Gigi ompong adalah masalah gigi yang sangat umum. Dilansir dari Verywell Health, sebuah survei tahun 2015 menemukan hanya ada 48% orang dewasa di Amerika berusia 20-64 tahun yang punya gigi permanen lengkap. Hampir 1 dari 5 orang lansia berusia di atas 65 tahun mengalami gigi ompong.
Meski identik dengan lansia, namun masalah gigi ompong sebenarnya bisa dialami oleh berbagai rentang usia. Untuk lebih memahaminya, simak pembahasan lengkapnya berikut ini!
Penyebab Gigi Ompong
Gigi ompong bisa terjadi karena berbagai faktor, salah satunya adalah keturunan (genetik). Ada beberapa orang yang lahir dengan kondisi bawaan bernama agenesis yang membuat mereka tidak memiliki gigi sekunder. Artinya, mereka mengalami gigi ompong semua (tidak tumbuh gigi sekunder sama sekali).
Selain itu, penyebab gigi ompong lainnya adalah:
Karies Gigi
Penyebab gigi ompong yang cukup umum terjadi adalah karies gigi. Karies gigi muncul karena asam dari bakteri yang menyebabkan kerusakan gigi. Jika dibiarkan tanpa perawatan, gigi bisa berlubang. Karies juga melemahkan struktur gigi dan dapat menyebabkan gigi ompong saat jaringan pendukung rusak, mengancam kekokohan gigi dalam rongga mulut.
Penyakit Gusi
Penyakit gusi, seperti gingivitis atau periodontitis, merusak jaringan pendukung gigi. Peradangan dan infeksi menyebabkan kerusakan pada tulang dan gusi, melemahkan penyangga gigi. Tanpa perawatan, kondisi ini dapat menyebabkan gigi ompong dan kehilangan gigi secara permanen.
Cedera
Cedera pada gigi, seperti benturan keras atau kecelakaan, dapat merusak struktur penyangga gigi dan gusi, menyebabkan gigi ompong. Kerusakan parah dapat mengakibatkan kehilangan gigi dan memerlukan perawatan medis untuk memulihkan fungsi dan estetika mulut.
Kebiasaan Buruk
Kebiasaan buruk seperti merokok, konsumsi gula berlebih, dan tidak menjaga kebersihan mulut dapat merusak gusi dan gigi. Akumulasi plak menyebabkan peradangan gusi, yang dapat mengakibatkan gigi ompong dan masalah periodontal serius.
Apakah Gigi Ompong Bahaya Jika Dibiarkan?
Apakah gigi ompong mempengaruhi bentuk wajah? Jawabannya: ya. Gigi ompong bisa mempengaruhi bentuk wajah karena kehilangan dukungan struktural dari gigi. Tanpa penyangga gigi, rahang gigi cenderung menyusut, memengaruhi bentuk profil wajah dan menyebabkan penampilan yang berubah.
Selain itu, ada beberapa risiko lainnya yang akan kamu alami jika gigi ompong dibiarkan:
- Gangguan fungsi kunyah dan menelan makanan. Gigi ompong dapat menyulitkan mengunyah dan menelan makanan, mengakibatkan penurunan nafsu makan. Kehilangan gigi belakang bahkan dapat meningkatkan masalah pengunyahan hingga empat kali lipat
- Gigi di sebelahnya akan berubah posisi. Jika ada celah dalam gigi, posisinya akan bergeser alami untuk mengisi ruang tersebut. Susunan gigi yang awalnya lurus dapat menjadi bengkok dan tidak rata seiring waktu, terutama jika daerah yang kosong tidak diatasi, menyebabkan pergeseran atau perubahan posisi
- Penyakit gusi. Ketika gigi hilang atau ompong, dapat terbentuk kantong terbuka di gusi, memungkinkan masuknya bakteri. Ini dapat menyebabkan infeksi atau penyakit gusi yang dikenal sebagai periodontitis
- Gigitan menjadi tidak teratur. Gigi ompong tengah maupun gigi ompong depan bisa menyebabkan gigitan menjadi berubah. perubahan tersebut akhirnya dapat menyebabkan gigitan tidak teratur, yang sering disebut sebagai maloklusi gigi
- Gangguan pada sendi temporomandibular. Seseorang dengan gigi ompong di satu sisi mulut cenderung mengunyah dengan sisi lain yang masih utuh. Jika pembersihan tidak optimal, dapat terjadi penumpukan karang gigi dan gangguan pada sendi temporomandibular akibat pengunyahan yang tidak seimbang.
