisi yang lebih parah, dokter gigi mungkin akan merekomendasikan perawatan lainnya seperti kawat gigi.

Veneer memiliki dua macam yaitu direct veneer atau composite veneer dan indirect veneer atau porcelain veneer. Pada direct veneer, veneer langsung dipasang dan dibentuk di gigi mu dengan bahan resin komposit. Sedangkan pada indirect veneer, memerlukan setidaknya dua kali kunjungan dan menggunakan bahan porcelain.

Biaya yang diperlukan bervariasi berdasarkan jenis bahan yang digunakan dan klinik atau rumah sakit nya. Biasanya berkisar antara Rp. 650.000 hingga lebih dari Rp. 5.000.000 per gigi. Namun persiapkan uang tambahan 20%-30% dari budget yang diperkirakan untuk mengantisipasi hal tak terduga.

Pencabutan Gigi

Sebenarnya, pencabutan gigi bukanlah cara yang utama untuk mengatasi gigi gingsul. Cara efektifnya adalah dengan menggunakan kawat gigi. Namun pada pemasangan kawat gigi, seringkali gigi yang gingsul menyebabkan tidak cukup ruang di gusi sehingga dokter dapat mencabut gigi di sebelah gigi taring yang gingsul.

Akan tetapi, tidak semua orang bersedia untuk menggunakan kawat gigi sehingga hanya melakukan prosedur pencabutan gigi untuk mengatasi gigi gingsul. Gigi gingsul yang tidak dirawat dengan baik juga dapat menyebabkan gigi berlubang yang menjadikan pencabutan gigi sebagai pilihan.

Untuk pencabutan gigi, membutuhkan  biaya sekitar Rp. 150.000 per gigi jika tidak mempunyai kendala dalam prosesnya. Jika membutuhkan penanganan tambahan seperti operasi yang diakibatkan impaksi gigi, maka biaya yang dikeluarkan dapat bertambah hingga Rp. 1.000.000 ke atas.

Gigi gingsul bukanlah hal yang selalu menjadi masalah besar bagi sebagian orang. Namun beberapa orang lainnya yang mengutamakan kerapihan, gigi gingsul dapat menjadi sebuah masalah yang perlu diatasi. Gigi gingsul yang sudah cukup mengganggu hingga menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan juga harus segera ditangani.

Untuk hal tersebut, axeldental.id menawarkan perawatan gigi untuk mengatasi gigi gingsul. Rapikan gigi gingsul mu hanya di axeldental.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *