Selain permen dan coklat, gigi rusak karena obat juga mungkin terjadi. Hal ini berlaku baik itu untuk obat-obatan yang dijual bebas di pasaran ataupun yang diresepkan oleh dokter. Lantas, jenis obat seperti apa yang bisa memicu kerusakan gigi? Untuk tahu lebih jelasnya, yuk simak ulasan berikut ini!
Benarkah Ada Obat-Obatan yang Bisa Menyebabkan Kerusakan pada Gigi?
Jika ditanya, apakah gigi rusak karena obat bisa terjadi? Jawabannya tentu iya. Hal ini karena beberapa jenis obat dapat mengurangi aliran air liur. Kondisi itu pada akhirnya akan menyebabkan keluhan seperti mulut kering. Meski tampaknya sepele, kondisi mulut yang kering dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi secara signifikan.
Mengapa demikian? Air liur atau saliva berfungsi mengurangi populasi bakteri dan menetralkan asam di mulut yang bisa memicu kerusakan gigi. Tidak hanya itu, fungsi lain dari air liur adalah memperbaiki enamel gigi (lapisan keras yang melindungi permukaan gigi) yang rusak akibat paparan asam di mulut, yang mana proses ini disebut sebagai remineralisasi.
Adapun beberapa jenis obat yang dapat menyebabkan berkurangnya air liur, antara lain: obat antidepresan, diuretik (pil air), antihistamin, dekongestan, obat untuk penyakit Parkinson, obat tekanan darah tinggi (beta-blocker), kontrasepsi oral, beberapa jenis obat asma, dan obat imunosupresan.
Selain jenis obat yang disebutkan di atas, jenis obat-obatan yang dimaniskan dengan gula juga dapat menyebabkan kerusakan gigi. Orang yang minum obat ini dalam jangka waktu lama tentunya memiliki risiko kerusakan gigi yang tinggi. Umumnya, jenis obat yang mengandung tinggi gula termasuk obat sirup untuk anak-anak, tablet antasida kunyah, dan obat antijamur seperti nistatin.
Baca juga: 11 Pilihan Antibiotik untuk Sakit Gigi yang Perlu Anda Ketahui
Daftar Obat-Obatan yang Dapat Menyebabkan Kerusakan pada Gigi
Nah, berikut adalah beberapa jenis obat yang diketahui bisa meningkatkan risiko kerusakan gigi jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Antasida
Risiko gigi rusak karena obat penetral asam lambung seperti antasida juga cukup tinggi. Hal ini karena jenis obat tersebut memiliki kandungan gula yang tinggi. Maka, jika Anda sering terpapar jenis obat ini dan tidak membersihkan gigi dan mulut dengan baik selama mengkonsumsinya, risiko kerusakan gigi seperti gigi berlubang akan menjadi tinggi.
Baca juga: Penyebab Gigi Berlubang Sakit dan Ngilu, Harus Bagaimana?
Obat Anti Nyeri
Jenis obat lainnya yang bisa memicu masalah di gigi adalah obat anti nyeri atau yang mengandung NSAID (nonsteroidal anti-inflammatory drugs). Bahkan, konsumsi jangka panjang akan membuat Anda berisiko mengalami sakit gigi yang serius. Adapun beberapa jenis obat yang masuk golongan NSAID adalah aspirin, naproxen, ibuprofen, dan asam mefenamat.
Obat Antihistamin
Obat yang mengandung antihistamin, seperti cetirizine, fexofenadine, loratadine, dan diphenhydramine, juga dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi. Hal ini karena obat antihistamin dapat menekan pelepasan air liur sehingga membuat mulut jadi kering. Jenis obat ini umumnya dipakai untuk mengatasi rhinitis atau jenis alergi lainnya.
Dekongestan
Obat yang mengandung dekongestan, seperti pseudoephedrine, oxymetazoline, ephedrine, dan phenylephrine misalnya, juga dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi. Dekongestan sendiri merupakan golongan obat yang dipakai untuk mengatasi masalah hidung tersumbat dan batuk pilek. Obat ini bisa memicu erosi gigi sebab memiliki kandungan asam yang tinggi.
Anda dapat membatasi konsumsi obat dekongestan dengan mencari alternatif lain yang lebih aman, seperti menggunakan semprotan hidung untuk mengatasi hidung tersumbat atau memilih untuk mandi air hangat agar uapnya dapat membuka saluran pernapasan Anda.
Obat Tekanan Darah Tinggi
Obat yang mengandung beta-blocker juga dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi. Jenis obat ini dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi kekuatan detak jantung. Sayangnya, jika dikonsumsi dalam jangka panjang, obat beta-blocker memiliki efek samping seperti pembengkakan jaringan gusi dan peningkatan perkembangan plak di bawah gusi, yang pada akhirnya meningkatkan risiko penyakit gusi dan gigi tanggal.
Obat Antidepresan
Obat yang biasa dipakai untuk mengatasi depresi, terutama jenis obat antidepresan trisiklik, bisa memicu kekeringan pada mulut dan meningkatkan risiko gigi berlubang. Keluhan lain yang mungkin timbul akibat konsumsi obat ini termasuk bau mulut, infeksi jamur mulut, dan penyakit gusi.
Obat Kemoterapi
Obat kemoterapi digunakan untuk membunuh sel kanker. Namun sayangnya, efek dari obat ini juga dapat merusak sel normal di mulut. Alhasil, pasien yang mengonsumsi obat kemo kerap mengeluhkan masalah seperti sariawan atau luka di mulut. Selain itu, konsumsi obat kemo juga dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi, seperti misalnya kelainan bentuk gigi atau gigi copot.
Karena sudah tahu obat apa saja yang bisa menyebabkan kerusakan gigi, mari perbanyak minum air dan jaga kebersihan mulut selama mengonsumsi obat-obatan tersebut. Untuk pencegahan, sebaiknya lakukan kunjungan rutin setiap 6 bulan sekali ke dokter gigi guna memastikan kesehatan gigi Anda. Cek juga artikel gigi rusak karena makan coklat dan artikel gigi rusak karena permen untuk memperoleh informasi lebih detail soal kesehatan gigi.
Baca juga: 6 Tips Sederhana Cara Membuat Gigi Kuat untuk Anda