Cara Mengatasi Gigi Ompong
Dengan berbagai efek samping di atas, gigi ompong sebaiknya segera ditangani. Ada beberapa opsi yang bisa kamu pilih untuk mengatasi gigi ompong antara lain:
Pemasangan Bridge
Pemasangan jembatan gigi atau bridge dapat mengatasi gigi ompong dengan menggantikan gigi yang hilang. Jembatan akan mengisi celah, mengembalikan fungsi pengunyahan, dan mencegah pergeseran gigi. Cara ini juga akan memperbaiki estetika dan mempertahankan kesehatan mulut serta struktur wajah.
Menggunakan Gigi Palsu
Gigi palsu dapat mengatasi gigi ompong dengan menggantikan gigi yang hilang, mengembalikan fungsi mengunyah dan penampilan. Meskipun bukan solusi permanen, gigi palsu membantu mencegah masalah pengunyahan dan menjaga bentuk wajah serta kesehatan mulut.
Memakai Implan Gigi
Memakai implan gigi membantu mengatasi gigi ompong dengan menanamkan struktur gigi buatan secara permanen ke rahang. Ini mengembalikan fungsi kunyah, estetika, dan mencegah pergeseran gigi. Implan juga merangsang pertumbuhan tulang, menjaga kesehatan gusi, dan mengembalikan kepercayaan diri pemiliknya.
Baca juga: Harga Implan Gigi di Klinik Gigi Axel Dental
Cara Pencegahan Gigi Ompong
Tidak mau mengalami masalah gigi ompong di usia muda atau ingin meminimalisasi gigi ompong saat tua nanti? Ada beberapa langkah pencegahan yang dapat kamu terapkan mulai hari ini. Apa saja? Simak selengkapnya dalam uraian berikut ini!
- Menjaga kebersihan mulut. Langkah utama dalam mencegah gigi ompong adalah menjalani praktik kebersihan mulut yang baik. Sikat gigi setidaknya dua kali sehari untuk menghilangkan plak gigi dari sisa-sisa makanan, dan gunakan benang gigi untuk membersihkan area di antara gigi yang sulit dijangkau oleh sikat
- Pilih produk kesehatan gigi yang tepat. Pilih pasta gigi mengandung fluoride untuk menguatkan enamel dan melindungi gigi. Gunakan sikat gigi berbulu lembut agar efektif membersihkan tanpa mengiritasi gusi. Obat kumur dengan fluoride atau antiseptik bisa jadi tambahan untuk menjaga kebersihan gigi dan gusi
- Konsumsi makanan dan minuman dengan bijak. Kurangi gula untuk mencegah gigi ompong. Gula menjadi sumber bakteri penyebab kerusakan gigi. Konsumsi kalsium makanan dan minuman yang tinggi kalsium seperti susu untuk menguatkan enamel. Serat dari buah dan sayur juga membantu bersihkan gigi dan menstimulasi produksi air liur untuk melindungi gigi
- Tinggalkan berbagai kebiasaan buruk yang bisa merusak gigi. Merokok dan alkohol berlebihan meningkatkan risiko gigi ompong. Merokok merusak warna dan enamel gigi serta gusi. Alkohol berlebihan mengurangi produksi air liur, pelindung alami gigi. Perawatan kesehatan gigi penting untuk mencegah dampak negatif.
Melakukan pemeriksaan gigi secara rutin juga penting dilakukan. Selain mencegah masalah gigi ompong, ini juga bisa mendeteksi sejak dini masalah gigi dan mulut lainnya. Dengan begitu, kamu bisa terhindar dari berbagai risiko komplikasi yang merugikan.
Apakah Gigi Ompong bisa Tumbuh Lagi?
Gigi ompong yang terjadi setelah fase pertumbuhan gigi permanen tidak bisa tumbuh lagi secara alami. Namun, dengan implan gigi atau prostetik, dapat menggantikan gigi yang hilang. Pencegahan dan perawatan teratur diperlukan untuk menjaga kesehatan gigi dan mencegah gigi ompong.
Mau melakukan perawatan gigi rutin dengan tenaga dokter berpengalaman dan peralatan medis terkini? Solusinya bisa kamu temukan di klinik gigi Axel Dental. Hubungi salah satu cabang kami untuk membuat janji temu dan konsultasikan masalah kesehatan gigi dan mulutmu sekarang juga hanya kepada Axel Dental!