
Ada sejumlah istilah untuk menyebut kondisi medis gigi berlubang, mulai dari tooth decay, cavities, hingga dental caries. Di Indonesia, karies pada gigi adalah salah satu istilah yang paling banyak digunakan kalangan kedokteran gigi.
Apa Itu Karies Gigi?

Lalu apa yang dimaksud dengan karies gigi? Karies gigi adalah nama lain dari gigi berlubang. Pengertiannya, yakni kerusakan sebuah area pada lapisan terkeras dari gigi yang kemudian berkembang menjadi lubang.
Proses munculnya karies berlangsung selama bertahap. Pertama-tama lapisan terluar, yaitu enamel terkikis hingga keropos dan sampai ke dentin. Dentin sendiri juga merupakan lapisan keras dari gigi.
Lubang atau retakan itu bisa menjalar sampai sementum, hingga mencapai bagian tengah gigi yang menjadi titik bertemunya jaringan gigi dengan saraf. Ketika itulah, rasa nyeri mulai muncul berasal dari gigi yang sudah berlubang.
Gigi Berlubang dan Karies Gigi, Apa Bedanya?

Pada dasarnya, tidak ada perbedaan signifikan antara kedua istilah tersebut. Bahkan faktanya, karies gigi dan gigi berlubang memiliki hubungan yang erat.
Karies merupakan salah satu jenis kerusakan gigi yang kemudian bisa membuatnya berlubang. Meski demikian, karies bukanlah satu-satunya penyebab gigi bisa berlubang atau mengalami kerusakan. Sementara itu, istilah gigi berlubang lebih identik dengan penyakit yang menyebabkan rasa ngilu pada gigi.
Tidak sedikit praktisi kesehatan dental mempersamakan istilah karies dengan gigi berlubang. Jika karies merupakan istilah medis, maka gigi berlubang adalah sebutan yang lebih dikenal oleh orang awam atau kalangan non-praktisi kedokteran gigi.
Penyebab Munculnya Karies Gigi

Karies gigi merupakan gejala yang paling umum dirasakan oleh semua kalangan dari segala rentang umur. Paling tidak, bisa disimpulkan nyaris semua orang pernah mengalami gangguan ini.
Saking lazimnya, sebagian besar khalayak umum menganggap penyakit ini cukup remeh dan tidak membahayakan. Meski memang, ada rasa sakit yang muncul akibat karies atau gigi berlubang.
Plak merupakan pemicu utama munculnya karies. Ini merupakan lapisan yang menempel pada gigi, terdiri dari bakteri dan asam hasil fermentasi sisa-sisa makanan dan minuman mengandung gula yang tertinggal di mulut.
Jadi apabila disimpulkan, terdapat dua alasan mengapa plak bisa menumpuk pada gigi, yaitu:
1. Mengkonsumi Makanan dan Minuman Mengandung Gula
Makanan dan minuman tinggi karbohidrat, terutama yang mengandung gula dan cokelat adalah asupan favorit buat bakteri di dalam mulut. Demikian pula dengan makanan dan minuman yang cenderung bisa menempel lebih lama pada permukaan gigi. Contohnya seperti susu, madu, biskuit, soda, permen, sereal dan buah kering, serta keripik.
Jenis makanan tersebut tidak mudah tersapu oleh air liur. Akhirnya akan lebih sering tertinggal di mulut, kecuali dibersihkan dengan cara sikat gigi yang benar, melakukan flossing yang benar, dan berkumur menggunakan obat kumur. Air liur memerlukan waktu sekitar 2 – 3 jam untuk bisa menetralkan asam. Jadi, kalau Anda terlalu sering mengonsumsi makanan dan minuman penghasil asam, maka akan berisiko mempercepat munculnya karies pada gigi.
2. Kurangnya Menjaga Kebersihan Gigi
Tidak sedikit orang lalai menjaga kebersihan giginya. Padahal seperti telah disebutkan, sisa-sisa makanan dalam mulut merupan bakteri penyebab plak pada gigi, si pemicu karies.
Menjaga kebersihan gigi paling mudah adalah dengan membiasakan diri menggosok gigi dengan cara yang benar dan sesuai anjuran. Dua kali sehari, setiap usai makan dan sebelum tidur. Menggunakan sikat gigi yang halus dan lembut, dan memilih pasta gigi ber-fluoride.
Fluoride berfungsi untuk melindungi lapisan luar gigi dari pengikisan asam. Setidaknya, ini bisa memperlambat munculnya karies.
Baca juga: Jangan Tunda Lagi! Nih, 11 Cara Merawat Kesehatan Gigi!
Risiko Karies Gigi Jika Tidak Segera di Tangani!

Meskipun gigi berlubang adalah masalah yang umum terjadi, bukan berarti bisa diremehkan. Pasalnya, jika dibiarkan tanpa penanganan intensif, kondisi ini dapat mengakibatkan komplikasi yang cukup membahayakan.
1. Menyebabkan Rasa Sakit yang Begitu Hebat
Rasa sakit akibat gigi berlubang bisa benar-benar mengganggu, bahkan menghentikan Anda dari beraktivitas. Biasanya nyeri muncul tiba-tiba atau ketika lubang gigi kemasukan serpihan makanan, dan bisa saja mendadak reda.
Nyeri yang menjalar ke saraf bisa dirasakan hingga ke telinga, leher, rahang, bahkan memicu sakit kepala sebelah atau migrain. Jika rasa sakitnya sudah separah itu, alangkah baiknya jika berkonsultasi ke dokter gigi.
2. Mengakibatkan Abses Pada Gigi
Abses gigi merupakan kondisi ketika terbentuk benjolan pada gusi atau kantung berisi nanah. Ini terjadi akibat infeksi bakteri yang terlalu parah, hingga menyebar ke bagian pulpa atau jaringan lunak di bagian tengah gigi.
Ketika benjolan tersebut mulai terbentuk, rasa nyeri akan muncul. Bila makin parah, biasanya juga disertai bau nafas dan mulut tak sedap, gusi bengkak, wajah kemerahan dan bengep, demam, serta pembengkakan kelenjar getah bening.
Baca juga: Sumbuhin Secepatnya! Nih, 5 Cara Mengatasi Abses Gigi!
3. Memicu Terjadinya Radang Pada Gusi
Kondisi peradangan pada gusi secara medis disebut dengan gingivitis. Gejalanya seperti pada kondisi abses, yakni memerah dan bengkak. Saat menyikat gigi, biasanya gusi akan mudah berdarah.
Peradangan tidak hanya terjadi pada gusi tepat di bawah gigi berlubang, tetapi juga gusi di sekitarnya. Apabila terlambat ditangani, kemungkinan terburuk pasien akan mengalami masalah periodontitis.
Risiko periodontitis cukup mengerikan, mulai dari gigi lepas, hingga serangan jantung dan stroke. Gigi yang terlepas dalam jumlah banyak pun berisiko menyebabkan perubahan pada struktur rahang.
Bagaimana Cara Mengatasi Karies Gigi?

Sebelum makin memburuk, segera periksakan diri ke klinik dental untuk mengetahui kondisi gigi Anda secara pasti. Jika ternyata ditemukan adanya karies gigi, dokter akan menyarankan tindakan-tindakan sesuai dengan tingkat kerusakan yang terjadi.
1. Mengatasinya dengan Tambal gigi
Layanan tambal gigi dilakukan apabila lubang gigi masih relatif kecil dan belum menyebabkan kerusakan yang signifikan. Dokter akan menutup rongga atau lubang yang ada, supaya tidak menjalar lebih luas lagi.
Material untuk menambal gigi terdiri dari bermacam jenis, meliputi komposit, ionomer, porselen, alloy emas, dan amalgam yang sudah jarang dipakai.
Baca Juga: Ingin Tambal Gigi? Kenali Jenis, Proses, dan Pantangannya
2. Melakukan Root Canal
Root canal atau perawatan saluran akar gigi dijalankan ketika lubang sudah menjangkau pulpa. Dokter akan membersihkan gigi dan menemukan pulpa untuk dihilangkan dan diberikan desinfektan guna melenyapkan bakteri tersisa. Lalu menambalnya dengan getah percah dan menambahkan mahkota gigi sebagai pelindung.
3. Langkah Terakhir yaitu dengan “Cabut Gigi”
Pencabutan adalah opsi terakhir, jika kondisi gigi sudah tidak memungkinkan lagi ditangani dengan metode lain. Prosedur ini umumnya mewajibkan pasien untuk berpuasa beberapa jam sebelum pelaksanaan. Sementara itu, masa pemulihannya juga membutuhkan waktu beberapa hari.
Dokter seringkali juga memberikan obat antibiotik kepada pasien karies gigi, tujuannya guna mencegah infeksi. Obat ini harus diminum tepat sesuai anjuran dokter, tanpa mengurangi ataupun menambahkan dosisnya.
Baca juga: Jangan Disepelekan! Pelajari 8 larangan setelah cabut gigi Ini!
Tips Mudah Untuk Menghindari Karies Gigi

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut kiat-kiat menjaga kebersihan rongga mulut dan gigi untuk mencegah karies yang bisa Anda mulai dari sekarang.
- Biasakan disiplin menyikat gigi sesuai anjuran.
- Memilih sikat gigi yang nyaman, berbulu lembut, dengan bentuk kepala sesuai rongga mulut.
- Gunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela yang tidak terjangkau oleh sikat.
- Berkumur setelah sikat gigi. Baik berkumur dengan mouthwash seperti listerine maupun berkumur menggunakan larutan garam.
- Pola makan seimbang, menghindari konsumsi makanan pemicu timbulnya plak secara berlebihan.
- Teratur memeriksakan diri ke klinik atau dokter gigi, setidaknya enam bulan sekali.
Sebisa mungkin lakukan kiat-kiat di atas. Setidaknya itu bisa memperlambat karies pada gigi terjadi pada Anda. Namun, jika suatu saat Anda mengalami gangguan pada gigi hingga terasa nyeri, segera kunjungi dokter atau klinik gigi terdekat.